Intip 7 Manfaat Daun Labu Kuning, Khasiatnya Bikin Penasaran!

Kamis, 10 Juli 2025 oleh journal

Bagian tanaman merambat ini, khususnya yang berasal dari labu kuning, diyakini memiliki sejumlah kegunaan bagi kesehatan. Keberadaan senyawa tertentu di dalamnya dipercaya memberikan efek positif, mulai dari mendukung sistem kekebalan tubuh hingga membantu menjaga kesehatan pencernaan. Kandungan nutrisinya menjadikan sumber pangan alternatif yang berpotensi memberikan kontribusi pada kesejahteraan tubuh.

Konsumsi bagian tanaman labu kuning yang berwarna hijau, sebagai bagian dari diet seimbang, berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan. Namun, perlu diingat bahwa ini bukan pengganti pengobatan medis yang sudah ada, dan konsumsi berlebihan perlu dihindari, ujar dr. Anindita Putri, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Daun Labu Kuning, Khasiatnya Bikin Penasaran!

- dr. Anindita Putri, Ahli Gizi Klinis

Daun labu kuning mengandung berbagai senyawa bioaktif yang menjanjikan. Penelitian awal menunjukkan adanya kandungan antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid, yang berperan dalam menangkal radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis. Selain itu, kandungan seratnya dapat mendukung kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kadar gula darah stabil. Beberapa penelitian juga mengindikasikan adanya potensi anti-inflamasi.

Meskipun demikian, penting untuk mengonsumsi bagian hijau tanaman labu kuning ini dengan bijak. Sebaiknya diolah dengan cara direbus atau dikukus untuk meminimalkan hilangnya nutrisi. Jumlah yang direkomendasikan biasanya sekitar satu hingga dua porsi per minggu, sebagai bagian dari variasi menu makanan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap disarankan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Daun Labu Kuning

Daun labu kuning menawarkan sejumlah potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Keberadaan senyawa bioaktif di dalamnya menjadikan daun ini sebagai sumber nutrisi yang berharga. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh
  • Menjaga Kesehatan Pencernaan
  • Sumber Antioksidan Alami
  • Menurunkan Tekanan Darah
  • Mencegah Penyakit Kronis
  • Mengontrol Gula Darah
  • Mempercepat Penyembuhan Luka

Manfaat daun labu kuning terkait erat dengan kandungan vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan yang dimilikinya. Sebagai contoh, kandungan vitamin C yang tinggi berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sementara seratnya membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Antioksidan seperti flavonoid membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Salah satu aspek penting dari pemeliharaan kesehatan adalah sistem kekebalan tubuh yang kuat. Bagian tanaman dari labu kuning ini berperan dalam memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Kandungan vitamin C yang signifikan di dalamnya merupakan faktor kunci. Vitamin C dikenal luas sebagai stimulator sistem imun, bekerja dengan mendorong produksi sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit. Sel-sel ini memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi dan menghancurkan patogen berbahaya seperti bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, vitamin C berfungsi sebagai antioksidan, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga memastikan sel-sel tersebut dapat berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi. Asupan teratur dari sumber vitamin C, seperti yang terdapat pada daun labu kuning, dapat membantu tubuh merespon infeksi dengan lebih efektif dan mempercepat proses pemulihan.

Menjaga Kesehatan Pencernaan

Kesehatan sistem pencernaan memegang peranan vital dalam penyerapan nutrisi dan eliminasi limbah tubuh. Konsumsi bagian hijau tanaman labu kuning menunjukkan potensi dalam mendukung fungsi-fungsi penting ini, menjadikannya aspek yang patut diperhatikan dalam diet sehari-hari.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Bagian tanaman labu kuning ini kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membantu memperlambat proses pencernaan, menstabilkan kadar gula darah, dan menurunkan kadar kolesterol. Serat tidak larut, di sisi lain, meningkatkan volume tinja, mencegah konstipasi, dan mempromosikan pergerakan usus yang teratur.

  • Efek Prebiotik

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam bagian hijau tanaman labu kuning dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus. Dengan menstimulasi pertumbuhan bakteri menguntungkan, dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang optimal dan sistem kekebalan tubuh yang kuat.

  • Mengurangi Risiko Peradangan

    Peradangan kronis di saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung di dalam bagian hijau tanaman labu kuning berpotensi membantu mengurangi peradangan dan melindungi lapisan saluran pencernaan dari kerusakan.

  • Membantu Mengatasi Sembelit

    Kandungan serat yang tinggi sangat efektif dalam mengatasi sembelit. Serat menyerap air, melembutkan tinja, dan memfasilitasi eliminasi yang lebih mudah. Konsumsi teratur dapat membantu menjaga keteraturan buang air besar dan mencegah ketidaknyamanan akibat sembelit.

  • Mendukung Penyerapan Nutrisi

    Sistem pencernaan yang sehat sangat penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal dari makanan. Dengan meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi peradangan, konsumsi bagian hijau tanaman labu kuning dapat membantu tubuh menyerap nutrisi penting secara lebih efisien.

Dengan berbagai mekanisme tersebut, konsumsi bagian hijau tanaman labu kuning dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Integrasi ke dalam pola makan seimbang dapat membantu menjaga fungsi pencernaan yang optimal dan mencegah berbagai masalah terkait pencernaan.

Sumber Antioksidan Alami

Keberadaan senyawa antioksidan dalam bagian tanaman labu kuning yang berwarna hijau memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya. Senyawa-senyawa ini memainkan peran penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis.

  • Kandungan Flavonoid

    Flavonoid merupakan kelompok antioksidan yang banyak ditemukan dalam tumbuhan, termasuk bagian hijau tanaman labu kuning. Senyawa ini memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas, mengurangi peradangan, dan melindungi DNA dari kerusakan. Konsumsi flavonoid secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif.

  • Kandungan Karotenoid

    Karotenoid adalah pigmen alami yang memberikan warna cerah pada banyak buah dan sayuran. Bagian hijau tanaman labu kuning mengandung karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin, yang dikenal karena manfaatnya bagi kesehatan mata. Senyawa ini membantu melindungi mata dari kerusakan akibat sinar UV dan mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia.

  • Vitamin C dan E

    Selain flavonoid dan karotenoid, bagian hijau tanaman labu kuning juga mengandung vitamin C dan E, yang keduanya merupakan antioksidan kuat. Vitamin C larut dalam air dan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas di lingkungan berair tubuh. Vitamin E larut dalam lemak dan melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif.

  • Peran dalam Mencegah Penyakit Kronis

    Stres oksidatif merupakan faktor utama dalam perkembangan banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit Alzheimer. Antioksidan yang terkandung dalam bagian hijau tanaman labu kuning membantu melawan stres oksidatif dengan menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Dengan demikian, konsumsi teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut.

Dengan demikian, keberadaan berbagai jenis antioksidan dalam bagian tanaman labu kuning yang berwarna hijau menjadikannya sumber nutrisi yang berharga dalam mendukung kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup.

Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan kondisi medis serius yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Strategi diet memegang peranan penting dalam pengelolaan tekanan darah, dan konsumsi sayuran tertentu dapat memberikan kontribusi positif. Bagian hijau dari tanaman labu kuning menunjukkan potensi dalam membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

  • Kandungan Kalium

    Kalium adalah mineral penting yang membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh dan menetralkan efek natrium. Asupan kalium yang cukup penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat. Bagian hijau tanaman labu kuning mengandung kalium, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah dan mengurangi ketegangan pada dinding arteri.

  • Kandungan Magnesium

    Magnesium adalah mineral lain yang terlibat dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pengaturan tekanan darah. Kekurangan magnesium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi. Bagian hijau tanaman labu kuning menyediakan magnesium, yang dapat membantu relaksasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

  • Kandungan Serat

    Serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan mengurangi kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Serat juga membantu mengatur kadar gula darah, yang dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Bagian hijau tanaman labu kuning merupakan sumber serat yang baik, yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dan tekanan darah.

  • Kandungan Antioksidan

    Stres oksidatif dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi. Bagian hijau tanaman labu kuning mengandung antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid, yang membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

  • Efek Diuretik Alami

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bagian hijau tanaman labu kuning memiliki efek diuretik ringan, yang berarti dapat membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan dan natrium melalui urin. Hal ini dapat membantu menurunkan volume darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah, sehingga berkontribusi pada penurunan tekanan darah.

Meskipun konsumsi bagian hijau tanaman labu kuning dapat memberikan manfaat dalam menurunkan tekanan darah, penting untuk diingat bahwa ini bukan pengganti pengobatan medis yang sudah ada. Bagi individu dengan hipertensi, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap diperlukan untuk menentukan strategi pengelolaan tekanan darah yang tepat dan aman.

Mencegah Penyakit Kronis

Upaya pencegahan penyakit kronis menjadi semakin relevan di tengah perubahan gaya hidup dan pola makan modern. Konsumsi sayuran, termasuk bagian hijau tanaman labu kuning, dapat berkontribusi dalam strategi pencegahan ini melalui berbagai mekanisme biologis yang dimilikinya.

  • Peran Antioksidan dalam Melawan Radikal Bebas

    Radikal bebas, produk sampingan metabolisme sel dan paparan lingkungan, dapat memicu stres oksidatif yang merusak sel dan DNA. Bagian hijau tanaman labu kuning mengandung antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid yang menetralkan radikal bebas, mengurangi risiko kerusakan sel dan mencegah perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

  • Efek Anti-Inflamasi pada Penyakit Kronis

    Inflamasi kronis berperan dalam patogenesis banyak penyakit kronis. Senyawa bioaktif dalam bagian hijau tanaman labu kuning memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Dengan menekan respon inflamasi, konsumsi sayuran ini berpotensi menurunkan risiko penyakit seperti arthritis, penyakit Alzheimer, dan penyakit radang usus.

  • Pengaruh Serat terhadap Kesehatan Jantung dan Diabetes

    Serat, yang melimpah dalam bagian hijau tanaman labu kuning, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar gula darah. Serat larut membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, mengurangi risiko penyakit jantung. Serat juga memperlambat penyerapan glukosa, mencegah lonjakan kadar gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes.

  • Kontribusi Vitamin dan Mineral dalam Mendukung Fungsi Seluler

    Vitamin dan mineral esensial, seperti vitamin C, vitamin E, kalium, dan magnesium, yang ditemukan dalam bagian hijau tanaman labu kuning, berperan penting dalam mendukung berbagai fungsi seluler. Nutrisi ini membantu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh, fungsi saraf, dan metabolisme energi, yang secara kolektif berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis.

Dengan demikian, konsumsi bagian hijau tanaman labu kuning sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencegah penyakit kronis. Kombinasi antioksidan, senyawa anti-inflamasi, serat, vitamin, dan mineral yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk melindungi sel dari kerusakan, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi tubuh yang optimal, berkontribusi pada peningkatan kesehatan jangka panjang.

Mengontrol Gula Darah

Kemampuan menjaga kadar glukosa dalam darah pada rentang yang sehat merupakan aspek krusial dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus. Daun dari tanaman Cucurbita moschata (labu kuning) menunjukkan potensi dalam membantu regulasi glukosa melalui beberapa mekanisme yang saling terkait. Kandungan serat, khususnya serat larut, berperan signifikan dalam memperlambat penyerapan glukosa dari saluran pencernaan ke dalam aliran darah. Proses ini mencegah lonjakan kadar glukosa setelah makan, yang sangat penting bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes. Selanjutnya, senyawa-senyawa bioaktif yang terdapat di dalam daun ini, seperti flavonoid dan beberapa jenis polisakarida, berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih efektif, sehingga glukosa dapat lebih mudah masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Beberapa penelitian in vitro dan in vivo (pada hewan percobaan) mengindikasikan adanya efek hipoglikemik (penurun gula darah) dari ekstrak daun labu kuning, meskipun penelitian klinis lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini secara definitif. Integrasi daun ini ke dalam diet, dengan memperhatikan metode pengolahan yang tepat (misalnya direbus atau dikukus) dan dalam jumlah yang moderat, dapat berkontribusi pada pengelolaan kadar glukosa darah sebagai bagian dari pendekatan holistik yang mencakup diet seimbang, olahraga teratur, dan, jika diperlukan, pengobatan medis.

Mempercepat Penyembuhan Luka

Kemampuan mempercepat proses perbaikan jaringan yang rusak merupakan aspek penting dalam pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan. Bagian hijau dari tanaman labu kuning menyimpan potensi dalam mendukung proses ini, terutama dalam konteks luka ringan dan penyembuhan alami tubuh.

  • Kandungan Vitamin C dan Kolagen

    Vitamin C memegang peran krusial dalam sintesis kolagen, protein struktural utama yang menyusun jaringan ikat, termasuk kulit. Kolagen sangat penting dalam proses penyembuhan luka karena membantu membentuk jaringan baru dan memperkuat area yang terluka. Keberadaan vitamin C dalam bagian hijau tanaman labu kuning dapat mendukung produksi kolagen yang optimal, sehingga mempercepat penutupan luka dan mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut yang berlebihan.

  • Sifat Anti-Inflamasi dan Reduksi Peradangan

    Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera, tetapi peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam bagian hijau tanaman labu kuning, seperti flavonoid, membantu menekan peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi regenerasi jaringan dan mempercepat penyembuhan.

  • Kandungan Antioksidan dan Perlindungan Sel

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel di sekitar luka, memperlambat proses penyembuhan. Antioksidan, seperti vitamin E dan karotenoid, yang terdapat dalam bagian hijau tanaman labu kuning, membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, memungkinkan sel-sel tersebut berfungsi secara optimal dalam memperbaiki jaringan yang rusak.

  • Potensi Antimikroba dan Pencegahan Infeksi

    Infeksi pada luka dapat secara signifikan menghambat penyembuhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman labu kuning memiliki sifat antimikroba, yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, potensi ini menunjukkan bahwa konsumsi bagian hijau tanaman labu kuning dapat membantu menjaga luka tetap bersih dan mempercepat penyembuhan.

  • Peningkatan Aliran Darah ke Area Luka

    Aliran darah yang baik sangat penting untuk penyembuhan luka karena membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk regenerasi jaringan. Beberapa senyawa dalam bagian hijau tanaman labu kuning berpotensi meningkatkan aliran darah ke area luka, memastikan bahwa sel-sel yang terlibat dalam penyembuhan mendapatkan pasokan nutrisi yang cukup.

Secara kolektif, kandungan vitamin, mineral, antioksidan, dan senyawa bioaktif dalam bagian hijau tanaman labu kuning dapat berkontribusi dalam mempercepat penyembuhan luka. Integrasi ke dalam pola makan seimbang dapat mendukung proses perbaikan jaringan alami tubuh, menjadikannya aspek yang patut dipertimbangkan dalam upaya pemeliharaan kesehatan secara holistik.

Tips Pemanfaatan Optimal Bagian Hijau Tanaman Labu Kuning

Bagian tanaman labu kuning yang berwarna hijau menawarkan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Untuk memaksimalkan manfaat tersebut, penerapan beberapa panduan praktis dalam konsumsi sehari-hari sangat dianjurkan.

Tip 1: Pemilihan Bahan yang Tepat
Pastikan memilih daun yang masih segar, berwarna hijau cerah, dan bebas dari tanda-tanda kerusakan atau serangan hama. Hindari daun yang layu, menguning, atau memiliki bercak-bercak aneh. Pemilihan bahan yang berkualitas akan menjamin kandungan nutrisi yang optimal.

Tip 2: Persiapan yang Cermat
Cuci daun dengan bersih di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida (jika ada). Potong-potong daun menjadi ukuran yang lebih kecil untuk memudahkan proses pengolahan dan meningkatkan daya cerna.

Tip 3: Metode Pengolahan yang Dianjurkan
Rebus atau kukus daun dalam waktu singkat untuk mempertahankan kandungan nutrisinya. Hindari merebus terlalu lama, karena dapat menyebabkan hilangnya vitamin dan mineral yang larut dalam air. Menumis dengan sedikit minyak sehat juga merupakan pilihan yang baik.

Tip 4: Kombinasi dengan Bahan Makanan Lain
Padukan daun ini dengan bahan makanan lain yang kaya nutrisi, seperti sayuran lain, protein nabati (tahu, tempe), atau protein hewani (ikan, ayam). Kombinasi ini akan menciptakan hidangan yang seimbang dan memberikan manfaat kesehatan yang lebih komprehensif. Contohnya, tambahkan potongan daun labu kuning ke dalam sayur lodeh atau tumis sayuran.

Tip 5: Konsumsi dalam Jumlah yang Moderat
Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi berlebihan tidak dianjurkan. Batasi konsumsi sekitar 1-2 porsi per minggu sebagai bagian dari diet yang bervariasi. Perhatikan reaksi tubuh dan hentikan konsumsi jika timbul efek samping yang tidak diinginkan.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat mengoptimalkan potensi manfaat kesehatan dari bagian hijau tanaman labu kuning sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan seimbang.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan bagian hijau tanaman Cucurbita moschata dalam pengobatan tradisional telah lama dikenal, namun bukti ilmiah yang mendukung manfaatnya masih terus berkembang. Beberapa studi in vitro (uji laboratorium) menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak bagian tanaman ini. Senyawa-senyawa seperti flavonoid dan karotenoid yang terkandung di dalamnya diidentifikasi sebagai agen potensial yang berkontribusi pada efek tersebut. Meskipun demikian, perlu ditekankan bahwa hasil uji laboratorium tidak serta merta dapat diterapkan langsung pada manusia.

Studi pada hewan percobaan (in vivo) memberikan beberapa indikasi mengenai potensi efek hipoglikemik (penurun gula darah) dari pemberian ekstrak bagian tanaman ini. Pemberian ekstrak tersebut pada hewan model diabetes menunjukkan penurunan kadar glukosa darah setelah periode waktu tertentu. Mekanisme yang mendasari efek ini masih dalam tahap penelitian, namun diduga melibatkan peningkatan sensitivitas insulin dan penghambatan penyerapan glukosa di usus. Penting untuk dicatat bahwa hasil pada hewan percobaan tidak selalu dapat diprediksi akan terjadi pada manusia.

Studi klinis pada manusia yang secara khusus meneliti efek konsumsi bagian hijau tanaman Cucurbita moschata masih sangat terbatas. Beberapa laporan kasus (case reports) dan studi observasional menunjukkan adanya korelasi antara konsumsi sayuran hijau, termasuk bagian tanaman ini, dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Namun, studi-studi ini umumnya tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat, dan faktor-faktor lain (seperti gaya hidup dan pola makan secara keseluruhan) juga berperan. Penelitian lebih lanjut dengan desain studi yang lebih ketat (misalnya, studi intervensi terkontrol secara acak) diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat potensial bagian tanaman ini pada manusia.

Interpretasi terhadap bukti ilmiah yang ada harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan keterbatasan masing-masing studi. Meskipun studi in vitro dan in vivo memberikan indikasi yang menjanjikan, studi klinis yang lebih komprehensif sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat bagian tanaman ini pada manusia dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum mengintegrasikan bagian tanaman ini ke dalam diet, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.