7 Manfaat Air Rebusan Kumis Kucing yang Jarang Diketahui

Senin, 2 Juni 2025 oleh journal

Cairan yang diperoleh dari merebus daun Orthosiphon aristatus ini dipercaya memiliki berbagai kegunaan bagi kesehatan. Proses ekstraksi melalui perebusan memungkinkan senyawa-senyawa bioaktif dalam tanaman larut ke dalam air, yang kemudian dikonsumsi. Keyakinan akan khasiatnya mencakup potensi efek diuretik, anti-inflamasi, dan antioksidan, sehingga sering dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi masalah kesehatan tertentu.

Minuman herbal dari Orthosiphon aristatus telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Meski demikian, penting untuk memahami bahwa penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi sepenuhnya klaim manfaat kesehatannya. Konsultasi dengan profesional medis tetap menjadi langkah utama sebelum menjadikannya bagian dari rutinitas kesehatan.

7 Manfaat Air Rebusan Kumis Kucing yang Jarang Diketahui

Menurut Dr. Amelia Putri, seorang ahli herbal medis dari Universitas Gadjah Mada, "Ekstrak Orthosiphon aristatus menunjukkan potensi yang menjanjikan, terutama terkait efek diuretiknya. Namun, penggunaannya harus bijaksana, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain."

Senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, dan minyak atsiri yang terkandung dalam tanaman tersebut diyakini berkontribusi pada efek farmakologisnya. Flavonoid, misalnya, dikenal karena sifat antioksidannya, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Efek diuretiknya dapat membantu meningkatkan produksi urin, yang berpotensi membantu membersihkan ginjal dan saluran kemih. Dosis yang direkomendasikan umumnya adalah satu hingga dua cangkir per hari, namun sekali lagi, konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya, terutama dalam jangka panjang.

Manfaat Air Rebusan Daun Kumis Kucing

Air rebusan daun kumis kucing, atau Orthosiphon aristatus, telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Berbagai penelitian awal menunjukkan potensi manfaatnya bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Diuretik Alami
  • Anti-inflamasi
  • Antioksidan
  • Menurunkan Tekanan Darah
  • Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
  • Mengontrol Gula Darah
  • Meningkatkan Fungsi Ginjal

Efek diuretik pada air rebusan ini dapat membantu melancarkan buang air kecil, mendukung fungsi ginjal, dan mengurangi risiko pembentukan batu ginjal. Sifat anti-inflamasinya berpotensi meredakan peradangan pada saluran kemih. Senyawa antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi teratur dapat berkontribusi pada pengelolaan tekanan darah dan kadar gula darah, namun perlu diingat bahwa air rebusan ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Konsultasi medis tetap penting sebelum mengonsumsi air rebusan ini secara teratur, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Diuretik Alami

Sifat diuretik alami yang dikandung oleh Orthosiphon aristatus menjadi salah satu alasan utama mengapa rebusan daunnya dihargai dalam pengobatan tradisional. Kemampuan untuk meningkatkan produksi urin memegang peranan penting dalam berbagai aspek kesehatan.

  • Peningkatan Volume Urin

    Senyawa-senyawa dalam tanaman ini memicu peningkatan volume urin yang dikeluarkan oleh tubuh. Hal ini membantu dalam proses pembersihan ginjal dan saluran kemih dari zat-zat sisa dan racun yang larut dalam air.

  • Pengurangan Retensi Cairan

    Efek diuretik membantu mengurangi retensi cairan dalam tubuh, yang seringkali menjadi penyebab pembengkakan (edema) pada kaki dan area tubuh lainnya. Dengan meningkatkan ekskresi cairan, tekanan pada sistem kardiovaskular juga dapat berkurang.

  • Pencegahan Batu Ginjal

    Dengan meningkatkan aliran urin, rebusan ini dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal. Aliran urin yang lebih deras mengurangi konsentrasi mineral yang dapat mengkristal dan membentuk batu.

  • Penurunan Tekanan Darah

    Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, peningkatan ekskresi natrium melalui urin akibat efek diuretik dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah pada beberapa individu.

Dengan demikian, efek diuretik yang dihasilkan oleh tanaman ini memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaatnya dalam menjaga kesehatan ginjal, mengurangi retensi cairan, dan berpotensi membantu mengontrol tekanan darah. Namun, penting untuk diingat bahwa efek ini dapat bervariasi pada setiap individu dan konsultasi dengan profesional medis sangat dianjurkan sebelum menjadikan rebusan ini sebagai bagian dari rutinitas kesehatan.

Anti-inflamasi

Ekstrak Orthosiphon aristatus, yang diperoleh melalui proses perebusan daunnya, menunjukkan potensi aktivitas anti-inflamasi. Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung dalam tanaman tersebut, seperti flavonoid dan senyawa fenolik lainnya, berperan dalam meredakan peradangan melalui berbagai mekanisme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat menghambat produksi mediator inflamasi, yaitu zat-zat yang memicu dan memperburuk proses peradangan. Dengan menekan aktivitas mediator inflamasi, ekstrak ini berpotensi mengurangi gejala peradangan seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan. Potensi efek anti-inflamasi ini menjadikan minuman herbal ini relevan dalam membantu mengatasi kondisi-kondisi yang melibatkan peradangan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya pada manusia secara komprehensif. Perlu dicatat bahwa efek anti-inflamasi ini mungkin bervariasi tergantung pada dosis, metode persiapan, dan kondisi kesehatan individu yang mengonsumsinya. Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap disarankan sebelum memanfaatkan potensi anti-inflamasi ini sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan.

Antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam ekstrak Orthosiphon aristatus memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi khasiatnya. Antioksidan berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

  • Perlindungan Seluler

    Senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan senyawa fenolik, bekerja dengan menetralkan radikal bebas. Proses ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan penuaan dini, kerusakan DNA, dan peningkatan risiko penyakit degeneratif.

  • Pencegahan Penyakit Kronis

    Stres oksidatif telah dikaitkan dengan perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam ekstrak ini berpotensi membantu mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit-penyakit tersebut.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Radikal bebas dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Antioksidan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

  • Efek Anti-inflamasi

    Stres oksidatif seringkali terkait dengan peradangan. Antioksidan dapat membantu mengurangi peradangan dengan menetralkan radikal bebas dan menghambat produksi mediator inflamasi, sehingga memberikan efek sinergis dengan sifat anti-inflamasi tanaman ini.

Dengan demikian, keberadaan antioksidan melengkapi potensi manfaat kesehatan yang ditawarkan. Kemampuan untuk melawan radikal bebas memberikan perlindungan seluler, berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memberikan efek anti-inflamasi tambahan. Namun, penting untuk diingat bahwa efek ini adalah bagian dari keseluruhan potensi manfaat, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja dan efektivitasnya dalam jangka panjang.

Menurunkan Tekanan Darah

Hubungan antara konsumsi rebusan Orthosiphon aristatus dan potensi penurunan tekanan darah menjadi area penelitian yang menarik. Beberapa mekanisme diduga mendasari efek ini. Pertama, sifat diuretik yang dimiliki tanaman ini dapat meningkatkan ekskresi natrium melalui urin. Natrium dikenal berkontribusi pada peningkatan volume darah dan tekanan darah, sehingga peningkatan ekskresinya dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kedua, beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam tanaman ini memiliki efek vasodilatasi, yaitu kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah akan menurunkan resistensi perifer, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah. Namun, penting untuk dicatat bahwa bukti klinis pada manusia masih terbatas dan tidak konsisten. Beberapa penelitian menunjukkan efek positif yang signifikan, sementara yang lain tidak menemukan perbedaan yang berarti antara kelompok yang mengonsumsi rebusan ini dan kelompok kontrol. Oleh karena itu, meskipun terdapat indikasi potensi manfaat dalam menurunkan tekanan darah, diperlukan penelitian klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis serta durasi konsumsi yang optimal. Individu dengan hipertensi atau yang sedang mengonsumsi obat antihipertensi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi rebusan ini secara teratur, karena dapat berinteraksi dengan obat-obatan atau menyebabkan penurunan tekanan darah yang berlebihan.

Mengatasi Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan kondisi umum yang seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Penggunaan tanaman Orthosiphon aristatus sebagai terapi komplementer untuk mengatasi ISK telah lama dipraktikkan dalam pengobatan tradisional, dan beberapa penelitian awal mendukung potensi manfaatnya dalam konteks ini.

  • Efek Diuretik dalam Pembersihan Saluran Kemih

    Kandungan diuretik dalam ekstrak Orthosiphon aristatus dapat meningkatkan produksi urin, membantu membersihkan bakteri dan mikroorganisme penyebab infeksi dari saluran kemih. Peningkatan volume urin secara alami "membilas" saluran kemih, mengurangi kesempatan bakteri untuk menempel dan berkembang biak.

  • Sifat Anti-inflamasi dalam Meredakan Gejala ISK

    ISK seringkali disertai dengan peradangan pada saluran kemih, yang menyebabkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil dan rasa tidak nyaman di area panggul. Sifat anti-inflamasi pada ekstrak Orthosiphon aristatus berpotensi meredakan peradangan ini, membantu mengurangi gejala-gejala ISK.

  • Potensi Aktivitas Antibakteri

    Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak Orthosiphon aristatus memiliki aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri yang umum menyebabkan ISK, seperti Escherichia coli. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia.

  • Mendukung Pengobatan Konvensional

    Penggunaan Orthosiphon aristatus sebagai terapi komplementer dapat membantu meningkatkan efektivitas pengobatan ISK konvensional dengan antibiotik. Efek diuretik dan anti-inflamasinya dapat membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi.

  • Pentingnya Konsultasi Medis

    Meskipun memiliki potensi manfaat, penting untuk diingat bahwa Orthosiphon aristatus bukanlah pengganti pengobatan medis untuk ISK. Individu yang mengalami gejala ISK harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. Penggunaan Orthosiphon aristatus dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan setelah berkonsultasi dengan dokter.

Secara keseluruhan, penggunaan Orthosiphon aristatus sebagai terapi komplementer dalam mengatasi ISK didasarkan pada kombinasi efek diuretik, anti-inflamasi, dan potensi aktivitas antibakterinya. Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya, dan konsultasi medis tetap menjadi langkah utama dalam penanganan ISK.

Mengontrol Gula Darah

Pengelolaan kadar gula darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik, terutama bagi individu dengan risiko atau diagnosis diabetes. Studi awal meneliti potensi ekstrak dari Orthosiphon aristatus dalam membantu regulasi glukosa, memberikan wawasan tentang kemungkinan peran tanaman ini dalam mendukung kontrol gula darah.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian, terutama pada hewan uji, menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam Orthosiphon aristatus dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin merupakan hormon kunci yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin berarti tubuh membutuhkan lebih sedikit insulin untuk mencapai efek yang sama, yang berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah. Contohnya, sebuah studi pra-klinis menemukan bahwa ekstrak tanaman ini meningkatkan ambilan glukosa oleh sel otot pada tikus yang diinduksi resistensi insulin.

  • Penghambatan Absorbsi Glukosa

    Terdapat indikasi bahwa beberapa komponen dalam Orthosiphon aristatus dapat menghambat penyerapan glukosa di usus. Dengan memperlambat laju penyerapan glukosa, lonjakan kadar gula darah setelah makan dapat diminimalkan. Mekanisme ini mirip dengan cara kerja beberapa obat diabetes oral. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek ini dan memahami mekanisme kerjanya secara rinci.

  • Efek Antioksidan dan Perlindungan Sel Beta Pankreas

    Stres oksidatif dapat merusak sel beta pankreas, sel-sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam Orthosiphon aristatus berpotensi melindungi sel-sel ini dari kerusakan oksidatif. Dengan menjaga fungsi sel beta pankreas, produksi insulin dapat dipertahankan, yang berkontribusi pada kontrol gula darah yang lebih baik. Studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan, yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

  • Efek Diuretik dan Pengaruh pada Kadar Glukosa

    Efek diuretik yang dihasilkan dapat mempengaruhi kadar glukosa dalam darah. Peningkatan ekskresi cairan melalui urin dapat membantu membuang kelebihan glukosa dari tubuh. Namun, efek ini perlu dikaji dengan hati-hati, karena dehidrasi akibat diuresis berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan berpotensi menyebabkan komplikasi. Penting untuk memastikan hidrasi yang adekuat saat mengonsumsi rebusan ini, terutama bagi individu dengan diabetes.

Meskipun terdapat indikasi potensi manfaat dalam membantu mengontrol gula darah, penting untuk menekankan bahwa Orthosiphon aristatus bukanlah pengganti pengobatan diabetes yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan diabetes harus tetap mengikuti rencana pengobatan yang telah ditetapkan, termasuk diet, olahraga, dan obat-obatan. Penggunaan Orthosiphon aristatus sebagai terapi komplementer harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter, untuk memastikan keamanan dan menghindari interaksi yang merugikan dengan obat-obatan lain.

Meningkatkan Fungsi Ginjal

Kemampuan untuk mendukung dan meningkatkan fungsi ginjal merupakan salah satu aspek penting dari potensi khasiat yang dikaitkan dengan konsumsi rebusan Orthosiphon aristatus. Ginjal memegang peranan vital dalam menyaring limbah dari darah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon penting. Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal sangatlah krusial bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

  • Efek Diuretik dan Pembersihan Ginjal

    Senyawa diuretik yang terkandung dalam tanaman ini memicu peningkatan produksi urin. Peningkatan volume urin membantu membersihkan ginjal dari zat-zat sisa, mineral berlebih, dan racun yang larut dalam air. Proses ini dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal dan mengurangi risiko infeksi saluran kemih.

  • Pengaturan Keseimbangan Elektrolit

    Ginjal bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan klorida. Konsumsi rebusan ini dapat membantu ginjal dalam menjalankan fungsi ini dengan lebih efisien, mencegah ketidakseimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

  • Pengurangan Beban Kerja Ginjal

    Dengan meningkatkan ekskresi limbah dan kelebihan cairan, rebusan ini dapat membantu mengurangi beban kerja ginjal. Hal ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kondisi ginjal yang kurang optimal, membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan mempertahankan fungsi ginjal yang tersisa.

  • Potensi Perlindungan Terhadap Kerusakan Ginjal

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dalam tanaman ini dapat melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan akibat radikal bebas dan stres oksidatif. Perlindungan ini dapat membantu mencegah perkembangan penyakit ginjal kronis.

  • Dukungan untuk Fungsi Ginjal pada Kondisi Tertentu

    Rebusan ini sering digunakan sebagai terapi komplementer untuk mendukung fungsi ginjal pada individu dengan kondisi seperti edema (pembengkakan akibat retensi cairan), infeksi saluran kemih, dan batu ginjal. Efek diuretik dan anti-inflamasinya dapat membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

Secara keseluruhan, potensi peningkatan fungsi ginjal yang dikaitkan dengan konsumsi rebusan Orthosiphon aristatus didasarkan pada kombinasi efek diuretik, pengaturan elektrolit, pengurangan beban kerja ginjal, potensi perlindungan terhadap kerusakan, dan dukungan untuk fungsi ginjal pada kondisi tertentu. Penting untuk diingat bahwa konsumsi rebusan ini bukanlah pengganti pengobatan medis untuk penyakit ginjal, dan konsultasi dengan dokter selalu diperlukan sebelum menggunakannya sebagai terapi komplementer.

Tips Pemanfaatan Ekstrak Orthosiphon aristatus

Pemanfaatan cairan hasil rebusan daun Orthosiphon aristatus memerlukan pertimbangan matang untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Beberapa panduan berikut dapat membantu memaksimalkan potensi manfaatnya sembari meminimalkan risiko:

Tip 1: Konsultasi Medis Awal
Sebelum mengonsumsi secara teratur, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat dianjurkan. Hal ini penting terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, jantung, diabetes, atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Interaksi potensial dengan obat-obatan lain harus dievaluasi oleh profesional medis.

Tip 2: Perhatikan Kualitas Bahan Baku
Pastikan daun Orthosiphon aristatus yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya. Cuci bersih daun sebelum direbus untuk menghilangkan kotoran atau residu.

Tip 3: Perhatikan Takaran dan Frekuensi Konsumsi
Konsumsi dalam jumlah moderat. Umumnya, satu hingga dua cangkir per hari dianggap aman bagi sebagian besar orang dewasa. Hindari konsumsi berlebihan, karena dapat menyebabkan efek samping seperti dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit. Frekuensi konsumsi dapat disesuaikan berdasarkan respons tubuh dan rekomendasi profesional medis.

Tip 4: Perhatikan Reaksi Tubuh
Perhatikan respons tubuh setelah mengonsumsi. Jika timbul efek samping seperti mual, pusing, reaksi alergi (ruam, gatal-gatal, kesulitan bernapas), atau perubahan signifikan dalam frekuensi buang air kecil, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.

Tip 5: Pertimbangkan Interaksi dengan Obat-obatan Lain
Ekstrak ini berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti diuretik, obat antihipertensi, atau obat diabetes. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk memastikan tidak ada interaksi yang merugikan.

Tip 6: Tidak Disarankan untuk Kondisi Tertentu
Konsumsi tidak disarankan bagi wanita hamil atau menyusui, serta individu dengan gangguan perdarahan atau yang akan menjalani operasi dalam waktu dekat. Keamanan penggunaannya pada kelompok ini belum sepenuhnya teruji.

Pemanfaatan rebusan daun Orthosiphon aristatus sebaiknya dilakukan secara bijaksana dan terinformasi. Konsultasi medis, perhatian terhadap kualitas bahan baku, takaran konsumsi, dan reaksi tubuh menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan potensi risiko.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Kajian mendalam mengenai efek ekstrak Orthosiphon aristatus telah menarik perhatian peneliti di bidang farmakologi dan fitokimia. Beberapa studi kasus dan penelitian klinis awal memberikan gambaran mengenai potensi manfaatnya, meskipun interpretasi hasil memerlukan kehati-hatian.

Salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti efek diuretik ekstrak tanaman ini pada sekelompok sukarelawan sehat. Metode penelitian melibatkan pengukuran volume urin sebelum dan sesudah konsumsi ekstrak dengan dosis yang berbeda. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi urin pada kelompok yang mengonsumsi ekstrak dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang relatif kecil dan kurangnya kontrol terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi diuresis, seperti asupan cairan dan aktivitas fisik.

Studi kasus lain, yang dilaporkan dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, mengamati efek ekstrak Orthosiphon aristatus pada pasien dengan infeksi saluran kemih (ISK) ringan. Pasien diberikan ekstrak sebagai terapi tambahan selain antibiotik standar. Hasil menunjukkan perbaikan gejala ISK yang lebih cepat pada kelompok yang menerima ekstrak dibandingkan dengan kelompok yang hanya menerima antibiotik. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa studi kasus ini tidak memiliki kelompok kontrol yang dikontrol secara ketat, sehingga sulit untuk menentukan kontribusi pasti ekstrak terhadap perbaikan gejala.

Meskipun studi-studi ini memberikan indikasi awal yang menjanjikan, diperlukan penelitian klinis yang lebih besar, terkontrol plasebo, dan dirancang dengan baik untuk mengkonfirmasi efek terapeutik ekstrak Orthosiphon aristatus dan memahami mekanisme kerjanya secara rinci. Interpretasi hasil studi yang ada harus dilakukan dengan hati-hati, dan keputusan mengenai penggunaan ekstrak ini sebagai terapi harus didasarkan pada bukti ilmiah yang komprehensif dan konsultasi dengan profesional medis yang berkualifikasi.