Ketahui 7 Manfaat Buah Plum & Cara Konsumsinya yang Bikin Penasaran!

Senin, 23 Juni 2025 oleh journal

Buah plum menawarkan beragam kandungan nutrisi yang berpotensi memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh. Memperoleh khasiat optimalnya bergantung pada bagaimana buah ini dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari. Metode pengolahan dan penyajian yang tepat dapat memaksimalkan penyerapan nutrisi dan memberikan pengalaman konsumsi yang menyenangkan.

"Buah plum memiliki potensi signifikan dalam menjaga kesehatan pencernaan dan jantung. Kandungan antioksidannya juga berperan penting dalam menangkal radikal bebas. Namun, konsumsi berlebihan, terutama dalam bentuk buah kering, perlu dihindari karena kandungan gulanya yang tinggi," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Buah Plum & Cara Konsumsinya yang Bikin Penasaran!

Dr. Rahmawati menambahkan, "Memvariasikan cara pengolahan plum, seperti mengonsumsinya segar, sebagai campuran salad, atau dalam bentuk jus tanpa tambahan gula, akan membantu memaksimalkan manfaatnya."

Penelitian menunjukkan bahwa buah plum kaya akan serat, baik larut maupun tidak larut, yang membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Kalium dalam plum berperan dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Selain itu, senyawa antioksidan seperti antosianin membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi plum secara moderat sebagai bagian dari diet seimbang, sekitar 1-2 buah plum segar per hari atau setara dengan seperempat cangkir plum kering.

Manfaat Buah Plum dan Cara Mengkonsumsinya

Buah plum, dengan kandungan nutrisinya yang kaya, menawarkan berbagai potensi kesehatan. Memahami manfaat esensialnya serta cara konsumsi yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan efek positifnya bagi tubuh.

  • Pencernaan lebih lancar
  • Kesehatan jantung terjaga
  • Antioksidan tinggi
  • Tekanan darah stabil
  • Kekebalan tubuh meningkat
  • Kesehatan tulang baik
  • Kontrol gula darah

Manfaat-manfaat tersebut saling berkaitan dan berkontribusi pada kesehatan holistik. Misalnya, serat dalam plum tidak hanya melancarkan pencernaan, tetapi juga membantu mengontrol gula darah dan menurunkan kadar kolesterol. Antioksidannya, seperti vitamin C dan antosianin, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Konsumsi plum secara teratur, dalam porsi yang tepat, dapat menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat.

Pencernaan Lebih Lancar

Keterkaitan antara konsumsi buah plum dan peningkatan kelancaran pencernaan terletak pada kandungan serat alaminya yang tinggi. Serat, yang terdiri dari serat larut dan serat tidak larut, memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, memfasilitasi pergerakannya melalui usus, dan mengurangi risiko sembelit. Sementara itu, serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat proses pencernaan dan penyerapan gula, yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Dengan demikian, konsumsi buah ini secara teratur dapat berkontribusi pada pergerakan usus yang lebih teratur, mengurangi risiko gangguan pencernaan, dan memelihara kesehatan mikrobiota usus yang seimbang. Penting untuk dicatat bahwa efek ini optimal ketika konsumsi buah ini diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, guna memaksimalkan efektivitas serat dalam melancarkan proses pencernaan.

Kesehatan Jantung Terjaga

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dari kesejahteraan secara keseluruhan. Buah plum, melalui kandungan nutrisinya, berpotensi memberikan kontribusi positif dalam menjaga fungsi kardiovaskular yang optimal. Berikut adalah beberapa aspek yang menghubungkan konsumsi buah ini dengan kesehatan jantung:

  • Kalium dan Regulasi Tekanan Darah

    Plum merupakan sumber kalium yang baik, mineral esensial yang berperan dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan. Konsumsi kalium yang cukup, melalui plum atau sumber lainnya, dapat membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal, sehingga mengurangi risiko hipertensi, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

  • Serat dan Pengendalian Kolesterol

    Kandungan serat dalam plum, khususnya serat larut, berperan dalam mengendalikan kadar kolesterol dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga mencegah penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah. Hal ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat"), yang dapat menumpuk di arteri dan menyebabkan penyempitan atau penyumbatan, meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Antioksidan dan Perlindungan Arteri

    Plum mengandung berbagai antioksidan, seperti antosianin dan vitamin C, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak lapisan arteri, memicu peradangan dan meningkatkan risiko pembentukan plak. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, melindungi arteri dari kerusakan, dan mengurangi risiko aterosklerosis (pengerasan arteri), kondisi yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

  • Efek Anti-inflamasi

    Peradangan kronis merupakan faktor penting dalam perkembangan penyakit jantung. Beberapa senyawa dalam plum memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh, termasuk di arteri. Mengurangi peradangan dapat membantu mencegah kerusakan arteri dan mengurangi risiko pembentukan plak.

Dengan demikian, memasukkan plum ke dalam pola makan yang seimbang, sebagai bagian dari gaya hidup sehat, dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kesehatan jantung. Kombinasi kalium, serat, dan antioksidan dalam plum bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Antioksidan Tinggi

Keberadaan antioksidan dalam buah plum menjadi faktor krusial yang berkontribusi pada nilai gizi dan potensi kesehatan yang ditawarkan. Antioksidan, seperti antosianin (yang memberikan warna merah, ungu, atau biru pada beberapa varietas plum), vitamin C, dan senyawa fenolik lainnya, berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid, memicu proses oksidatif yang berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.

Konsumsi buah yang kaya antioksidan, seperti plum, membantu menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan mengurangi risiko penyakit kronis. Mekanisme kerjanya melibatkan donasi elektron dari antioksidan kepada radikal bebas, menstabilkan molekul tersebut dan menghentikan reaksi berantai yang merusak. Efek perlindungan ini tidak hanya terbatas pada tingkat seluler, tetapi juga dapat memberikan manfaat sistemik, seperti peningkatan fungsi kekebalan tubuh dan penurunan peradangan.

Cara konsumsi buah ini juga memengaruhi ketersediaan dan efektivitas antioksidannya. Mengonsumsi buah dalam keadaan segar, tanpa pengolahan berlebihan, umumnya mempertahankan kandungan antioksidan yang optimal. Proses pemanasan yang berkepanjangan atau penambahan gula berlebihan dapat mengurangi kadar antioksidan. Jus plum tanpa tambahan gula juga dapat menjadi pilihan yang baik, namun perlu diperhatikan bahwa kandungan seratnya mungkin berkurang dibandingkan dengan mengonsumsi buah utuh. Plum kering, meskipun praktis, memiliki konsentrasi gula yang lebih tinggi dan mungkin mengalami penurunan kadar vitamin C akibat proses pengeringan. Oleh karena itu, variasi dalam metode konsumsi, dengan penekanan pada konsumsi buah segar atau olahan minimal, dapat membantu memaksimalkan manfaat antioksidan yang ditawarkan buah ini.

Tekanan Darah Stabil

Keterkaitan antara konsumsi buah plum dan stabilitas tekanan darah terletak pada kandungan kalium yang signifikan dalam buah tersebut. Kalium merupakan mineral esensial yang berperan krusial dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mengatur fungsi kardiovaskular. Mekanisme utama yang mendasari efek ini adalah kemampuan kalium untuk menetralkan efek natrium, mineral lain yang sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Konsumsi natrium berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan dan peningkatan volume darah, yang selanjutnya meningkatkan tekanan pada dinding arteri. Kalium membantu mengeluarkan kelebihan natrium melalui urin, mengurangi volume darah, dan merelaksasi dinding pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah.

Selain kalium, kandungan serat dalam plum juga berkontribusi secara tidak langsung terhadap stabilitas tekanan darah. Serat, khususnya serat larut, membantu mengendalikan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan plak pada arteri, menyempitkan pembuluh darah, dan meningkatkan tekanan darah. Dengan menurunkan kadar kolesterol, serat membantu menjaga elastisitas arteri dan memfasilitasi aliran darah yang lancar.

Cara konsumsi juga memengaruhi dampak buah ini terhadap tekanan darah. Konsumsi buah segar tanpa tambahan garam atau gula merupakan pilihan terbaik untuk memaksimalkan manfaat kalium dan serat. Plum kering, meskipun mengandung kalium, juga memiliki kandungan gula yang lebih tinggi. Konsumsi berlebihan plum kering dapat meniadakan manfaat kalium karena efek negatif gula pada kesehatan kardiovaskular. Jus plum tanpa tambahan gula dapat menjadi alternatif, namun perlu diperhatikan bahwa kandungan seratnya mungkin lebih rendah dibandingkan dengan buah utuh. Oleh karena itu, konsumsi moderat buah segar atau olahan minimal, sebagai bagian dari diet seimbang yang rendah natrium dan gula, merupakan strategi yang efektif untuk memanfaatkan potensi buah ini dalam menjaga tekanan darah yang sehat.

Kekebalan Tubuh Meningkat

Peningkatan kekebalan tubuh merupakan aspek penting dari kesehatan holistik, dan konsumsi buah plum dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat sistem pertahanan alami tubuh. Berbagai komponen nutrisi dalam buah ini bekerja secara sinergis untuk meningkatkan respons imun dan melindungi tubuh dari infeksi.

  • Vitamin C sebagai Stimulan Imun

    Buah plum merupakan sumber vitamin C yang baik, nutrisi esensial yang dikenal karena perannya dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh. Vitamin C berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama respons inflamasi. Selain itu, vitamin C juga merangsang produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti sel T dan sel B, yang berperan penting dalam mengenali dan menghancurkan patogen.

  • Antioksidan dan Perlindungan Sel

    Selain vitamin C, buah plum juga mengandung berbagai antioksidan lainnya, seperti antosianin dan senyawa fenolik, yang berkontribusi pada perlindungan seluler. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, dan mencegah kerusakan sel-sel imun. Dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan, antioksidan memastikan bahwa sel-sel tersebut dapat berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi.

  • Serat dan Kesehatan Mikrobiota Usus

    Kandungan serat dalam buah plum, baik serat larut maupun tidak larut, memainkan peran penting dalam memelihara kesehatan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat merupakan komponen penting dari sistem kekebalan tubuh, karena sebagian besar sel-sel imun berada di saluran pencernaan. Serat membantu memberi makan bakteri baik dalam usus, mendorong pertumbuhan dan keragaman mikrobiota. Bakteri baik ini membantu mencegah pertumbuhan bakteri jahat, memperkuat lapisan usus, dan merangsang respons imun lokal.

  • Vitamin dan Mineral Esensial Lainnya

    Buah plum juga mengandung vitamin dan mineral esensial lainnya, seperti vitamin A, vitamin K, dan kalium, yang berkontribusi pada fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan. Vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan lapisan mukosa, yang berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap infeksi. Vitamin K berperan dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka, sementara kalium membantu mengatur keseimbangan elektrolit dan fungsi seluler.

  • Efek Anti-inflamasi

    Beberapa senyawa dalam buah plum memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis di seluruh tubuh. Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi. Dengan mengurangi peradangan, buah plum membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi fungsi kekebalan tubuh yang optimal.

Dengan demikian, konsumsi buah plum secara teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi sistem kekebalan tubuh. Kombinasi vitamin C, antioksidan, serat, dan nutrisi esensial lainnya dalam buah plum bekerja secara sinergis untuk memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Cara konsumsi yang disarankan adalah dengan mengonsumsi buah segar atau olahan minimal untuk mempertahankan kandungan nutrisi yang optimal.

Kesehatan Tulang Baik

Keterkaitan antara konsumsi buah plum dan pemeliharaan kesehatan tulang didasarkan pada beberapa faktor nutrisi yang terkandung di dalamnya, terutama mineral dan antioksidan. Buah ini mengandung vitamin K, mineral seperti kalium dan mangan, serta senyawa fenolik yang berkontribusi pada kekuatan dan kepadatan tulang. Vitamin K berperan penting dalam proses mineralisasi tulang, membantu osteoblas (sel pembentuk tulang) untuk mengikat kalsium ke matriks tulang. Kekurangan vitamin K dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.

Kalium, mineral lain yang ditemukan dalam plum, berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Lingkungan asam dapat memicu pelepasan kalsium dari tulang untuk menetralkan kelebihan asam, sehingga mengurangi kepadatan tulang. Konsumsi kalium yang cukup membantu menjaga lingkungan basa yang optimal, mengurangi risiko kehilangan kalsium dari tulang.

Senyawa fenolik, termasuk flavonoid dan asam klorogenat, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Peradangan kronis dapat berkontribusi pada kerusakan tulang dengan meningkatkan aktivitas osteoklas (sel penghancur tulang) dan menghambat aktivitas osteoblas. Antioksidan membantu mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel tulang dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mendukung kesehatan tulang secara keseluruhan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah plum, khususnya plum kering (prune), dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang, terutama pada wanita pascamenopause yang rentan terhadap osteoporosis. Efek ini mungkin disebabkan oleh kombinasi vitamin K, kalium, senyawa fenolik, dan nutrisi lain yang bekerja secara sinergis untuk mendukung kesehatan tulang. Cara konsumsi yang disarankan adalah mengonsumsi buah plum secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan kalsium dan vitamin D. Plum segar, plum kering, atau jus plum (tanpa tambahan gula) dapat menjadi pilihan yang baik, namun perlu diperhatikan porsi yang sesuai untuk menghindari konsumsi gula berlebihan. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu menentukan jumlah konsumsi yang optimal sesuai dengan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan.

Kontrol Gula Darah

Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus serta kondisi terkait resistensi insulin. Buah plum, dengan komposisi nutrisinya yang unik, berpotensi memberikan kontribusi positif dalam proses ini. Mekanisme utama yang mendasari efek ini melibatkan kandungan serat dan indeks glikemik (IG) yang relatif rendah.

Serat, khususnya serat larut, memainkan peran penting dalam memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, yang memperlambat laju pengosongan lambung dan penyerapan nutrisi, termasuk glukosa. Hal ini menghasilkan peningkatan kadar glukosa darah yang lebih bertahap dan terkontrol setelah makan, menghindari lonjakan tajam yang dapat membebani sistem pengaturan glukosa tubuh.

Indeks glikemik (IG) merupakan ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar glukosa darah. Buah ini umumnya memiliki IG yang relatif rendah, terutama dibandingkan dengan makanan olahan yang kaya karbohidrat sederhana. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, menghasilkan peningkatan kadar glukosa darah yang lebih stabil. Kombinasi kandungan serat yang tinggi dan IG yang rendah menjadikan buah ini pilihan yang lebih baik daripada makanan tinggi gula atau karbohidrat olahan bagi individu yang berupaya mengelola kadar glukosa darah.

Selain serat, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa fenolik yang terkandung dalam buah ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan faktor kunci dalam perkembangan diabetes tipe 2. Senyawa fenolik dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan glukosa digunakan secara lebih efisien oleh sel-sel tubuh dan membantu menjaga kadar glukosa darah dalam rentang normal.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa konsumsi buah ini, seperti halnya makanan lainnya, perlu dikontrol dalam porsi yang wajar. Meskipun memiliki IG rendah dan kandungan serat tinggi, buah ini tetap mengandung gula alami. Konsumsi berlebihan, terutama dalam bentuk buah kering yang memiliki konsentrasi gula lebih tinggi, dapat berdampak negatif pada kadar glukosa darah. Cara konsumsi yang disarankan adalah dengan mengonsumsi buah segar dalam porsi yang moderat sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan serat, protein, dan lemak sehat. Jus plum tanpa tambahan gula juga dapat menjadi pilihan alternatif, namun perlu diperhatikan bahwa kandungan seratnya mungkin lebih rendah dibandingkan dengan buah utuh. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu menentukan jumlah konsumsi yang optimal sesuai dengan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan, terutama bagi individu yang memiliki diabetes atau berisiko tinggi terkena diabetes.

Tips Memaksimalkan Potensi Buah Plum

Untuk memperoleh manfaat optimal dari buah plum, diperlukan pemahaman mengenai cara konsumsi yang tepat dan strategi untuk mengintegrasikannya ke dalam pola makan sehari-hari. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat diterapkan:

Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Buah plum yang matang memiliki tekstur yang sedikit lunak saat ditekan dengan lembut dan aroma yang harum. Hindari buah yang terlalu keras atau memiliki memar. Kematangan yang optimal memastikan kandungan nutrisi dan cita rasa terbaik.

Tip 2: Konsumsi dalam Keadaan Segar atau Minim Pengolahan
Konsumsi buah dalam keadaan segar adalah cara terbaik untuk mempertahankan kandungan vitamin dan antioksidan yang rentan terhadap panas. Jika ingin diolah, hindari metode yang melibatkan pemanasan berlebihan atau penambahan gula.

Tip 3: Jadikan Bagian dari Sarapan atau Camilan Sehat
Tambahkan potongan buah plum ke dalam oatmeal, yogurt, atau salad buah untuk sarapan yang bergizi. Buah ini juga dapat dinikmati sebagai camilan sehat di antara waktu makan untuk membantu mengendalikan rasa lapar dan memberikan energi.

Tip 4: Variasikan Cara Konsumsi
Eksplorasi berbagai cara untuk menikmati buah plum. Selain dikonsumsi langsung, buah ini dapat diolah menjadi selai rendah gula, ditambahkan ke dalam hidangan daging panggang, atau dijadikan bahan dasar saus untuk salad.

Tip 5: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun kaya nutrisi, buah ini tetap mengandung gula alami. Konsumsi dalam jumlah moderat, sekitar 1-2 buah per hari, adalah ideal untuk menghindari asupan gula berlebihan.

Tip 6: Pertimbangkan Plum Kering (Prune) dengan Bijak
Plum kering merupakan sumber serat yang baik, namun juga memiliki konsentrasi gula yang lebih tinggi. Konsumsi prune dalam jumlah terbatas dan pastikan untuk mengimbangi dengan asupan air yang cukup.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memanfaatkan potensi nutrisi buah plum secara maksimal, mendukung kesehatan pencernaan, jantung, tulang, dan sistem kekebalan tubuh, serta membantu menjaga kadar glukosa darah yang stabil.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian yang berfokus pada efek konsumsi buah prem pada kesehatan tulang menunjukkan hasil yang menjanjikan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Osteoporosis International meneliti efek konsumsi prem kering pada wanita pascamenopause. Hasilnya mengindikasikan bahwa konsumsi harian prem kering selama periode tertentu berkorelasi dengan peningkatan kepadatan tulang belakang dan tulang pinggul, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengonsumsi prem. Studi ini menyoroti potensi buah tersebut sebagai bagian dari strategi pencegahan osteoporosis.

Metodologi studi ini melibatkan partisipan yang dibagi secara acak ke dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi mengonsumsi sejumlah prem kering setiap hari, sementara kelompok kontrol mempertahankan pola makan mereka yang biasa. Kepadatan tulang diukur menggunakan densitometri sinar-X energi ganda (DEXA) pada awal penelitian dan secara berkala selama periode penelitian. Temuan ini diperkuat oleh analisis statistik yang menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelompok.

Meskipun studi ini memberikan bukti yang kuat, penting untuk dicatat bahwa beberapa penelitian lain menghasilkan hasil yang beragam. Beberapa penelitian menunjukkan efek positif yang lebih kecil atau tidak signifikan, sementara yang lain menyoroti pentingnya faktor-faktor lain seperti asupan kalsium dan vitamin D yang memadai. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh variasi dalam metodologi penelitian, ukuran sampel, dan karakteristik partisipan.

Oleh karena itu, disarankan untuk menafsirkan bukti ilmiah secara kritis dan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi hasil penelitian. Konsumsi buah prem dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk menjaga kesehatan tulang, tetapi tidak boleh dianggap sebagai pengganti perawatan medis atau perubahan gaya hidup lainnya yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan.