7 Manfaat Buah Duwet yang Jarang Diketahui
Minggu, 6 Juli 2025 oleh journal
Buah berwarna ungu kehitaman ini, yang dikenal di berbagai daerah dengan nama berbeda, memiliki beragam khasiat bagi kesehatan. Bagian-bagian tanaman, termasuk buahnya, mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang berpotensi memberikan efek positif terhadap tubuh. Konsumsi buah ini dapat dikaitkan dengan peningkatan kesehatan secara umum.
Konsumsi buah ini, dalam jumlah yang wajar, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa buah ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang telah diresepkan oleh dokter. Penting untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk penanganan kondisi kesehatan yang spesifik.
Demikian pendapat Dr. Anya Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.
Buah dengan warna khas ini kaya akan senyawa seperti antosianin, tanin, dan asam elagat. Antosianin dikenal sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Tanin memiliki sifat astringen yang dapat membantu mengatasi masalah pencernaan. Asam elagat menunjukkan potensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Sebagai suplemen alami, buah ini dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi jus. Konsumsi moderat, sekitar satu genggam per hari, umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang. Namun, penderita diabetes perlu berhati-hati karena kandungan gulanya, dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin.
Buah Duwet Manfaat
Buah duwet, dengan kandungan nutrisinya yang beragam, menawarkan berbagai manfaat potensial bagi kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Antioksidan kuat
- Menjaga kesehatan pencernaan
- Potensi antikanker
- Mengontrol gula darah
- Meningkatkan imunitas
- Menyehatkan kulit
- Mendukung fungsi jantung
Manfaat-manfaat ini bersumber dari senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung dalam buah duwet. Misalnya, kandungan antosianinnya memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Sifat astringen tanin berperan dalam meredakan masalah pencernaan seperti diare. Studi awal juga menunjukkan potensi ekstrak duwet dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Secara keseluruhan, konsumsi duwet sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Antioksidan Kuat
Keberadaan antioksidan dalam buah ini menjadi salah satu daya tarik utamanya. Senyawa antioksidan berperan krusial dalam melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.
- Perlindungan Seluler
Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak DNA, protein, dan lipid di dalam sel. Proses ini esensial untuk menjaga integritas sel dan mencegah mutasi yang dapat memicu kanker.
- Pengurangan Risiko Penyakit Kronis
Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, arthritis, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
- Jenis Antioksidan dalam Buah
Buah ini kaya akan antosianin, pigmen yang memberikan warna ungu kehitaman. Antosianin adalah antioksidan kuat yang memiliki efek anti-inflamasi dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan.
- Efek Anti-Penuaan
Kerusakan oksidatif adalah salah satu faktor utama dalam proses penuaan. Antioksidan membantu memperlambat proses penuaan dengan melindungi sel-sel dari kerusakan.
- Pencegahan Peradangan
Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit. Antioksidan memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Dengan kandungan antioksidan yang tinggi, konsumsi buah ini dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan. Walaupun demikian, penting untuk diingat bahwa pola makan seimbang dan gaya hidup sehat tetap merupakan fondasi utama untuk kesehatan yang optimal.
Menjaga Kesehatan Pencernaan
Pemeliharaan kesehatan sistem pencernaan merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Buah berwarna gelap ini, dengan kandungan alaminya, berpotensi mendukung fungsi pencernaan yang optimal.
- Kandungan Tanin dan Efek Astringen
Buah ini mengandung tanin, senyawa dengan sifat astringen. Sifat ini dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan dan mengatasi masalah seperti diare dengan memadatkan feses.
- Serat Alami untuk Kelancaran Pencernaan
Kandungan serat dalam buah ini, meskipun tidak terlalu tinggi, tetap berkontribusi pada kelancaran proses pencernaan. Serat membantu mempercepat pergerakan makanan melalui usus dan mencegah konstipasi.
- Potensi Prebiotik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah ini mungkin memiliki efek prebiotik, yaitu mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Keseimbangan mikrobiota usus penting untuk pencernaan yang sehat.
- Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Pencernaan
Sifat antimikroba yang dimiliki beberapa senyawa dalam buah ini berpotensi membantu melawan bakteri patogen di saluran pencernaan, sehingga mengurangi risiko infeksi.
- Meredakan Peradangan pada Usus
Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini dapat membantu meredakan peradangan pada usus, yang seringkali menjadi penyebab masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS).
- Membantu Penyerapan Nutrisi
Dengan menjaga kesehatan saluran pencernaan, buah ini secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Meskipun buah ini menawarkan potensi manfaat bagi kesehatan pencernaan, konsumsi dalam jumlah moderat dan sebagai bagian dari pola makan seimbang tetap dianjurkan. Individu dengan kondisi medis tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis profesional sebelum mengonsumsinya secara rutin.
Potensi Antikanker
Beberapa penelitian awal menunjukkan adanya potensi senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam buah berwarna gelap ini dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Potensi ini menjadi area penelitian yang menarik, meskipun masih memerlukan validasi melalui studi klinis yang lebih komprehensif.
- Asam Elagat dan Aktivitas Antikanker
Buah ini mengandung asam elagat, senyawa polifenol yang telah terbukti memiliki aktivitas antikanker dalam studi laboratorium. Asam elagat dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan menghambat angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor).
- Antosianin sebagai Agen Kemopreventif
Antosianin, pigmen yang memberikan warna ungu kehitaman pada buah, dikenal sebagai antioksidan kuat. Selain melindungi sel dari kerusakan oksidatif, antosianin juga menunjukkan potensi sebagai agen kemopreventif, yaitu senyawa yang dapat membantu mencegah perkembangan kanker.
- Efek Sitotoksik terhadap Sel Kanker
Ekstrak dari buah ini telah diuji pada beberapa jenis sel kanker dalam kultur sel, dan menunjukkan efek sitotoksik, yaitu kemampuan untuk membunuh sel kanker. Mekanisme pasti dari efek ini masih dalam penelitian.
- Inhibisi Metastasis
Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa senyawa dalam buah ini dapat menghambat metastasis, yaitu penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lain. Hal ini penting karena metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker.
- Modulasi Jalur Sinyal Kanker
Senyawa-senyawa bioaktif dalam buah ini dapat memodulasi jalur sinyal yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan kanker. Dengan memengaruhi jalur sinyal ini, senyawa tersebut dapat menghambat proliferasi sel kanker.
- Peningkatan Efektivitas Kemoterapi
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan kaya antioksidan, termasuk buah ini, dapat meningkatkan efektivitas kemoterapi dan mengurangi efek sampingnya. Namun, hal ini perlu dikonfirmasi melalui penelitian klinis yang lebih besar.
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk ditekankan bahwa buah ini bukanlah obat kanker. Potensi antikanker yang dimilikinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas dan keamanannya pada manusia. Konsumsi buah ini sebaiknya dianggap sebagai bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup yang mendukung pencegahan kanker, dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang telah diresepkan oleh dokter.
Mengontrol gula darah
Buah berwarna ungu gelap ini telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional sebagai agen potensial dalam membantu mengelola kadar glukosa dalam darah. Beberapa penelitian awal, meskipun masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis skala besar, menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya dapat memberikan efek positif terhadap regulasi gula darah. Mekanisme yang mendasari potensi ini meliputi beberapa aspek kunci.
Pertama, beberapa studi in vitro dan in vivo pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dari buah ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam memfasilitasi penyerapan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar glukosa darah.
Kedua, buah ini mengandung serat, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu tinggi. Serat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Efek ini sangat penting bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin.
Ketiga, terdapat indikasi bahwa senyawa tertentu dalam buah ini dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase. Enzim-enzim ini berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa. Dengan menghambat aktivitas enzim ini, penyerapan glukosa dari karbohidrat dapat diperlambat, sehingga membantu mengendalikan kadar gula darah.
Keempat, beberapa penelitian menyoroti potensi antioksidan yang terkandung dalam buah ini, terutama antosianin, dalam melindungi sel-sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif. Sel-sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Dengan melindungi sel-sel ini, buah ini dapat membantu menjaga fungsi pankreas dan produksi insulin yang optimal.
Meskipun demikian, penting untuk menekankan bahwa buah ini bukanlah pengganti pengobatan diabetes yang telah diresepkan oleh dokter. Individu dengan diabetes atau kondisi medis terkait gula darah lainnya harus tetap mematuhi rencana perawatan yang direkomendasikan oleh tenaga medis profesional. Konsumsi buah ini sebaiknya dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari pola makan seimbang, serta selalu dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan keamanannya dan menghindari interaksi yang tidak diinginkan dengan obat-obatan.
Meningkatkan Imunitas
Peningkatan imunitas, atau sistem kekebalan tubuh, menjadi aspek krusial dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh. Konsumsi makanan bernutrisi, termasuk buah-buahan tertentu, dapat berkontribusi signifikan terhadap penguatan sistem pertahanan alami tubuh. Buah berwarna gelap ini, dengan profil nutrisinya yang unik, berpotensi berperan dalam meningkatkan imunitas melalui berbagai mekanisme.
- Kandungan Antioksidan dan Perlindungan Sel Imun
Buah ini kaya akan antioksidan, terutama antosianin. Antioksidan melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif dapat melemahkan fungsi sel imun, sehingga rentan terhadap infeksi. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga integritas dan efektivitas sel-sel kekebalan tubuh.
- Vitamin C dan Stimulasi Produksi Sel Darah Putih
Meskipun kandungan vitamin C dalam buah ini mungkin tidak setinggi buah-buahan lain, keberadaannya tetap memberikan kontribusi positif terhadap sistem imun. Vitamin C berperan dalam menstimulasi produksi sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit, yang berperan penting dalam melawan infeksi.
- Efek Anti-Inflamasi dan Modulasi Respons Imun
Senyawa-senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam buah ini dapat membantu memodulasi respons imun. Peradangan kronis dapat melemahkan sistem imun. Dengan mengurangi peradangan, buah ini dapat membantu sistem imun berfungsi secara optimal dalam melawan patogen tanpa menyebabkan kerusakan berlebihan pada jaringan tubuh.
- Dukungan Mikrobiota Usus dan Kekebalan Tubuh
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah ini mungkin memiliki efek prebiotik, yaitu mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Mikrobiota usus yang sehat berperan penting dalam mengatur sistem imun. Keseimbangan mikrobiota usus yang baik dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Secara keseluruhan, konsumsi buah ini dapat menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan imunitas. Namun, penting untuk diingat bahwa imunitas yang kuat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti pola makan seimbang, istirahat yang cukup, olahraga teratur, dan pengelolaan stres yang efektif. Konsumsi buah ini sebaiknya dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari gaya hidup sehat untuk mendapatkan manfaat yang optimal bagi sistem kekebalan tubuh.
Menyehatkan Kulit
Ekstrak dari buah berwarna gelap ini, serta kandungan nutrisi yang dimilikinya, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan kulit. Beberapa mekanisme yang mendasari efek ini meliputi:
- Antioksidan dan Perlindungan dari Kerusakan Akibat Radikal Bebas: Paparan radikal bebas dari polusi, sinar UV, dan faktor lingkungan lainnya dapat menyebabkan kerusakan sel kulit, mempercepat penuaan, dan meningkatkan risiko masalah kulit. Kandungan antioksidan yang tinggi, terutama antosianin, membantu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel kulit dari kerusakan oksidatif, dan menjaga elastisitas kulit.
- Efek Anti-Inflamasi dan Meredakan Peradangan Kulit: Kondisi peradangan seperti jerawat, eksim, dan psoriasis dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kerusakan kulit. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam buah ini berpotensi meredakan peradangan pada kulit, mengurangi kemerahan, dan mempercepat penyembuhan luka.
- Potensi Mencerahkan Kulit dan Mengurangi Hiperpigmentasi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah ini dapat menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Penghambatan produksi melanin dapat membantu mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi seperti flek hitam dan melasma.
- Hidrasi Kulit dan Menjaga Kelembapan: Kandungan air dan elektrolit dalam buah ini dapat membantu menghidrasi kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih lembut, kenyal, dan kurang rentan terhadap kekeringan dan iritasi.
- Mendukung Produksi Kolagen: Kolagen adalah protein penting yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Meskipun buah ini bukan sumber kolagen langsung, kandungan nutrisinya, termasuk vitamin C, dapat berperan dalam mendukung produksi kolagen alami oleh tubuh.
Perlu dicatat bahwa sebagian besar penelitian mengenai efek buah ini terhadap kesehatan kulit masih bersifat awal dan dilakukan di laboratorium atau pada hewan. Diperlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya dalam perawatan kulit. Meskipun demikian, mengonsumsi buah ini sebagai bagian dari pola makan seimbang yang kaya akan buah-buahan dan sayuran dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kulit secara keseluruhan.
Mendukung fungsi jantung
Kesehatan jantung merupakan fondasi vital bagi kesejahteraan tubuh secara menyeluruh. Konsumsi makanan yang mendukung fungsi kardiovaskular adalah strategi penting untuk menjaga organ vital ini tetap optimal. Buah berwarna gelap ini, dengan kandungan nutrisinya, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jantung melalui berbagai mekanisme kompleks.
- Antioksidan dan Perlindungan Pembuluh Darah
Kandungan antioksidan yang tinggi, terutama antosianin, berperan penting dalam melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan melancarkan aliran darah.
- Potensi Menurunkan Tekanan Darah
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah ini dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan membantu mengontrol tekanan darah, buah ini dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
- Regulasi Kadar Kolesterol
Studi terbatas mengindikasikan bahwa konsumsi buah ini mungkin memiliki efek positif terhadap regulasi kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak, menyebabkan aterosklerosis. Senyawa dalam buah ini berpotensi membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik").
- Efek Anti-Inflamasi dan Mengurangi Risiko Aterosklerosis
Peradangan kronis berperan penting dalam perkembangan aterosklerosis, yaitu pengerasan arteri akibat penumpukan plak. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah dan menurunkan risiko aterosklerosis.
- Sumber Kalium dan Keseimbangan Elektrolit
Buah ini mengandung kalium, mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Keseimbangan elektrolit yang baik penting untuk fungsi jantung yang optimal. Kalium membantu mengatur detak jantung dan tekanan darah.
Meskipun buah ini menawarkan potensi manfaat bagi kesehatan jantung, penting untuk diingat bahwa gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan pengelolaan stres yang efektif, merupakan faktor utama dalam menjaga kesehatan jantung. Konsumsi buah ini sebaiknya dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk kesehatan kardiovaskular.
Tips Mengoptimalkan Potensi Kesehatan Buah Ungu Kehitaman Ini
Pemanfaatan optimal buah berwarna khas ini memerlukan pemahaman tentang cara konsumsi yang tepat dan pertimbangan terhadap kondisi kesehatan individu. Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan manfaatnya:
Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun kaya akan nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu. Batasi asupan harian sekitar satu genggam atau setara dengan beberapa buah berukuran sedang.
Tip 2: Perhatikan Tingkat Kematangan
Pilih buah yang matang sempurna. Buah yang belum matang mungkin terasa asam dan memiliki kandungan tanin yang tinggi, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Pastikan buah berwarna ungu kehitaman merata dan terasa sedikit lunak saat ditekan.
Tip 3: Kombinasikan dengan Pola Makan Seimbang
Jangan mengandalkan buah ini sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Integrasikan ke dalam pola makan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.
Tip 4: Pertimbangkan Kondisi Kesehatan Individual
Individu dengan diabetes, masalah ginjal, atau alergi makanan tertentu harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin. Kandungan gula alami dan senyawa tertentu mungkin berinteraksi dengan kondisi medis yang ada.
Tip 5: Variasikan Cara Konsumsi
Buah ini dapat dinikmati langsung, diolah menjadi jus, atau ditambahkan ke dalam salad buah. Variasi cara konsumsi dapat meningkatkan kenikmatan dan mencegah kebosanan.
Tip 6: Perhatikan Reaksi Tubuh
Setelah mengonsumsi buah ini, perhatikan reaksi tubuh. Jika timbul gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam, atau kesulitan bernapas, segera hentikan konsumsi dan cari pertolongan medis.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi kesehatan buah unik ini dapat dimaksimalkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Ingatlah bahwa konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap merupakan langkah penting, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai dampak konsumsi buah berwarna ungu kehitaman ini terhadap kesehatan manusia masih dalam tahap awal, namun beberapa studi telah memberikan gambaran awal mengenai potensi manfaatnya. Sebuah studi in vitro yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry meneliti aktivitas antioksidan ekstrak buah ini dan menemukan bahwa ekstrak tersebut menunjukkan aktivitas yang signifikan dalam menangkal radikal bebas. Studi ini mengidentifikasi antosianin sebagai senyawa utama yang bertanggung jawab atas aktivitas antioksidan tersebut.
Studi lain, yang dilakukan pada model hewan dengan diabetes, mengamati efek pemberian ekstrak buah ini terhadap kadar glukosa darah. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tersebut dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini dilakukan pada hewan, dan hasilnya mungkin tidak sepenuhnya berlaku untuk manusia.
Selain itu, terdapat laporan kasus anekdotal dari praktisi pengobatan tradisional yang mengklaim bahwa konsumsi buah ini dapat membantu mengatasi masalah pencernaan dan meningkatkan nafsu makan. Namun, klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Meskipun bukti ilmiah yang ada masih terbatas, hasil studi awal dan laporan kasus anekdotal menunjukkan bahwa buah ini berpotensi memiliki manfaat kesehatan. Diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, untuk mengkonfirmasi potensi manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.