Intip 7 Manfaat Daun Kecubung yang Wajib Kamu Ketahui

Kamis, 5 Juni 2025 oleh journal

Kecubung, tanaman yang dikenal dengan bunganya yang indah, menyimpan potensi kegunaan pada bagian daunnya. Daun dari tanaman ini secara tradisional dipercaya memiliki khasiat tertentu dalam pengobatan, meskipun penggunaannya memerlukan kehati-hatian karena kandungan senyawa aktifnya yang kuat. Pemanfaatan daun ini seringkali dikaitkan dengan peredaan nyeri, penanganan masalah pernapasan, dan aplikasi topikal untuk mengatasi masalah kulit tertentu. Namun, penting untuk diingat bahwa riset ilmiah yang mendukung klaim-klaim tersebut masih terbatas, dan konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum menggunakan daun ini untuk tujuan pengobatan.

"Meskipun beberapa tradisi mengaitkan bagian tanaman kecubung dengan potensi terapeutik, penting untuk ditekankan bahwa penggunaannya harus sangat hati-hati. Kandungan senyawa aktif di dalamnya, seperti alkaloid tropana, dapat memiliki efek samping yang signifikan, terutama jika tidak digunakan dengan dosis yang tepat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya efektivitas dan keamanannya," ujar Dr. Amelia Sari, seorang ahli farmakologi klinis.

Intip 7 Manfaat Daun Kecubung yang Wajib Kamu Ketahui

- Dr. Amelia Sari, Ahli Farmakologi Klinis

Pendapat ini menggarisbawahi kompleksitas pemanfaatan tanaman kecubung dalam bidang kesehatan. Fokus penelitian saat ini tertuju pada identifikasi dan isolasi senyawa-senyawa aktif dalam tanaman ini, serta evaluasi efek farmakologisnya secara in vitro dan in vivo.

Senyawa alkaloid tropana, seperti skopolamin dan hiosiamin, yang terdapat dalam tanaman kecubung, diketahui memiliki efek antikolinergik. Efek ini dapat bermanfaat dalam kondisi tertentu, seperti mengurangi produksi air liur atau mengobati mabuk perjalanan. Namun, efek sampingnya dapat mencakup mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, dan bahkan halusinasi jika digunakan secara berlebihan. Penggunaan topikal ekstrak daun kecubung telah dilaporkan untuk meredakan nyeri dan peradangan, meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami. Mengingat potensi efek samping yang serius, penggunaan produk-produk yang mengandung ekstrak kecubung harus dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat dan dengan dosis yang sangat terkontrol. Konsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang berkualifikasi sangat disarankan sebelum mempertimbangkan penggunaan tanaman ini untuk tujuan pengobatan.

Manfaat Daun Kecubung

Daun kecubung, meskipun penggunaannya memerlukan kehati-hatian, secara tradisional dikaitkan dengan beberapa potensi manfaat. Pemahaman mendalam mengenai manfaat ini, beserta risikonya, sangat penting sebelum mempertimbangkan penggunaannya.

  • Peredaan nyeri (analgesik)
  • Potensi anti-inflamasi
  • Mengurangi produksi air liur
  • Membantu masalah pernapasan
  • Aplikasi topikal (kulit)
  • Efek antikolinergik
  • Mengatasi mabuk perjalanan

Berbagai manfaat yang dikaitkan dengan daun kecubung, seperti peredaan nyeri dan efek anti-inflamasi, didasarkan pada keberadaan senyawa aktif dalam daun tersebut. Namun, efek antikolinergiknya, yang dapat mengurangi produksi air liur dan membantu mengatasi mabuk perjalanan, juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Penggunaan topikalnya untuk masalah kulit memerlukan pengawasan ketat, mengingat potensi iritasi atau reaksi alergi. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan tepat.

Peredaan Nyeri (Analgesik)

Salah satu khasiat yang secara tradisional dikaitkan dengan pemanfaatan daun kecubung adalah kemampuannya dalam meredakan nyeri, atau efek analgesik. Keyakinan ini berakar pada keberadaan senyawa-senyawa bioaktif dalam daun tersebut, khususnya alkaloid tropana seperti skopolamin dan hiosiamin. Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki efek farmakologis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan perifer, yang berpotensi mengurangi persepsi rasa sakit.

Mekanisme pasti bagaimana senyawa-senyawa ini meredakan nyeri masih menjadi subjek penelitian. Beberapa hipotesis menunjukkan bahwa alkaloid tropana dapat berinteraksi dengan reseptor asetilkolin di otak dan saraf tulang belakang, sehingga memodulasi transmisi sinyal nyeri. Efek antikolinergik yang dihasilkan juga dapat berkontribusi pada efek analgesik, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Selain itu, beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah menunjukkan bahwa ekstrak daun kecubung mungkin memiliki sifat anti-inflamasi, yang juga dapat berperan dalam mengurangi nyeri yang terkait dengan peradangan.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun ada bukti anekdotal dan beberapa penelitian awal yang mendukung potensi analgesik dari daun kecubung, penelitian ilmiah yang ketat dan terkontrol masih terbatas. Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan senyawa-senyawa ini, seperti mulut kering, penglihatan kabur, dan halusinasi, juga perlu dipertimbangkan dengan cermat. Oleh karena itu, penggunaan daun kecubung sebagai pereda nyeri harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan medis yang ketat, dengan mempertimbangkan potensi risiko dan manfaatnya.

Potensi anti-inflamasi

Keberadaan senyawa bioaktif dalam daun dari tanaman kecubung memunculkan spekulasi mengenai potensi aktivitas anti-inflamasinya. Walaupun penggunaannya memerlukan kehati-hatian, penelitian awal menyoroti kemungkinan interaksi senyawa-senyawa tersebut dengan jalur inflamasi dalam tubuh.

  • Inhibisi Mediator Inflamasi

    Ekstrak daun kecubung berpotensi menghambat produksi mediator inflamasi seperti prostaglandin dan sitokin. Proses ini dapat mengurangi peradangan pada tingkat seluler, menawarkan potensi aplikasi terapeutik untuk kondisi inflamasi.

  • Aktivitas Antioksidan

    Senyawa-senyawa tertentu dalam daun ini mungkin menunjukkan aktivitas antioksidan, yang membantu menetralkan radikal bebas yang berkontribusi pada peradangan kronis. Mekanisme ini dapat mengurangi kerusakan sel dan jaringan akibat stres oksidatif.

  • Modulasi Jalur Sinyal Inflamasi

    Ekstrak daun kecubung dapat memengaruhi jalur sinyal inflamasi seperti NF-B, yang berperan penting dalam regulasi respons imun dan peradangan. Modulasi jalur ini dapat membantu mengendalikan proses inflamasi yang berlebihan.

  • Efek pada Sel-Sel Imun

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam daun kecubung dapat memengaruhi aktivitas sel-sel imun seperti makrofag dan neutrofil. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan sel-sel ini untuk memicu atau meredakan peradangan.

  • Aplikasi Topikal untuk Kondisi Kulit Inflamasi

    Ekstrak daun kecubung terkadang digunakan secara topikal untuk mengatasi kondisi kulit inflamasi seperti eksim atau dermatitis. Potensi anti-inflamasi dapat membantu mengurangi kemerahan, gatal, dan pembengkakan pada kulit.

  • Perluasan Penelitian dan Validasi

    Meskipun terdapat indikasi mengenai potensi anti-inflamasi, penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis, sangat diperlukan untuk memvalidasi efek ini dan menentukan keamanan serta efektivitasnya dalam pengobatan kondisi inflamasi.

Potensi anti-inflamasi yang terkait dengan bagian daun tanaman ini, meski menjanjikan, masih memerlukan validasi ilmiah yang ekstensif. Penggunaannya sebagai agen anti-inflamasi harus selalu dipertimbangkan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis, mengingat potensi risiko dan efek samping yang terkait dengan senyawa aktifnya.

Mengurangi Produksi Air Liur

Salah satu efek farmakologis yang dapat timbul akibat konsumsi tanaman kecubung adalah penurunan produksi air liur, atau dikenal juga dengan istilah hiposalivasi. Efek ini merupakan konsekuensi dari aktivitas antikolinergik yang dimediasi oleh senyawa-senyawa aktif dalam tanaman tersebut, terutama alkaloid tropana seperti skopolamin dan hiosiamin. Alkaloid ini bekerja dengan menghambat aksi asetilkolin, neurotransmiter yang berperan penting dalam stimulasi kelenjar saliva.

Asetilkolin berikatan dengan reseptor muskarinik pada sel-sel kelenjar saliva, memicu serangkaian peristiwa intraseluler yang menyebabkan peningkatan sekresi air liur. Alkaloid tropana, sebagai antagonis reseptor muskarinik, mencegah asetilkolin berikatan dengan reseptornya. Akibatnya, stimulasi kelenjar saliva terhambat, dan produksi air liur berkurang. Tingkat pengurangan produksi air liur bergantung pada dosis tanaman yang dikonsumsi dan sensitivitas individu terhadap efek antikolinergik.

Efek pengurangan air liur ini dapat dimanfaatkan dalam kondisi medis tertentu. Misalnya, sebelum prosedur bedah tertentu yang melibatkan saluran pernapasan, pengurangan produksi air liur dapat membantu mencegah aspirasi. Selain itu, dapat digunakan untuk mengelola kondisi seperti hipersekresi saliva atau drooling berlebihan. Namun, penting untuk dicatat bahwa hiposalivasi yang berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kesulitan menelan, peningkatan risiko kerusakan gigi, dan gangguan bicara. Oleh karena itu, pemanfaatan efek pengurangan air liur dari tanaman ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan hanya di bawah pengawasan medis yang ketat, dengan mempertimbangkan potensi risiko dan manfaatnya.

Penting untuk dipahami bahwa efek ini bukanlah tujuan utama penggunaan tanaman kecubung, melainkan salah satu efek samping yang mungkin timbul akibat aktivitas farmakologisnya. Penggunaannya harus didasarkan pada pertimbangan medis yang cermat dan dengan pemahaman yang mendalam tentang potensi risiko dan manfaatnya.

Membantu Masalah Pernapasan

Pengaitan bagian tanaman Datura metel ini dengan potensi bantuan pada masalah pernapasan berakar pada kandungan senyawa aktifnya, terutama alkaloid tropana seperti skopolamin. Senyawa ini memiliki efek bronkodilator, yang berarti dapat membantu melebarkan saluran pernapasan. Efek ini dapat bermanfaat dalam kondisi yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan, seperti asma atau bronkitis.

Mekanisme kerjanya melibatkan antagonisme terhadap reseptor muskarinik pada otot polos bronkus. Asetilkolin, dengan berikatan pada reseptor ini, menyebabkan kontraksi otot polos bronkus, sehingga mempersempit saluran pernapasan. Skopolamin, dengan menghalangi ikatan asetilkolin, mencegah kontraksi otot polos, sehingga melebarkan saluran pernapasan dan mempermudah aliran udara.

Namun, penting untuk ditekankan bahwa penggunaan tanaman ini untuk masalah pernapasan sangat berisiko dan memerlukan kehati-hatian ekstrem. Dosis yang tepat sangat sulit ditentukan, dan overdosis dapat menyebabkan efek samping yang serius dan bahkan fatal, termasuk halusinasi, delirium, koma, dan gagal napas. Efek samping antikolinergik lainnya, seperti mulut kering, penglihatan kabur, dan retensi urin, juga dapat terjadi.

Selain itu, efektivitasnya sebagai bronkodilator belum sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Terdapat obat-obatan bronkodilator modern yang lebih aman dan efektif, dengan dosis yang terukur dan efek samping yang lebih dapat dikelola. Oleh karena itu, penggunaan tanaman ini untuk masalah pernapasan sangat tidak disarankan dan harus digantikan dengan pengobatan medis yang terbukti dan aman. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk diagnosis dan penanganan masalah pernapasan yang tepat.

Aplikasi Topikal (Kulit)

Penggunaan ekstrak dari tanaman kecubung, khususnya daunnya, secara topikal pada kulit telah menjadi praktik tradisional di beberapa budaya. Aplikasi ini sering dikaitkan dengan upaya mengatasi berbagai kondisi kulit, meskipun keamanan dan efektivitasnya memerlukan evaluasi yang cermat.

  • Peredaan Nyeri Lokal

    Beberapa laporan anekdotal menunjukkan bahwa aplikasi topikal ekstrak daun kecubung dapat membantu meredakan nyeri lokal pada kondisi seperti nyeri otot atau sendi ringan. Efek ini mungkin terkait dengan sifat analgesik atau anti-inflamasi dari senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam daun.

  • Pengobatan Luka Ringan dan Iritasi

    Dalam pengobatan tradisional, daun kecubung yang diolah menjadi pasta atau salep terkadang diaplikasikan pada luka ringan, lecet, atau iritasi kulit. Diyakini dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi peradangan. Namun, penting untuk diingat bahwa potensi efek toksik harus dipertimbangkan dengan serius.

  • Pengobatan Penyakit Kulit Tertentu

    Beberapa praktik tradisional juga menggunakan aplikasi topikal daun kecubung untuk mengobati penyakit kulit tertentu seperti eksim atau dermatitis. Efek anti-inflamasi yang mungkin ada dalam daun dapat membantu mengurangi gejala seperti kemerahan, gatal, dan pembengkakan. Akan tetapi, bukti ilmiah yang mendukung penggunaan ini masih terbatas.

  • Potensi Efek Samping dan Toksisitas

    Penting untuk ditekankan bahwa penggunaan topikal ekstrak daun kecubung dapat menimbulkan efek samping dan toksisitas. Senyawa-senyawa aktif dalam daun dapat diserap melalui kulit dan menyebabkan efek sistemik, terutama jika diaplikasikan pada area yang luas atau pada kulit yang rusak. Reaksi alergi, iritasi kulit, dan efek samping antikolinergik juga mungkin terjadi.

  • Kebutuhan akan Penelitian Lebih Lanjut

    Meskipun terdapat laporan tentang potensi manfaat aplikasi topikal daun kecubung, penelitian ilmiah yang ketat dan terkontrol masih sangat kurang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitasnya dalam mengobati berbagai kondisi kulit, serta untuk menentukan dosis dan metode aplikasi yang optimal.

  • Alternatif yang Lebih Aman dan Teruji

    Mengingat potensi risiko dan kurangnya bukti ilmiah yang kuat, terdapat alternatif pengobatan topikal yang lebih aman dan teruji untuk sebagian besar kondisi kulit. Penggunaan krim atau salep yang mengandung bahan-bahan seperti kortikosteroid, emolien, atau antibiotik (sesuai indikasi) umumnya lebih disarankan daripada menggunakan ekstrak daun kecubung.

Secara keseluruhan, aplikasi topikal ekstrak dari tanaman ini pada kulit harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan hanya jika manfaat yang diharapkan melebihi potensi risikonya. Konsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi sangat disarankan sebelum mempertimbangkan penggunaan ini, terutama jika terdapat kondisi kulit yang mendasarinya atau riwayat alergi.

Efek Antikolinergik dan Hubungannya dengan Potensi Pemanfaatan Daun

Keberadaan efek antikolinergik merupakan aspek farmakologis krusial dalam memahami potensi, sekaligus risiko, yang terkait dengan pemanfaatan daun dari tanaman Datura metel. Efek ini timbul akibat kandungan alkaloid tropana, seperti skopolamin dan hiosiamin, yang bekerja dengan menghambat aksi asetilkolin, suatu neurotransmiter penting dalam sistem saraf parasimpatis. Sistem ini mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk sekresi kelenjar (saliva, keringat, air mata), kontraksi otot polos (saluran pencernaan, saluran kemih, bronkus), dan detak jantung.

Inhibisi asetilkolin oleh alkaloid tropana menghasilkan serangkaian efek fisiologis. Pengurangan produksi air liur (hiposalivasi) merupakan salah satu konsekuensi yang sering dilaporkan. Selain itu, dapat terjadi penurunan motilitas saluran pencernaan, yang berpotensi menyebabkan konstipasi. Pada mata, efek antikolinergik dapat menyebabkan midriasis (pelebaran pupil) dan sikloplegia (paralisis otot siliaris), mengakibatkan penglihatan kabur dan kesulitan fokus pada objek dekat.

Meskipun efek samping tersebut umumnya dianggap merugikan, dalam konteks medis tertentu, efek antikolinergik justru dapat dimanfaatkan. Misalnya, skopolamin sering digunakan untuk mencegah mabuk perjalanan karena kemampuannya menekan aktivitas sistem vestibular. Selain itu, efek pengurangan sekresi air liur dapat bermanfaat sebelum prosedur medis tertentu untuk mencegah aspirasi. Dalam kasus tertentu, efek bronkodilator yang juga terkait dengan aktivitas antikolinergik dapat membantu meredakan gejala asma, meskipun penggunaannya sangat berisiko dan jarang dilakukan.

Penting untuk ditekankan bahwa pemanfaatan efek antikolinergik dari tanaman ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan medis yang ketat. Dosis yang tepat sangat sulit ditentukan, dan overdosis dapat menyebabkan efek samping yang serius dan bahkan mengancam jiwa, termasuk delirium, halusinasi, koma, dan gagal napas. Oleh karena itu, potensi manfaat harus selalu ditimbang dengan cermat terhadap risiko yang mungkin timbul, dan alternatif pengobatan yang lebih aman dan teruji harus selalu dipertimbangkan terlebih dahulu.

Mengatasi mabuk perjalanan

Kaitan antara tanaman Datura metel dengan penanganan mabuk perjalanan terletak pada kandungan alkaloid tropana, khususnya skopolamin, dalam daunnya. Skopolamin dikenal memiliki efek antikolinergik yang dapat menekan aktivitas sistem vestibular, organ sensorik di telinga bagian dalam yang bertanggung jawab atas keseimbangan. Mabuk perjalanan terjadi ketika terdapat ketidaksesuaian antara informasi yang diterima oleh mata dan informasi yang diterima oleh sistem vestibular, memicu serangkaian gejala seperti mual, pusing, dan muntah.

Skopolamin bekerja dengan menghambat aksi asetilkolin, neurotransmiter yang terlibat dalam transmisi sinyal antara sistem vestibular dan pusat muntah di otak. Dengan menekan aktivitas sistem vestibular, skopolamin membantu mengurangi ketidaksesuaian sensorik yang memicu mabuk perjalanan. Efek ini dapat memberikan peredaan gejala yang signifikan bagi individu yang rentan terhadap kondisi ini. Walaupun demikian, penting untuk dicatat bahwa pemanfaatan tanaman ini untuk mengatasi mabuk perjalanan memiliki risiko yang signifikan.

Dosis skopolamin yang efektif untuk mencegah mabuk perjalanan sangat dekat dengan dosis yang dapat menyebabkan efek samping yang merugikan. Efek samping antikolinergik yang umum termasuk mulut kering, penglihatan kabur, kantuk, dan kesulitan berkonsentrasi. Dalam kasus yang lebih serius, overdosis skopolamin dapat menyebabkan delirium, halusinasi, disorientasi, dan bahkan koma. Mengingat potensi risiko ini, penggunaan skopolamin, termasuk yang berasal dari tanaman Datura metel, harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan medis yang ketat. Terdapat formulasi skopolamin farmasi yang tersedia dalam bentuk transdermal patch atau tablet, yang memungkinkan dosis yang lebih terkontrol dan efek samping yang lebih dapat dikelola dibandingkan dengan penggunaan langsung tanaman Datura metel. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan apakah skopolamin merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah mabuk perjalanan, serta untuk memastikan dosis yang aman dan efektif.

Tips Pemanfaatan dengan Bijak

Tanaman dengan potensi khasiat, seperti Datura metel, memerlukan pendekatan yang sangat hati-hati dalam pemanfaatannya. Mengingat kandungan senyawa aktifnya yang kuat, pemahaman mendalam dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat yang mungkin diperoleh.

Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mempertimbangkan penggunaan bagian tanaman ini untuk tujuan pengobatan, konsultasi dengan dokter, apoteker, atau ahli herbal yang berkualifikasi sangat penting. Profesional kesehatan dapat memberikan penilaian yang tepat terhadap kondisi kesehatan individu, potensi interaksi dengan obat lain, dan menentukan apakah penggunaan tanaman ini aman dan sesuai.

Tip 2: Pahami Risiko dan Efek Samping
Senyawa-senyawa aktif dalam tanaman ini dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk efek antikolinergik seperti mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, dan retensi urin. Overdosis dapat menyebabkan delirium, halusinasi, koma, dan bahkan kematian. Memahami risiko dan efek samping yang mungkin timbul sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat dan mengenali tanda-tanda peringatan dini.

Tip 3: Gunakan Dosis yang Tepat dan Terukur
Jika penggunaan tanaman ini dianggap perlu oleh profesional kesehatan, penting untuk menggunakan dosis yang tepat dan terukur. Dosis yang tepat dapat bervariasi tergantung pada individu, kondisi yang diobati, dan metode penggunaan. Hindari penggunaan yang berlebihan atau tanpa pengawasan medis.

Tip 4: Pertimbangkan Alternatif yang Lebih Aman
Dalam banyak kasus, terdapat alternatif pengobatan yang lebih aman dan teruji untuk kondisi yang sama. Obat-obatan farmasi atau terapi lain mungkin memiliki profil risiko yang lebih rendah dan efektivitas yang lebih terprediksi. Selalu pertimbangkan alternatif yang lebih aman sebelum menggunakan tanaman ini untuk tujuan pengobatan.

Pemanfaatan tanaman dengan potensi khasiat memerlukan pendekatan yang bertanggung jawab dan terinformasi. Prioritaskan keselamatan dan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan penggunaan yang tepat dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Meskipun pemanfaatan bagian tanaman Datura metel dalam pengobatan tradisional telah lama tercatat, bukti ilmiah yang mendukung efektivitas dan keamanannya masih terbatas dan seringkali kontradiktif. Sebagian besar penelitian yang ada bersifat in vitro atau pada hewan, dan studi klinis pada manusia yang terkontrol dengan baik masih sangat kurang. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam membuat kesimpulan yang definitif mengenai potensi terapeutik tanaman ini.

Beberapa studi in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman tersebut memiliki aktivitas anti-inflamasi dan analgesik. Namun, penting untuk dicatat bahwa konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam studi ini seringkali jauh lebih tinggi daripada yang mungkin dicapai melalui penggunaan tradisional, dan efeknya belum tentu dapat direplikasi pada manusia. Selain itu, studi pada hewan telah menunjukkan potensi efek toksik dari senyawa-senyawa yang terkandung dalam tanaman ini, termasuk efek pada sistem saraf pusat dan kardiovaskular.

Laporan kasus individu yang menggunakan bagian tanaman ini untuk tujuan pengobatan seringkali mencampuradukkan hasil positif dan negatif. Beberapa individu melaporkan peredaan gejala tertentu, seperti nyeri atau masalah pernapasan, sementara yang lain mengalami efek samping yang serius, termasuk halusinasi, delirium, dan koma. Variabilitas dalam hasil ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dosis, metode penggunaan, dan sensitivitas individu terhadap senyawa-senyawa aktif dalam tanaman ini. Kurangnya kontrol dalam studi kasus ini juga menyulitkan untuk menentukan apakah efek yang diamati benar-benar disebabkan oleh tanaman tersebut, atau faktor lain.

Mengingat bukti ilmiah yang terbatas dan potensi risiko yang signifikan, penggunaan bagian tanaman Datura metel untuk tujuan pengobatan harus didekati dengan sangat hati-hati. Penelitian lebih lanjut, khususnya studi klinis yang terkontrol dengan baik, diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Sampai saat itu, penting untuk mengandalkan pengobatan medis yang terbukti dan aman, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mempertimbangkan penggunaan tanaman ini untuk tujuan pengobatan.