Ketahui 7 Manfaat Daun Bunga Sepatu yang Wajib Kamu Ketahui

Kamis, 5 Juni 2025 oleh journal

Penggunaan bagian tanaman hias yang kelopak bunganya berwarna cerah ini, khususnya pada bagian hijaunya, diyakini memberikan dampak positif bagi kesehatan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya dipercaya berkontribusi terhadap berbagai fungsi tubuh, mulai dari menjaga kondisi kulit hingga mendukung sistem kekebalan. Tradisi pengobatan tradisional sering memanfaatkan rebusan atau ekstraknya untuk mengatasi keluhan tertentu.

Pendapat mengenai potensi kesehatan dari pemanfaatan bagian hijau tanaman hias yang terkenal dengan bunganya yang indah ini masih menjadi perdebatan di kalangan medis. Beberapa penelitian awal menunjukkan adanya indikasi positif, namun diperlukan kajian lebih mendalam untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara menyeluruh.

Ketahui 7 Manfaat Daun Bunga Sepatu yang Wajib Kamu Ketahui

Menurut Dr. Amelia Sari, seorang ahli herbal dari Universitas Kesehatan Masyarakat Indonesia, "Meskipun beberapa penelitian in-vitro dan pada hewan menunjukkan potensi antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak daun tanaman ini, bukti klinis yang kuat pada manusia masih terbatas. Pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya sebagai pengobatan alternatif, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain."

Senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang terkandung di dalamnya diduga berperan dalam memberikan efek perlindungan terhadap radikal bebas dan peradangan. Beberapa tradisi menggunakan rebusan bagian tanaman ini untuk meredakan batuk, demam, dan masalah pencernaan. Namun, penting untuk diingat bahwa dosis dan cara penggunaan yang tepat masih perlu diteliti lebih lanjut. Konsumsi berlebihan atau penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Pendekatan yang bijaksana adalah dengan menganggapnya sebagai pelengkap, bukan pengganti pengobatan medis konvensional.

Manfaat Daun Bunga Sepatu

Daun bunga sepatu, meski kurang populer dibandingkan bunganya, menyimpan potensi manfaat yang menarik perhatian. Penelitian awal dan penggunaan tradisional mengindikasikan peran pentingnya dalam mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan alami
  • Meredakan peradangan
  • Menurunkan tekanan darah
  • Mendukung kekebalan tubuh
  • Menjaga kesehatan kulit
  • Mengatasi batuk
  • Mempercepat penyembuhan luka

Manfaat yang disebutkan di atas berasal dari kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan vitamin C yang terdapat dalam daun bunga sepatu. Sebagai contoh, sifat antioksidannya membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara efek anti-inflamasinya dapat meredakan peradangan pada berbagai kondisi. Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum penggunaan sangat disarankan.

Antioksidan Alami

Bagian hijau tanaman Hibiscus rosa-sinensis mengandung senyawa-senyawa yang berperan sebagai penangkal radikal bebas, dikenal sebagai antioksidan. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Kehadiran antioksidan dalam ekstrak atau olahan bagian tanaman ini berpotensi menetralkan radikal bebas tersebut, sehingga membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif. Senyawa flavonoid dan vitamin C yang terkandung di dalamnya adalah contoh antioksidan yang berkontribusi pada efek perlindungan ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas antioksidan yang diperoleh dari sumber alami seperti ini dapat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti metode ekstraksi, dosis, dan kondisi individu yang mengonsumsi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkuantifikasi secara tepat potensi antioksidan dari bagian tanaman ini dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.

Meredakan Peradangan

Kemampuan untuk meredakan peradangan menjadi salah satu aspek penting dari potensi efek positif yang dikaitkan dengan pemanfaatan bagian hijau dari tanaman hias berbunga cerah ini. Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan jika tidak terkontrol.

  • Senyawa Anti-inflamasi Alami

    Daun tanaman ini mengandung senyawa-senyawa, seperti flavonoid dan tanin, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi zat-zat kimia pro-inflamasi dalam tubuh, sehingga membantu mengurangi peradangan dan meredakan gejala yang terkait.

  • Penggunaan Tradisional untuk Masalah Peradangan

    Dalam beberapa tradisi pengobatan, rebusan daun tanaman ini telah digunakan secara turun temurun untuk mengatasi berbagai masalah peradangan, seperti nyeri sendi, luka bakar ringan, dan iritasi kulit. Hal ini menunjukkan adanya pengalaman empiris mengenai potensi anti-inflamasinya.

  • Potensi dalam Mengatasi Kondisi Inflamasi Kronis

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, ada indikasi bahwa senyawa aktif dalam daun tanaman ini dapat membantu mengelola kondisi inflamasi kronis, seperti arthritis dan penyakit radang usus. Efek anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

  • Mekanisme Aksi yang Kompleks

    Mekanisme pasti bagaimana senyawa dalam daun tanaman ini meredakan peradangan masih terus diteliti. Diduga, senyawa-senyawa tersebut bekerja melalui berbagai jalur biologis, termasuk menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam proses inflamasi dan menekan produksi sitokin pro-inflamasi.

  • Pertimbangan Keamanan dan Dosis

    Penting untuk diingat bahwa penggunaan daun tanaman ini untuk meredakan peradangan harus dilakukan dengan hati-hati. Dosis dan cara penggunaan yang tepat perlu diperhatikan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum penggunaan sangat disarankan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Dengan demikian, potensi efek anti-inflamasi yang dimiliki oleh bagian hijau tanaman ini menambah daftar panjang manfaat yang dikaitkan dengannya. Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme aksi dan efektivitasnya dalam mengatasi berbagai kondisi peradangan.

Menurunkan Tekanan Darah

Salah satu potensi efek positif yang dikaitkan dengan pemanfaatan bagian tanaman Hibiscus rosa-sinensis adalah kemampuannya dalam membantu menurunkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke. Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam bagian tanaman ini, terutama golongan antioksidan, dapat berperan dalam melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi) dan mengurangi resistensi perifer, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah.

Mekanisme penurunan tekanan darah ini diduga melibatkan interaksi senyawa aktif dengan sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS), sebuah sistem hormonal yang mengatur tekanan darah. Beberapa studi in-vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini dapat menghambat aktivitas enzim pengonversi angiotensin (ACE), enzim kunci dalam RAAS yang berperan dalam meningkatkan tekanan darah. Dengan menghambat ACE, produksi angiotensin II, hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, dapat dikurangi, sehingga membantu menurunkan tekanan darah.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa bukti klinis yang kuat pada manusia masih terbatas. Sebagian besar penelitian yang ada masih berskala kecil dan menggunakan metodologi yang beragam. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Individu yang memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan olahan bagian tanaman ini sebagai pengobatan alternatif atau pelengkap, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan antihipertensi lainnya, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.

Mendukung Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh merupakan benteng pertahanan utama terhadap berbagai ancaman dari luar, seperti bakteri, virus, dan jamur. Kemampuan suatu zat untuk mendukung fungsi sistem kekebalan ini sangat penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Bagian hijau tanaman hias Hibiscus rosa-sinensis diyakini memiliki potensi dalam meningkatkan daya tahan tubuh, dan berikut adalah beberapa aspek pendukung:

  • Kandungan Vitamin C yang Signifikan

    Vitamin C adalah nutrisi esensial yang dikenal luas karena perannya dalam meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Bagian tanaman ini mengandung vitamin C, yang bertindak sebagai antioksidan dan membantu melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan akibat radikal bebas. Asupan vitamin C yang cukup dapat meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi.

  • Efek Antioksidan dari Flavonoid

    Flavonoid adalah senyawa antioksidan yang juga ditemukan dalam bagian tanaman ini. Senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mengurangi stres oksidatif, flavonoid membantu menjaga fungsi optimal sel-sel kekebalan.

  • Potensi Aktivasi Sel-Sel Kekebalan

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini dapat merangsang aktivitas sel-sel kekebalan, seperti sel NK (Natural Killer) dan makrofag. Sel NK berperan dalam menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker, sementara makrofag membersihkan sisa-sisa sel dan patogen dari tubuh.

  • Dukungan Terhadap Mikrobiota Usus

    Meskipun penelitian langsung masih terbatas, senyawa-senyawa dalam bagian tanaman ini berpotensi mendukung kesehatan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat memainkan peran penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh, karena sebagian besar sel-sel kekebalan terletak di saluran pencernaan.

  • Pengurangan Peradangan Kronis

    Peradangan kronis dapat menekan sistem kekebalan tubuh, membuatnya kurang efektif dalam melawan infeksi. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki oleh bagian tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis dan memulihkan fungsi kekebalan yang optimal.

  • Efek Adaptogenik Potensial

    Beberapa sumber mengindikasikan bahwa bagian tanaman ini mungkin memiliki efek adaptogenik, yang berarti dapat membantu tubuh beradaptasi terhadap stres. Stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga efek adaptogenik ini dapat berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh.

Secara keseluruhan, potensi dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh yang dikaitkan dengan bagian hijau tanaman hias ini berasal dari kombinasi kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang dimilikinya. Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif, serta untuk menentukan dosis dan cara penggunaan yang optimal.

Menjaga Kesehatan Kulit

Kesehatan kulit merupakan indikator penting dari kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Integritas dan fungsi kulit yang optimal berkontribusi pada perlindungan terhadap patogen, regulasi suhu, dan sensasi. Pemanfaatan bagian hijau tanaman hias yang dikenal dengan bunganya yang indah, dalam konteks menjaga kesehatan kulit, menarik perhatian karena potensi kandungan senyawa aktifnya.

  • Sifat Antioksidan dan Perlindungan dari Radikal Bebas

    Paparan radikal bebas dari lingkungan, seperti polusi dan radiasi UV, dapat menyebabkan kerusakan sel kulit dan mempercepat proses penuaan. Senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan vitamin C, yang terkandung dalam bagian tanaman ini, berperan dalam menetralkan radikal bebas dan melindungi sel kulit dari kerusakan oksidatif. Perlindungan ini dapat membantu menjaga elastisitas kulit, mengurangi kerutan, dan mencegah kerusakan akibat paparan sinar matahari.

  • Efek Anti-inflamasi dan Peredaan Iritasi

    Peradangan pada kulit dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kemerahan, gatal-gatal, dan iritasi. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam bagian tanaman ini dapat membantu meredakan peradangan dan menenangkan kulit yang teriritasi. Pemanfaatan topikal dalam bentuk masker atau kompres dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.

  • Potensi dalam Mempercepat Penyembuhan Luka

    Luka pada kulit membutuhkan proses penyembuhan yang kompleks, yang melibatkan pembentukan kolagen dan regenerasi sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka dengan meningkatkan produksi kolagen dan mempercepat pertumbuhan sel-sel kulit baru. Pemanfaatan ini dapat membantu mengatasi luka ringan, goresan, dan luka bakar ringan.

  • Hidrasi dan Kelembapan Alami

    Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih sehat dan bercahaya. Beberapa formulasi perawatan kulit tradisional menggunakan ekstrak dari bagian tanaman ini sebagai bahan pelembap alami. Senyawa-senyawa tertentu dalam ekstrak ini dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kekeringan, sehingga kulit tampak lebih lembut dan kenyal.

Dengan demikian, potensi manfaat bagian hijau tanaman ini dalam menjaga kesehatan kulit mencakup berbagai aspek, mulai dari perlindungan terhadap radikal bebas hingga peredaan peradangan dan hidrasi. Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif, serta untuk menentukan formulasi dan cara penggunaan yang optimal.

Mengatasi Batuk

Dalam ranah pengobatan tradisional, rebusan atau ekstrak bagian hijau tanaman Hibiscus rosa-sinensis terkadang dimanfaatkan sebagai upaya meredakan batuk. Kepercayaan ini didasarkan pada kandungan senyawa-senyawa tertentu yang diduga memiliki efek menenangkan pada saluran pernapasan. Batuk sendiri merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan, lendir, atau benda asing. Namun, batuk yang berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.

Potensi efek meredakan batuk dari olahan bagian tanaman ini dikaitkan dengan beberapa faktor. Pertama, kandungan senyawa anti-inflamasi di dalamnya dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan, yang seringkali menjadi penyebab atau memperburuk kondisi batuk. Kedua, sifat ekspektoran ringan yang mungkin dimiliki oleh senyawa-senyawa tertentu dapat membantu mengencerkan dahak dan mempermudah pengeluarannya. Ketiga, efek emolien atau pelumas yang mungkin terdapat dalam rebusan tersebut dapat membantu menenangkan tenggorokan yang teriritasi.

Kendati demikian, penting untuk ditekankan bahwa efektivitas penggunaan bagian tanaman ini untuk mengatasi batuk belum sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Sebagian besar klaim manfaat berasal dari pengalaman empiris dan penggunaan tradisional. Lebih lanjut, perlu diperhatikan bahwa jenis batuk yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda pula. Batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau kondisi medis serius lainnya memerlukan penanganan medis yang tepat. Oleh karena itu, penggunaan olahan bagian tanaman ini sebagai upaya meredakan batuk sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan hanya sebagai pelengkap, bukan pengganti, pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum menggunakan metode ini, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Mempercepat Penyembuhan Luka

Kemampuan mempercepat penyembuhan luka merupakan salah satu potensi manfaat yang dikaitkan dengan pemanfaatan tanaman hias yang dikenal karena keindahan bunganya. Proses penyembuhan luka adalah serangkaian peristiwa biologis kompleks yang melibatkan berbagai jenis sel dan molekul. Dukungan terhadap proses ini dapat memperpendek durasi pemulihan dan meminimalkan risiko komplikasi.

  • Stimulasi Produksi Kolagen

    Kolagen adalah protein struktural utama yang berperan penting dalam pembentukan jaringan baru selama proses penyembuhan luka. Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam ekstrak bagian tanaman ini diduga dapat merangsang produksi kolagen oleh fibroblas, sel-sel yang bertanggung jawab untuk sintesis kolagen. Peningkatan produksi kolagen dapat mempercepat penutupan luka dan meningkatkan kekuatan jaringan yang baru terbentuk.

  • Efek Anti-inflamasi pada Area Luka

    Peradangan merupakan bagian alami dari respons tubuh terhadap cedera, namun peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki oleh senyawa-senyawa dalam ekstrak bagian tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan pada area luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan.

  • Aktivitas Antimikroba dan Pencegahan Infeksi

    Infeksi pada luka dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi serius. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri dan jamur. Aktivitas ini dapat membantu mencegah infeksi pada luka dan mempercepat proses penyembuhan.

  • Peningkatan Angiogenesis

    Angiogenesis, atau pembentukan pembuluh darah baru, merupakan proses penting dalam penyembuhan luka. Pembuluh darah baru menyediakan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Senyawa-senyawa tertentu dalam ekstrak bagian tanaman ini diduga dapat merangsang angiogenesis pada area luka, sehingga mempercepat proses penyembuhan.

  • Peningkatan Migrasi Sel

    Proses penyembuhan luka melibatkan migrasi berbagai jenis sel ke area luka, termasuk keratinosit (sel-sel kulit) dan fibroblas. Senyawa-senyawa dalam ekstrak bagian tanaman ini diduga dapat meningkatkan migrasi sel-sel ini ke area luka, sehingga mempercepat penutupan luka dan pembentukan jaringan baru.

  • Sifat Antioksidan dan Perlindungan Sel

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel yang terlibat dalam proses penyembuhan luka. Sifat antioksidan yang dimiliki oleh senyawa-senyawa dalam ekstrak bagian tanaman ini dapat membantu melindungi sel-sel tersebut dari kerusakan oksidatif, sehingga mempercepat proses penyembuhan.

Secara keseluruhan, potensi efek mempercepat penyembuhan luka yang dikaitkan dengan pemanfaatan bagian tanaman ini berasal dari kombinasi berbagai mekanisme aksi yang saling terkait. Meskipun menjanjikan, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif, serta untuk menentukan formulasi dan cara penggunaan yang optimal dalam konteks penyembuhan luka.

Tips Pemanfaatan Optimal Bagian Tanaman Hias

Informasi yang beredar mengenai potensi manfaat kesehatan dari bagian tanaman hias yang memiliki bunga mencolok ini perlu disikapi dengan bijaksana. Berikut beberapa panduan untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif:

Tip 1: Identifikasi yang Tepat.
Pastikan identifikasi spesies tanaman Hibiscus rosa-sinensis dilakukan dengan akurat. Kekeliruan identifikasi dapat berakibat fatal jika tertukar dengan spesies tanaman lain yang memiliki efek toksik. Gunakan sumber terpercaya untuk verifikasi.

Tip 2: Perhatikan Asal Usul Tanaman.
Pilih tanaman yang dibudidayakan secara organik dan bebas dari pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya. Residu pestisida dapat mencemari bagian tanaman yang akan dimanfaatkan dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 3: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan.
Sebelum mengonsumsi atau menggunakan olahan bagian tanaman ini, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten. Interaksi obat dan efek samping yang tidak terduga dapat terjadi.

Tip 4: Gunakan dengan Dosis yang Terukur.
Meskipun merupakan bahan alami, penggunaan berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Mulailah dengan dosis kecil dan perhatikan respons tubuh. Jika timbul reaksi negatif, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Tip 5: Prioritaskan Penelitian Lebih Lanjut.
Sadarilah bahwa sebagian besar klaim manfaat masih memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut. Anggaplah penggunaan bagian tanaman ini sebagai pelengkap, bukan pengganti, pengobatan medis konvensional. Ikuti perkembangan penelitian terbaru untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan potensi kesehatan dari bagian tanaman hias ini dapat dilakukan dengan lebih aman dan bertanggung jawab, sembari menunggu hasil penelitian yang lebih komprehensif.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Eksplorasi mengenai dampak positif bagian tanaman Hibiscus rosa-sinensis terhadap kesehatan telah menarik perhatian peneliti dan praktisi pengobatan tradisional. Meskipun studi klinis berskala besar masih terbatas, sejumlah studi kasus dan penelitian pendahuluan memberikan gambaran mengenai potensi manfaatnya. Salah satu studi kasus yang dilaporkan di Journal of Ethnopharmacology meneliti penggunaan rebusan bagian hijau tanaman tersebut pada sekelompok kecil pasien dengan hipertensi ringan. Hasilnya menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah beberapa minggu konsumsi teratur. Namun, studi ini menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dengan kelompok kontrol dan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan tersebut.

Metodologi penelitian yang digunakan dalam studi-studi awal seringkali bervariasi, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang konsisten. Beberapa penelitian menggunakan ekstrak bagian tanaman ini dalam formulasi yang berbeda, sementara yang lain fokus pada konsumsi rebusan tradisional. Perbedaan ini mempengaruhi bioavailability senyawa aktif dan, karenanya, hasil yang diperoleh. Selain itu, faktor-faktor seperti dosis, durasi pengobatan, dan karakteristik demografis peserta studi juga berperan dalam variasi hasil. Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi masih bersifat in-vitro (dilakukan di laboratorium) atau pada hewan, sehingga perlu berhati-hati dalam menggeneralisasi hasil tersebut pada manusia.

Terdapat perdebatan mengenai senyawa aktif yang paling bertanggung jawab atas efek terapeutik yang diamati. Beberapa peneliti berfokus pada flavonoid, yang dikenal karena sifat antioksidannya, sementara yang lain menyoroti peran vitamin C dan senyawa fenolik lainnya. Selain itu, interaksi sinergis antar senyawa-senyawa tersebut mungkin berkontribusi pada efek keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif kunci dan memahami mekanisme aksinya secara lebih mendalam. Kontroversi juga muncul terkait potensi efek samping dan interaksi obat. Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi atau efek samping ringan seperti gangguan pencernaan. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan olahan bagian tanaman ini sebagai pengobatan alternatif.

Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada sangat penting. Studi kasus dan penelitian pendahuluan dapat memberikan petunjuk mengenai potensi manfaat kesehatan, tetapi tidak dapat dianggap sebagai bukti konklusif. Diperlukan penelitian klinis yang dirancang dengan baik, menggunakan metodologi yang ketat, untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan bagian tanaman ini dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan. Masyarakat diimbau untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengambil keputusan terkait penggunaan bagian tanaman ini sebagai pengobatan alternatif.