Temukan 7 Manfaat Daun Jahe, Khasiatnya Bikin Penasaran!
Selasa, 5 Agustus 2025 oleh journal
Herbal ini, yang diperoleh dari tanaman Zingiber officinale, menawarkan beragam kegunaan. Ekstraknya dan senyawa aktif di dalamnya diketahui memiliki potensi dalam meredakan peradangan, mengurangi mual, serta memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan. Penggunaan tradisionalnya meliputi pembuatan minuman hangat untuk mengatasi masalah pernapasan ringan dan membantu meningkatkan sirkulasi darah. Kandungan antioksidan di dalamnya juga berperan dalam menangkal radikal bebas.
"Penggunaan ekstrak tumbuhan ini sebagai terapi komplementer semakin mendapatkan perhatian. Potensinya dalam membantu mengatasi berbagai keluhan, terutama yang berkaitan dengan peradangan dan pencernaan, cukup menjanjikan. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional, melainkan sebagai pendukung," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
- Dr. Amelia Wijaya, Sp.PD
Lebih lanjut, Dr. Wijaya menjelaskan bahwa efek positif tersebut berasal dari senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.
Senyawa seperti gingerol, shogaol, dan zingeron berperan penting dalam memberikan efek tersebut. Gingerol, misalnya, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat dan dapat membantu meredakan nyeri. Shogaol, yang terbentuk saat proses pengeringan, memiliki efek antioksidan yang lebih kuat daripada gingerol. Sementara itu, zingeron memberikan aroma khas dan berperan dalam mengurangi mual. Secara tradisional, herbal ini sering digunakan dalam bentuk minuman hangat atau sebagai campuran dalam masakan. Meskipun demikian, konsumsi berlebihan sebaiknya dihindari. Dosis yang dianjurkan bervariasi, tergantung pada kondisi kesehatan individu dan bentuk sediaan yang digunakan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap disarankan sebelum mengonsumsinya secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Manfaat Daun Jahe
Daun jahe, meskipun kurang populer dibandingkan rimpangnya, menyimpan potensi terapeutik yang signifikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jahe memiliki senyawa aktif yang berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Pemahaman mendalam mengenai manfaat esensial daun jahe memungkinkan pemanfaatannya secara optimal.
- Meredakan Peradangan
- Mengurangi Mual
- Menyehatkan Pencernaan
- Menurunkan Gula Darah
- Melawan Radikal Bebas
- Meredakan Nyeri
- Meningkatkan Imunitas
Senyawa anti-inflamasi dalam daun jahe, seperti gingerol, efektif meredakan nyeri sendi dan otot. Efek antiemetiknya membantu mengurangi mual akibat mabuk perjalanan atau kemoterapi. Daun jahe juga menstimulasi enzim pencernaan, melancarkan proses pencernaan. Penelitian awal mengindikasikan potensinya dalam menstabilkan kadar gula darah, bermanfaat bagi penderita diabetes. Kandungan antioksidannya menangkal radikal bebas, melindungi sel dari kerusakan. Aktivitas analgesiknya mengurangi nyeri kepala dan menstruasi. Terakhir, senyawa dalam daun jahe meningkatkan produksi sel imun, memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Meredakan Peradangan
Salah satu khasiat utama dari bagian tanaman Zingiber officinale ini terletak pada kemampuannya untuk mengatasi peradangan. Senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, seperti gingerol, menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan. Mekanisme kerjanya melibatkan penghambatan produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul-molekul yang berperan dalam memicu dan memperburuk respons peradangan dalam tubuh. Dengan menekan produksi sitokin ini, ekstrak dari dedaunan jahe dapat membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, dan kemerahan yang terkait dengan berbagai kondisi peradangan, seperti artritis, nyeri otot, dan bahkan penyakit radang usus. Studi laboratorium dan beberapa uji klinis awal telah memberikan bukti yang mendukung potensi ini, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya secara luas.
Mengurangi Mual
Bagian tanaman jahe ini memiliki reputasi sebagai agen antiemetik alami, yang berarti berpotensi meredakan sensasi mual. Efek ini dikaitkan dengan beberapa mekanisme. Pertama, senyawa aktif di dalamnya dapat memengaruhi sistem saraf pusat, mengurangi aktivitas yang memicu refleks muntah. Kedua, komponen tertentu dapat mempercepat pengosongan lambung, sehingga mengurangi rasa tidak nyaman akibat makanan yang tertahan di perut. Ketiga, terdapat indikasi bahwa senyawa dalam herbal ini dapat memodulasi serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam regulasi mual dan muntah. Karena mekanisme kerja yang beragam ini, seduhan dari daun jahe sering digunakan untuk mengatasi mual yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk mabuk perjalanan, kehamilan (mual di pagi hari), efek samping kemoterapi, dan dispepsia (gangguan pencernaan). Meskipun demikian, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan ramuan ini secara rutin, terutama bagi wanita hamil atau individu yang sedang menjalani pengobatan medis tertentu.
Menyehatkan Pencernaan
Kemampuan untuk menyehatkan sistem pencernaan merupakan salah satu aspek penting dari potensi terapeutik tumbuhan Zingiber officinale. Kandungan senyawa aktif dalam dedaunannya berkontribusi pada berbagai proses yang mendukung fungsi pencernaan yang optimal, menjadikannya relevan dalam pengobatan tradisional untuk keluhan pencernaan.
- Stimulasi Enzim Pencernaan
Ekstrak dari daun jahe merangsang produksi enzim pencernaan seperti amilase dan lipase. Enzim-enzim ini esensial dalam memecah karbohidrat dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil, yang memfasilitasi penyerapan nutrisi di usus halus. Peningkatan produksi enzim ini membantu mengurangi beban kerja sistem pencernaan, mencegah gangguan seperti kembung dan dispepsia.
- Mengurangi Peradangan pada Saluran Pencernaan
Sifat anti-inflamasi daun jahe berperan dalam meredakan peradangan pada lapisan saluran pencernaan. Peradangan kronis di saluran pencernaan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan berbagai masalah seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Dengan mengurangi peradangan, ekstrak dari tumbuhan ini dapat membantu memulihkan fungsi pencernaan yang sehat.
- Meningkatkan Motilitas Usus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam daun jahe dapat meningkatkan motilitas usus, yaitu gerakan peristaltik yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Peningkatan motilitas usus membantu mencegah konstipasi dan memastikan eliminasi limbah yang efisien.
- Mengurangi Gas dan Kembung
Daun jahe memiliki sifat karminatif, yang berarti membantu mengurangi pembentukan gas di saluran pencernaan. Dengan mengurangi produksi gas, ramuan ini dapat meredakan kembung dan rasa tidak nyaman yang sering menyertai gangguan pencernaan.
- Efek Antimikroba Potensial
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa studi menunjukkan bahwa daun jahe memiliki efek antimikroba yang dapat membantu menyeimbangkan mikrobiota usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal dan penyerapan nutrisi.
- Melindungi Lapisan Lambung
Ekstrak dedaunan jahe memiliki potensi untuk melindungi lapisan lambung dari kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung dan faktor-faktor iritan lainnya. Perlindungan ini dapat membantu mencegah tukak lambung dan mengurangi gejala dispepsia.
Secara keseluruhan, efek yang menguntungkan pada pencernaan menunjukkan potensi penggunaan ekstrak dari dedaunan jahe sebagai terapi komplementer untuk berbagai gangguan pencernaan. Kombinasi stimulasi enzim pencernaan, pengurangan peradangan, peningkatan motilitas usus, pengurangan gas, efek antimikroba potensial, dan perlindungan lapisan lambung berkontribusi pada kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Menurunkan Gula Darah
Potensi dedaunan tanaman Zingiber officinale dalam mengatur kadar glukosa darah menjadi perhatian seiring meningkatnya prevalensi diabetes. Studi awal menunjukkan bahwa senyawa aktif di dalamnya dapat berkontribusi pada pengendalian kadar gula darah, menjadikannya area penelitian yang menjanjikan.
- Sensitivitas Insulin
Beberapa penelitian in vitro dan in vivo mengindikasikan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam mengambil glukosa dari darah dan menurunkan kadar gula darah. Kondisi resistensi insulin sering dikaitkan dengan diabetes tipe 2.
- Inhibisi Enzim Pencernaan Karbohidrat
Senyawa tertentu di dalamnya berpotensi menghambat aktivitas enzim pencernaan karbohidrat seperti alfa-amilase dan alfa-glukosidase. Enzim-enzim ini berperan dalam memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa. Dengan menghambat aktivitas enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah dapat diperlambat, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
- Peningkatan Metabolisme Glukosa
Studi awal menunjukkan bahwa ekstrak dari dedaunan jahe dapat meningkatkan metabolisme glukosa di hati dan otot. Hati dan otot merupakan organ utama yang menyimpan dan menggunakan glukosa. Peningkatan metabolisme glukosa di organ-organ ini dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan pengendalian glikemik secara keseluruhan.
- Efek Anti-inflamasi pada Sel Beta Pankreas
Peradangan kronis dapat merusak sel beta pankreas, sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Sifat anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya berpotensi melindungi sel beta pankreas dari kerusakan akibat peradangan, mempertahankan kemampuan mereka untuk memproduksi insulin secara optimal.
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ramuan ini sebagai terapi komplementer untuk diabetes. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap diperlukan sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi individu yang sudah mengonsumsi obat-obatan diabetes.
Melawan Radikal Bebas
Perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas menjadi salah satu aspek krusial dari potensi kesehatan yang ditawarkan tumbuhan Zingiber officinale. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel, DNA, dan protein, berkontribusi pada proses penuaan dan perkembangan berbagai penyakit kronis. Kemampuan bagian tumbuhan ini dalam melawan radikal bebas berasal dari kandungan senyawa antioksidan yang signifikan.
- Senyawa Antioksidan Utama:
Daun jahe mengandung berbagai senyawa antioksidan, termasuk gingerol, shogaol, zingeron, dan flavonoid. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, mencegah mereka merusak sel-sel tubuh. Gingerol dan shogaol, khususnya, dikenal karena aktivitas antioksidan yang kuat.
- Mekanisme Kerja Antioksidan:
Antioksidan bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkan mereka dan menghentikan reaksi berantai yang merusak. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu melindungi sel-sel dari stres oksidatif, suatu kondisi yang terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel:
Stres oksidatif telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Dengan melawan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, senyawa dalam dedaunan tanaman ini berpotensi memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel yang mendasari penyakit-penyakit tersebut.
- Meningkatkan Sistem Pertahanan Antioksidan Tubuh:
Selain mengandung antioksidan langsung, herbal ini juga dapat membantu meningkatkan sistem pertahanan antioksidan tubuh sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jahe dapat merangsang produksi enzim antioksidan endogen, seperti superoksida dismutase (SOD) dan katalase, yang membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Implikasi Kesehatan:
Efek antioksidan dari daun jahe memiliki implikasi kesehatan yang luas. Dengan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, tumbuhan ini berpotensi membantu memperlambat proses penuaan, mengurangi risiko penyakit kronis, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi secara teratur, sebagai bagian dari pola makan sehat, dapat memberikan manfaat perlindungan jangka panjang.
Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja antioksidan dan menentukan dosis optimal untuk mencapai manfaat kesehatan yang maksimal. Integrasi ramuan ini ke dalam gaya hidup sehat harus dilakukan dengan bijak dan dipertimbangkan sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk meningkatkan kesehatan.
Meredakan Nyeri
Kemampuan untuk mengurangi sensasi nyeri merupakan salah satu aspek signifikan dari profil farmakologis tumbuhan Zingiber officinale. Senyawa aktif yang terdapat dalam dedaunannya berkontribusi pada efek analgesik, menawarkan potensi solusi alami untuk berbagai jenis ketidaknyamanan.
- Aktivitas Anti-inflamasi sebagai Peredam Nyeri
Peradangan seringkali menjadi penyebab utama nyeri. Senyawa anti-inflamasi dalam daun jahe, seperti gingerol, bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin dan leukotrien, mediator inflamasi yang memicu sensasi nyeri. Dengan meredakan peradangan, sumber nyeri dapat ditangani secara langsung. Contohnya, individu dengan osteoartritis mungkin mengalami penurunan nyeri sendi setelah mengonsumsi ekstrak daun jahe secara teratur.
- Efek Analgesik Langsung pada Sistem Saraf
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam daun jahe dapat berinteraksi dengan sistem saraf, memengaruhi persepsi nyeri. Mekanisme ini melibatkan modulasi jalur nyeri, sehingga mengurangi intensitas sinyal nyeri yang mencapai otak. Ini dapat bermanfaat bagi individu dengan nyeri kronis seperti fibromyalgia, di mana persepsi nyeri teramplifikasi.
- Relaksasi Otot dan Pengurangan Ketegangan
Daun jahe memiliki efek relaksan otot yang dapat membantu meredakan nyeri yang disebabkan oleh ketegangan otot. Sifat antispasmodiknya dapat mengurangi kejang otot dan kram, memberikan bantuan pada kondisi seperti nyeri punggung bawah atau nyeri menstruasi. Minuman hangat yang terbuat dari daun jahe sering digunakan untuk tujuan ini.
- Peningkatan Sirkulasi dan Pengurangan Nyeri Iskemik
Peningkatan sirkulasi darah dapat membantu mengurangi nyeri iskemik, yaitu nyeri yang disebabkan oleh kekurangan suplai darah ke jaringan. Senyawa dalam daun jahe dapat meningkatkan sirkulasi, memastikan bahwa jaringan menerima oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga mengurangi nyeri. Ini mungkin bermanfaat bagi individu dengan penyakit arteri perifer.
Secara keseluruhan, potensi tumbuhan ini dalam meredakan nyeri bersifat multifaset, melibatkan aktivitas anti-inflamasi, efek analgesik langsung, relaksasi otot, dan peningkatan sirkulasi. Integrasi ramuan ini sebagai bagian dari pendekatan komprehensif untuk manajemen nyeri dapat memberikan manfaat yang signifikan, meskipun konsultasi dengan profesional kesehatan tetap penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.
Meningkatkan Imunitas
Kemampuan sistem imun untuk melindungi tubuh dari serangan patogen merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan. Dedaunan tanaman Zingiber officinale menyimpan potensi untuk mendukung fungsi imun, menjadikannya relevan dalam upaya meningkatkan daya tahan tubuh.
- Stimulasi Produksi Sel Imun
Ekstrak dari bagian tumbuhan ini dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti limfosit T dan limfosit B. Sel-sel ini berperan penting dalam mengenali dan menghancurkan patogen. Peningkatan jumlah sel imun meningkatkan kemampuan tubuh untuk merespons infeksi secara efektif. Sebagai contoh, studi laboratorium menunjukkan peningkatan aktivitas sel T setelah terpapar ekstrak daun jahe.
- Aktivitas Anti-inflamasi yang Mendukung Fungsi Imun
Peradangan kronis dapat melemahkan sistem imun. Sifat anti-inflamasi daun jahe membantu mengurangi peradangan sistemik, sehingga memungkinkan sistem imun berfungsi lebih optimal. Kondisi autoimun, di mana sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri, seringkali diperburuk oleh peradangan. Pengurangan peradangan dapat membantu menyeimbangkan respons imun.
- Efek Antimikroba Potensial
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun jahe memiliki efek antimikroba terhadap bakteri dan virus tertentu. Efek ini dapat membantu mengurangi beban patogen dalam tubuh, sehingga meringankan beban kerja sistem imun. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan spektrum aktivitas antimikroba.
- Kandungan Antioksidan yang Melindungi Sel Imun
Sel-sel imun rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Kandungan antioksidan dalam daun jahe membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, memastikan bahwa mereka dapat berfungsi dengan baik. Stres oksidatif dapat mengganggu fungsi sel imun dan meningkatkan risiko infeksi. Perlindungan antioksidan membantu menjaga integritas sel imun.
Potensi bagian tanaman ini dalam meningkatkan imunitas bersifat multifaset, melibatkan stimulasi produksi sel imun, aktivitas anti-inflamasi, efek antimikroba potensial, dan perlindungan antioksidan. Integrasi ramuan ini ke dalam gaya hidup sehat dapat memberikan dukungan tambahan untuk sistem imun, meskipun konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk penggunaan yang aman dan efektif.
Tips Pemanfaatan Optimal Herbal Jahe
Untuk memaksimalkan potensi terapeutik yang berasal dari tanaman Zingiber officinale, terdapat beberapa panduan penting yang perlu diperhatikan. Penerapan tips ini memungkinkan pemanfaatan yang efektif dan aman, demi mendukung kesehatan secara holistik.
Tip 1: Pemilihan Bahan Baku Berkualitas
Gunakan daun jahe segar yang tampak sehat, berwarna hijau cerah, dan bebas dari tanda-tanda kerusakan atau penyakit. Hindari daun yang layu, menguning, atau memiliki bintik-bintik aneh. Kualitas bahan baku sangat memengaruhi kandungan senyawa aktif dan efektivitasnya.
Tip 2: Metode Persiapan yang Tepat
Pencucian daun jahe secara menyeluruh sangat penting untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida. Rebus daun jahe dengan api kecil selama 10-15 menit untuk mengekstraksi senyawa aktif. Hindari perebusan terlalu lama, yang dapat merusak senyawa termolabil.
Tip 3: Kombinasi dengan Bahan Alami Lainnya
Kombinasikan rebusan daun jahe dengan bahan alami lain seperti madu, lemon, atau serai untuk meningkatkan cita rasa dan manfaat kesehatan. Madu memiliki sifat antibakteri dan antioksidan, sementara lemon kaya akan vitamin C. Serai dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan relaksasi.
Tip 4: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Konsumsi rebusan daun jahe dalam jumlah moderat, biasanya 1-2 cangkir per hari. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan atau interaksi dengan obat-obatan tertentu. Perhatikan respons tubuh dan sesuaikan dosis sesuai kebutuhan.
Tip 5: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal sebelum mengonsumsi rebusan daun jahe secara rutin, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Herbal ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah atau obat diabetes.
Tip 6: Penyimpanan yang Benar
Simpan daun jahe segar di dalam lemari es dalam wadah kedap udara untuk menjaga kesegaran dan kandungan nutrisinya. Rebusan daun jahe dapat disimpan di dalam lemari es selama 24 jam. Hindari menyimpan rebusan terlalu lama, karena dapat kehilangan khasiatnya.
Penerapan tips ini, disertai dengan gaya hidup sehat, dapat memaksimalkan potensi manfaat yang ditawarkan oleh tanaman Zingiber officinale. Konsumsi yang bijak dan terinformasi, serta konsultasi dengan profesional kesehatan, merupakan kunci untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Berbagai penelitian telah menyelidiki potensi terapeutik yang berasal dari tanaman Zingiber officinale, khususnya bagian dedaunannya. Salah satu studi yang dipublikasikan dalam "Journal of Ethnopharmacology" meneliti efek ekstrak daun pada model tikus dengan peradangan. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam penanda inflamasi, mendukung klaim tradisional tentang khasiat anti-inflamasi.
Studi lain, yang terbit di "International Journal of Food Sciences and Nutrition", mengeksplorasi efek ekstrak dedaunan terhadap kadar glukosa darah pada subjek dengan diabetes tipe 2. Meskipun ukuran sampel kecil, hasilnya mengindikasikan potensi dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar gula darah puasa. Namun, penulis menekankan perlunya uji klinis yang lebih besar dan terkontrol untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Terdapat pula studi kasus yang mendokumentasikan penggunaan tradisional rebusan daun oleh masyarakat di wilayah Asia Tenggara. Laporan-laporan ini, meskipun bersifat anekdot, memberikan wawasan tentang penggunaan empiris dalam mengatasi masalah pencernaan dan meredakan mual. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa laporan anekdot tidak memiliki rigor ilmiah seperti uji klinis terkontrol.
Analisis kritis terhadap bukti yang ada menunjukkan bahwa meskipun ada indikasi potensi manfaat, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan. Uji klinis dengan desain yang ketat, ukuran sampel yang besar, dan kelompok kontrol yang sesuai diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan secara luas. Pembaca didorong untuk menelaah bukti yang ada dengan cermat dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan sebagai terapi komplementer.