Intip 7 Manfaat Buah Aprikot yang Wajib Kamu Ketahui

Sabtu, 21 Juni 2025 oleh journal

Buah aprikot, dengan rasa manis dan sedikit asam, menawarkan beragam nilai positif bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan serat, berkontribusi pada fungsi tubuh yang optimal. Konsumsi buah ini dapat mendukung kesehatan mata, pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, senyawa antioksidan yang terdapat di dalamnya berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

"Konsumsi buah berwarna oranye ini secara teratur dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan. Kandungan nutrisinya mendukung berbagai fungsi tubuh, dan saya merekomendasikan untuk memasukkannya ke dalam pola makan seimbang," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Aprikot yang Wajib Kamu Ketahui

- Dr. Amelia Wijaya, Ahli Gizi Klinis.

Buah ini memang menyimpan potensi kesehatan yang signifikan. Kandungan karotenoid, seperti beta-karoten, di dalamnya berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga berpotensi menurunkan risiko penyakit kronis. Seratnya juga mendukung kesehatan pencernaan dengan melancarkan buang air besar dan menjaga keseimbangan bakteri baik di usus. Kalium yang terkandung di dalamnya membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi buah ini dalam jumlah sedang, sekitar 2-3 buah per hari, sebagai bagian dari diet yang bervariasi dan seimbang.

Manfaat Buah Aprikot

Buah aprikot menawarkan sejumlah manfaat kesehatan penting berkat kandungan nutrisinya. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Kesehatan mata
  • Pencernaan lancar
  • Kekebalan tubuh
  • Antioksidan kuat
  • Tekanan darah stabil
  • Kesehatan kulit
  • Sumber serat

Manfaat buah aprikot tersebut berasal dari kombinasi vitamin A dan C, serat, serta kalium yang terkandung di dalamnya. Misalnya, kandungan vitamin A berkontribusi pada penglihatan yang lebih baik, sementara serat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus. Kalium berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan tekanan darah yang sehat. Konsumsi aprikot secara teratur, sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan.

Kesehatan Mata

Kesehatan mata merupakan aspek vital dalam kualitas hidup. Konsumsi buah aprikot berkontribusi dalam memelihara fungsi penglihatan berkat kandungan nutrisi esensial di dalamnya yang mendukung berbagai proses fisiologis mata.

  • Vitamin A dan Pembentukan Rhodopsin

    Aprikot kaya akan vitamin A, nutrisi krusial untuk pembentukan rhodopsin. Rhodopsin adalah pigmen visual yang terdapat di retina, terutama penting untuk penglihatan dalam kondisi cahaya redup. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan malam (rabun senja) dan meningkatkan risiko kerusakan kornea.

  • Beta-Karoten Sebagai Antioksidan

    Beta-karoten, prekursor vitamin A yang melimpah dalam aprikot, berperan sebagai antioksidan kuat. Antioksidan membantu melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan penyakit mata degeneratif seperti degenerasi makula terkait usia (AMD).

  • Lutein dan Zeaxanthin untuk Perlindungan Makula

    Aprikot mengandung lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang terakumulasi di makula, bagian tengah retina yang bertanggung jawab atas ketajaman penglihatan. Lutein dan zeaxanthin berfungsi menyaring cahaya biru berbahaya dan melindungi makula dari kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet (UV).

  • Mencegah Katarak

    Kandungan antioksidan dalam aprikot, termasuk vitamin C dan E, dapat membantu mencegah pembentukan katarak, kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan mengganggu penglihatan. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak protein lensa dan menyebabkan kekeruhan.

  • Mengurangi Risiko Degenerasi Makula (AMD)

    Konsumsi aprikot yang kaya akan lutein, zeaxanthin, dan antioksidan lainnya, dapat membantu mengurangi risiko perkembangan degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di atas usia 50 tahun. Nutrisi-nutrisi ini melindungi makula dari kerusakan dan memperlambat perkembangan penyakit.

Dengan demikian, konsumsi buah aprikot secara teratur, sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan mata dan mencegah berbagai gangguan penglihatan. Kandungan vitamin A, beta-karoten, lutein, zeaxanthin, dan antioksidan lainnya bekerja secara sinergis untuk melindungi mata dari kerusakan dan mendukung fungsi penglihatan yang optimal.

Pencernaan Lancar

Keteraturan fungsi pencernaan merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh. Konsumsi buah aprikot dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kelancaran proses pencernaan, yang pada gilirannya berdampak baik pada kesehatan secara umum.

  • Kandungan Serat dan Perannya dalam Meningkatkan Peristaltik Usus

    Aprikot kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, mempermudah pergerakannya melalui usus, dan mencegah konstipasi. Serat larut, di sisi lain, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengatur kadar gula darah. Kombinasi kedua jenis serat ini menstimulasi peristaltik usus, yaitu kontraksi otot-otot usus yang mendorong makanan melalui sistem pencernaan.

  • Pencegahan Konstipasi dan Pembentukan Tinja yang Sehat

    Konsumsi aprikot secara teratur membantu mencegah konstipasi, kondisi di mana tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Serat dalam aprikot menyerap air, melunakkan tinja, dan mempermudah proses buang air besar. Tinja yang sehat memiliki tekstur yang lembut dan mudah dikeluarkan tanpa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

  • Prebiotik dan Dukungan bagi Pertumbuhan Bakteri Baik di Usus

    Aprikot mengandung prebiotik, yaitu serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh tetapi menjadi makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, ekosistem mikroorganisme yang berperan penting dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, dan sistem kekebalan tubuh.

  • Enzim Pencernaan dan Peningkatan Efisiensi Proses Pencernaan

    Meskipun dalam jumlah kecil, aprikot mengandung enzim pencernaan yang dapat membantu memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil, mempermudah penyerapan nutrisi. Enzim-enzim ini bekerja bersama dengan enzim yang diproduksi oleh tubuh untuk meningkatkan efisiensi proses pencernaan secara keseluruhan.

  • Pengurangan Risiko Divertikulitis dan Penyakit Usus Lainnya

    Konsumsi serat yang cukup, seperti yang terdapat dalam aprikot, dapat membantu mengurangi risiko divertikulitis, kondisi di mana kantung-kantung kecil (divertikula) terbentuk di dinding usus besar dan meradang. Serat membantu menjaga dinding usus tetap kuat dan elastis, mencegah pembentukan divertikula. Selain itu, pola makan kaya serat juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit usus lainnya, seperti kanker usus besar.

Dengan demikian, konsumsi aprikot berkontribusi signifikan dalam memelihara kelancaran pencernaan. Kandungan serat, prebiotik, dan enzim pencernaan di dalamnya bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi usus yang optimal, mencegah masalah pencernaan, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh merupakan garda terdepan dalam melindungi tubuh dari serangan patogen seperti bakteri, virus, dan jamur. Konsumsi buah aprikot dapat memberikan dukungan signifikan terhadap fungsi sistem imun, berkat kandungan nutrisi esensial yang berperan dalam berbagai mekanisme pertahanan tubuh.

  • Vitamin C dan Produksi Sel Darah Putih

    Aprikot merupakan sumber vitamin C, antioksidan kuat yang esensial untuk produksi dan fungsi sel darah putih, terutama limfosit. Sel darah putih berperan dalam mengenali dan menghancurkan patogen yang masuk ke dalam tubuh. Vitamin C juga membantu meningkatkan aktivitas fagositosis, yaitu proses di mana sel-sel imun menelan dan menghancurkan mikroorganisme berbahaya.

  • Vitamin A dan Integritas Mukosa

    Kandungan vitamin A dalam aprikot berkontribusi dalam menjaga integritas mukosa, lapisan pelindung yang melapisi saluran pernapasan, pencernaan, dan kemih. Mukosa berfungsi sebagai penghalang fisik yang mencegah patogen masuk ke dalam tubuh. Kekurangan vitamin A dapat melemahkan mukosa dan meningkatkan risiko infeksi.

  • Antioksidan dan Perlindungan Sel Imun dari Kerusakan

    Aprikot kaya akan antioksidan, seperti beta-karoten, vitamin E, dan flavonoid. Antioksidan membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan selama proses metabolisme dan paparan lingkungan. Radikal bebas dapat merusak DNA, protein, dan lipid sel, melemahkan fungsi imun.

  • Mineral Zinc dan Fungsi Timus

    Aprikot mengandung mineral zinc, yang berperan penting dalam fungsi timus, kelenjar yang bertanggung jawab untuk produksi dan pematangan sel T, jenis sel darah putih yang berperan dalam imunitas seluler. Zinc juga membantu meningkatkan aktivitas sel NK (Natural Killer), sel imun yang mampu menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker.

  • Serat dan Kesehatan Mikrobiota Usus

    Serat dalam aprikot mendukung kesehatan mikrobiota usus, ekosistem mikroorganisme yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Mikrobiota usus yang sehat membantu melatih sistem imun untuk membedakan antara patogen dan mikroorganisme komensal (baik), serta menghasilkan senyawa anti-inflamasi yang membantu mengatur respons imun.

  • Meningkatkan Produksi Antibodi

    Nutrisi dalam buah ini, terutama vitamin C dan A, mendukung produksi antibodi, protein yang diproduksi oleh sistem imun untuk menargetkan dan menetralkan patogen spesifik. Antibodi membantu mencegah infeksi berulang dan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit.

Dengan demikian, konsumsi buah aprikot sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kandungan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat di dalamnya bekerja secara sinergis untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

Antioksidan Kuat

Buah berwarna oranye ini dikenal sebagai sumber antioksidan yang signifikan, memberikan kontribusi penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Antioksidan adalah senyawa yang berperan dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis. Kehadiran radikal bebas dalam tubuh adalah konsekuensi alami dari proses metabolisme, namun dapat dipercepat oleh faktor-faktor eksternal seperti polusi, radiasi, dan pola makan yang tidak sehat.

Senyawa antioksidan utama yang ditemukan meliputi vitamin C, vitamin A (dalam bentuk beta-karoten), dan berbagai jenis polifenol, termasuk flavonoid. Vitamin C, sebagai antioksidan larut air, bekerja di dalam sel dan cairan tubuh untuk menetralkan radikal bebas sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan. Beta-karoten, diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, tidak hanya berperan dalam kesehatan mata, tetapi juga sebagai antioksidan yang melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif.

Flavonoid, sekelompok senyawa polifenol yang beragam, menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat dan juga memiliki sifat anti-inflamasi. Kombinasi antioksidan ini bekerja secara sinergis untuk memberikan perlindungan komprehensif terhadap stres oksidatif, membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, dan penuaan dini.

Konsumsi buah ini secara teratur, sebagai bagian dari diet yang bervariasi dan seimbang, dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh dan memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap efek merusak radikal bebas. Dengan demikian, kandungan antioksidan yang kaya dalam buah ini menjadi faktor penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.

Tekanan Darah Stabil

Keterkaitan antara konsumsi buah ini dan stabilitas tekanan darah terletak pada kandungan nutrisi esensial yang berperan dalam regulasi sistem kardiovaskular. Salah satu komponen kunci adalah kalium, mineral yang memiliki fungsi penting dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Natrium, yang umumnya ditemukan dalam garam, dapat meningkatkan tekanan darah ketika dikonsumsi berlebihan. Kalium membantu mengeluarkan natrium berlebih melalui urin, sehingga mengurangi tekanan pada dinding arteri dan menurunkan tekanan darah secara keseluruhan.

Selain kalium, serat yang terkandung di dalamnya juga berkontribusi pada kesehatan jantung dan tekanan darah. Serat larut membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, mempersempit pembuluh darah, dan meningkatkan tekanan darah. Dengan menurunkan kadar kolesterol LDL, serat membantu menjaga arteri tetap bersih dan elastis, memfasilitasi aliran darah yang lancar dan tekanan darah yang sehat.

Senyawa antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, juga berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah. Antioksidan melindungi lapisan dalam arteri (endotelium) dari kerusakan akibat radikal bebas. Endotelium yang sehat sangat penting untuk produksi oksida nitrat, molekul yang membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Kerusakan pada endotelium dapat menyebabkan disfungsi pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.

Kandungan magnesium dalam buah ini juga mendukung fungsi otot jantung dan pembuluh darah. Magnesium membantu relaksasi otot polos di dinding arteri, mengurangi resistensi perifer, dan menurunkan tekanan darah. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) dan peningkatan tekanan darah.

Dengan demikian, konsumsi buah ini secara teratur, sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga tekanan darah yang sehat dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Kombinasi kalium, serat, antioksidan, dan magnesium bekerja secara sinergis untuk mendukung fungsi jantung dan pembuluh darah yang optimal.

Kesehatan Kulit

Keterkaitan antara konsumsi buah oranye ini dan kesehatan kulit berakar pada profil nutrisinya yang kaya, yang mendukung berbagai aspek fungsi dan penampilan kulit. Kulit, sebagai organ terbesar tubuh, membutuhkan asupan nutrisi yang memadai untuk menjaga integritas struktural, hidrasi, dan perlindungan dari faktor lingkungan yang merusak.

Vitamin A, yang diperoleh tubuh dari beta-karoten dalam buah ini, memainkan peran krusial dalam regenerasi sel kulit dan produksi kolagen. Kolagen adalah protein struktural utama yang memberikan kekuatan, elastisitas, dan kekenyalan pada kulit. Asupan vitamin A yang cukup membantu menjaga kulit tetap kencang, mengurangi munculnya kerutan, dan mempercepat penyembuhan luka. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, kasar, dan rentan terhadap infeksi.

Vitamin C, antioksidan kuat yang juga terdapat dalam buah ini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor stres lainnya. Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, protein penting yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit, sehingga menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan bintik-bintik penuaan. Vitamin C juga berperan dalam produksi kolagen, sehingga memperkuat efek vitamin A.

Kandungan air yang tinggi dalam buah ini membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Hidrasi yang cukup penting untuk menjaga kulit tetap lembut, kenyal, dan bercahaya. Kulit yang terhidrasi dengan baik juga lebih mampu berfungsi sebagai penghalang pelindung terhadap iritasi dan infeksi.

Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam buah ini, seperti flavonoid, dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit, yang dapat memicu kondisi seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Flavonoid membantu menenangkan kulit yang teriritasi, mengurangi kemerahan, dan mempercepat penyembuhan luka.

Dengan demikian, konsumsi buah ini sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Kombinasi vitamin A, vitamin C, antioksidan, hidrasi, dan senyawa anti-inflamasi bekerja secara sinergis untuk melindungi kulit dari kerusakan, merangsang regenerasi sel, dan meningkatkan hidrasi, sehingga menghasilkan kulit yang sehat, bercahaya, dan tampak lebih muda.

Sumber Serat

Kandungan serat dalam buah aprikot merupakan salah satu elemen penting yang berkontribusi pada beragam nilai positif bagi kesehatan. Serat, sebagai komponen makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, memiliki peran krusial dalam menjaga fungsi pencernaan yang optimal dan memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan.

  • Regulasi Kadar Gula Darah

    Serat larut dalam buah ini membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Mekanisme ini sangat bermanfaat bagi individu dengan diabetes atau mereka yang berisiko mengembangkan resistensi insulin, membantu menjaga stabilitas kadar gula darah dan mengurangi beban pada pankreas.

  • Pengendalian Berat Badan

    Serat memberikan rasa kenyang lebih lama setelah mengonsumsi buah ini, membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Serat juga dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, membantu mengendalikan keinginan untuk makan berlebihan dan mendukung upaya penurunan berat badan.

  • Penurunan Risiko Penyakit Jantung

    Serat larut membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, faktor risiko utama penyakit jantung. Serat mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegahnya diserap ke dalam aliran darah, sehingga mengurangi risiko penumpukan plak di arteri dan meningkatkan kesehatan jantung.

  • Peningkatan Kesehatan Mikrobiota Usus

    Serat merupakan makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus, membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat berperan penting dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan kesehatan mental. Konsumsi serat yang cukup mendukung pertumbuhan bakteri baik dan mengurangi pertumbuhan bakteri jahat.

Dengan demikian, kandungan serat yang signifikan dalam buah ini memberikan kontribusi yang substansial terhadap kesehatan pencernaan, pengendalian berat badan, kesehatan jantung, dan kesehatan mikrobiota usus. Konsumsi buah ini sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, bersama dengan sumber serat lainnya, merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.

Tips untuk Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Buah Aprikot

Buah dengan warna oranye yang menarik ini menyimpan potensi kesehatan yang signifikan. Untuk memperoleh manfaat optimal, perlu diperhatikan beberapa aspek penting terkait pemilihan, penyimpanan, dan konsumsi buah ini. Berikut adalah panduan praktis yang dapat diterapkan:

Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Pilih buah yang memiliki warna oranye cerah dan tekstur yang sedikit lunak saat ditekan dengan lembut. Hindari buah yang terlalu keras atau memiliki memar. Kematangan optimal memastikan kandungan nutrisi dan rasa yang maksimal.

Tip 2: Konsumsi dalam Keadaan Segar atau Kering
Buah segar memberikan manfaat nutrisi yang lebih lengkap. Jika memilih buah kering, perhatikan kandungan gula tambahannya. Pilihlah produk tanpa tambahan gula atau pengawet buatan untuk meminimalkan asupan kalori kosong.

Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Sinergi nutrisi dapat ditingkatkan dengan mengombinasikan buah ini dengan sumber protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks. Contohnya, tambahkan potongan buah ke dalam yogurt dengan granola, atau nikmati bersama segenggam kacang almond.

Tip 4: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun kaya akan nutrisi, konsumsi berlebihan tetap perlu dihindari. Porsi yang direkomendasikan adalah sekitar 2-3 buah berukuran sedang per hari. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa individu.

Tip 5: Simpan dengan Benar untuk Mempertahankan Kualitas
Buah segar yang matang dapat disimpan di lemari es selama beberapa hari. Buah kering sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering. Penyimpanan yang tepat membantu mempertahankan kualitas rasa dan nutrisi.

Tip 6: Integrasikan ke dalam Pola Makan Sehari-hari
Jadikan buah ini sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi dan seimbang. Tambahkan ke dalam sarapan, salad, atau sebagai camilan sehat di antara waktu makan. Integrasi yang konsisten memastikan asupan nutrisi yang berkelanjutan.

Dengan menerapkan panduan ini, potensi kesehatan dari buah ini dapat dimaksimalkan. Konsumsi secara bijak dan terintegrasi dalam pola makan sehat akan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan secara keseluruhan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian ilmiah yang berfokus pada dampak konsumsi aprikot telah menyoroti sejumlah efek positif pada kesehatan. Studi-studi observasional, misalnya, menunjukkan korelasi antara asupan karotenoid yang tinggi, yang banyak ditemukan dalam buah ini, dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Mekanisme yang mungkin mendasari efek ini melibatkan peran antioksidan karotenoid dalam mencegah oksidasi kolesterol LDL, suatu proses yang memicu pembentukan plak di arteri.

Studi intervensi acak terkontrol, yang dianggap sebagai standar emas dalam penelitian klinis, memberikan bukti yang lebih kuat mengenai manfaat buah ini. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Biochemistry menemukan bahwa konsumsi ekstrak aprikot secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan dalam plasma darah dan mengurangi penanda stres oksidatif pada individu yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Studi ini menggunakan desain double-blind, di mana baik peserta maupun peneliti tidak mengetahui siapa yang menerima ekstrak aprikot dan siapa yang menerima plasebo, untuk meminimalkan bias.

Namun, interpretasi bukti ilmiah mengenai efek buah ini memerlukan kehati-hatian. Beberapa studi memiliki ukuran sampel yang kecil atau durasi yang singkat, yang membatasi kemampuan untuk menarik kesimpulan yang kuat. Selain itu, variasi genetik dan faktor gaya hidup lainnya dapat mempengaruhi respons individu terhadap konsumsi buah ini. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi manfaat yang diamati dan mengidentifikasi kelompok individu yang paling mungkin mendapatkan manfaat.

Meskipun bukti yang ada menjanjikan, penting untuk mendekati informasi ini secara kritis dan mempertimbangkan semua faktor yang relevan sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan. Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sangat disarankan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi dan berbasis bukti.