7 Manfaat Makan Buah Jeruk yang Jarang Diketahui
Senin, 16 Juni 2025 oleh journal
Konsumsi buah citrus, seperti jenis jeruk, memberikan sejumlah efek positif bagi tubuh. Buah-buahan ini kaya akan vitamin C yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan antioksidan dalam buah tersebut membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Asupan rutin juga dapat mendukung kesehatan jantung dan memperlancar pencernaan karena kandungan seratnya.
Integrasi buah-buahan citrus ke dalam pola makan sehari-hari merupakan langkah preventif yang cerdas untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Kandungan nutrisinya yang kaya memberikan perlindungan esensial bagi tubuh," ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi terkemuka.
- Dr. Amelia Rahayu, Ahli Gizi
Pendapat tersebut didukung oleh bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa buah-buahan tersebut mengandung senyawa aktif yang signifikan bagi kesehatan.
Vitamin C, yang berlimpah dalam buah-buahan tersebut, bertindak sebagai antioksidan kuat dan memacu produksi kolagen, penting untuk kesehatan kulit dan penyembuhan luka. Flavonoid, pigmen alami yang memberikan warna pada buah, memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Serat yang terkandung di dalamnya melancarkan pencernaan dan membantu menjaga kadar gula darah yang stabil. Untuk memperoleh manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi buah tersebut secara rutin sebagai bagian dari diet seimbang. Jumlah yang direkomendasikan bervariasi, tetapi umumnya satu hingga dua porsi per hari dianggap aman dan bermanfaat bagi kebanyakan orang.
Manfaat Makan Buah Jeruk
Konsumsi buah jeruk secara teratur menawarkan serangkaian manfaat esensial bagi kesehatan. Manfaat-manfaat ini meliputi peningkatan imunitas, perlindungan sel, dan dukungan terhadap fungsi tubuh yang optimal. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Imunitas meningkat
- Antioksidan kuat
- Kesehatan jantung
- Pencernaan lancar
- Kulit sehat
- Cegah inflamasi
- Hidrasi optimal
Keuntungan-keuntungan ini saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan holistik. Misalnya, vitamin C dalam jeruk tidak hanya meningkatkan imunitas terhadap penyakit umum, tetapi juga berperan dalam produksi kolagen yang penting untuk elastisitas kulit dan penyembuhan luka. Serat yang ada di dalamnya membantu menjaga kadar gula darah stabil, sementara antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang terkait dengan penuaan dini dan berbagai penyakit kronis. Oleh karena itu, memasukkan jeruk ke dalam menu harian merupakan investasi jangka panjang bagi kesehatan.
Imunitas Meningkat
Konsumsi buah citrus secara signifikan berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh. Hal ini terutama disebabkan oleh kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin C adalah nutrisi esensial yang berperan penting dalam fungsi berbagai sel imun, baik sel imun bawaan maupun adaptif. Vitamin C membantu menstimulasi produksi dan fungsi sel darah putih, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama respons imun. Dengan demikian, asupan rutin buah tersebut membantu tubuh dalam melawan infeksi virus, bakteri, dan patogen lainnya secara lebih efektif. Lebih lanjut, vitamin C juga berperan dalam mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi durasi serta tingkat keparahan penyakit.
Antioksidan Kuat
Keberadaan senyawa antioksidan dalam buah citrus merupakan elemen kunci yang mendasari beragam efek positif bagi kesehatan. Antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu berbagai penyakit kronis. Aktivitas antioksidan yang kuat ini menjadikan buah citrus sebagai sekutu penting dalam menjaga kesehatan dan vitalitas tubuh.
- Perlindungan Seluler
Antioksidan seperti vitamin C, flavonoid, dan karotenoid yang terkandung dalam buah citrus melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan oksidatif ini seringkali dikaitkan dengan proses penuaan dini dan peningkatan risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer.
- Pengurangan Risiko Penyakit Kronis
Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan kronis merupakan faktor utama dalam perkembangan berbagai penyakit kronis. Konsumsi rutin buah citrus dapat membantu menurunkan risiko penyakit-penyakit ini.
- Peningkatan Fungsi Kekebalan Tubuh
Selain vitamin C, beberapa senyawa antioksidan dalam buah citrus juga berkontribusi pada peningkatan fungsi kekebalan tubuh. Antioksidan membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan dan memastikan bahwa mereka dapat berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi dan penyakit.
- Efek Anti-Inflamasi
Flavonoid, pigmen alami yang memberikan warna pada buah citrus, memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan. Flavonoid membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan melindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh proses inflamasi.
- Peningkatan Kesehatan Jantung
Beberapa studi menunjukkan bahwa antioksidan dalam buah citrus dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik"), sehingga berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.
Dengan demikian, keberadaan antioksidan yang kuat dalam buah citrus menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai ancaman kesehatan. Konsumsi rutin buah ini, sebagai bagian dari pola makan seimbang, merupakan strategi yang efektif untuk mendukung kesehatan jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup.
Kesehatan Jantung
Integrasi buah citrus ke dalam pola makan memiliki korelasi signifikan terhadap pemeliharaan kesehatan kardiovaskular. Kandungan nutrisi esensial di dalamnya berkontribusi pada fungsi jantung yang optimal dan meminimalkan risiko penyakit yang terkait.
- Penurunan Kadar Kolesterol LDL
Pektin, serat larut yang terdapat dalam buah citrus, efektif menurunkan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein), atau yang dikenal sebagai "kolesterol jahat". Penurunan kadar LDL mengurangi risiko pembentukan plak di arteri, yang merupakan penyebab utama aterosklerosis.
- Peningkatan Kadar Kolesterol HDL
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi rutin buah citrus dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein), atau "kolesterol baik". HDL membantu membersihkan LDL dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk diproses, sehingga melindungi jantung.
- Pengurangan Tekanan Darah
Kandungan kalium dalam buah citrus membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan mengurangi tekanan darah. Kalium bekerja dengan menetralkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
- Efek Antioksidan
Antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Pencegahan Aterosklerosis
Kombinasi efek penurunan kolesterol, pengurangan tekanan darah, dan perlindungan antioksidan membantu mencegah perkembangan aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penyempitan arteri akibat penumpukan plak.
- Peningkatan Fungsi Pembuluh Darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah citrus dapat meningkatkan fungsi endotel, lapisan sel yang melapisi pembuluh darah. Fungsi endotel yang sehat penting untuk menjaga elastisitas dan kelancaran aliran darah.
Dengan demikian, konsumsi buah citrus secara teratur dapat menjadi bagian integral dari strategi pencegahan penyakit jantung. Kombinasi unik nutrisi dan senyawa aktif yang terkandung di dalamnya memberikan perlindungan komprehensif terhadap berbagai faktor risiko penyakit kardiovaskular. Penerapan pola makan kaya buah dan sayur, termasuk buah citrus, merupakan langkah proaktif menuju kesehatan jantung yang optimal.
Pencernaan Lancar
Konsumsi buah citrus berkontribusi signifikan terhadap kelancaran sistem pencernaan. Efek positif ini terutama disebabkan oleh kandungan serat yang tinggi dalam buah tersebut. Serat, yang merupakan karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan memfasilitasi proses eliminasi.
- Peningkatan Volume Tinja
Serat meningkatkan volume tinja, membuatnya lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Hal ini membantu mencegah konstipasi dan mengurangi risiko pembentukan wasir (hemoroid).
- Stimulasi Peristaltik Usus
Serat merangsang gerakan peristaltik usus, yaitu kontraksi otot-otot usus yang mendorong makanan dan limbah melalui saluran pencernaan. Peristaltik yang teratur memastikan proses pencernaan yang efisien dan mencegah penumpukan limbah di usus.
- Pertumbuhan Bakteri Baik
Serat berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus. Probiotik membantu menjaga keseimbangan flora usus, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Pengaturan Kadar Gula Darah
Serat larut dalam buah citrus membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah yang stabil dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
- Pengurangan Risiko Penyakit Divertikular
Konsumsi serat yang cukup dapat mengurangi risiko penyakit divertikular, yaitu kondisi di mana kantung-kantung kecil (divertikula) terbentuk di dinding usus besar. Serat membantu menjaga dinding usus tetap kuat dan elastis, mencegah pembentukan divertikula.
- Detoksifikasi Alami
Serat membantu mengikat racun dan limbah di usus, memfasilitasi eliminasi mereka dari tubuh. Proses ini berkontribusi pada detoksifikasi alami dan menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.
Dengan demikian, integrasi buah citrus ke dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi efektif untuk mendukung kesehatan pencernaan. Kandungan seratnya yang tinggi, bersama dengan nutrisi penting lainnya, membantu menjaga fungsi saluran pencernaan yang optimal dan meminimalkan risiko berbagai masalah pencernaan. Mengonsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan usus dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Kulit Sehat
Konsumsi buah-buahan citrus berkontribusi signifikan terhadap kesehatan dan penampilan kulit. Efek positif ini berasal dari kombinasi nutrisi dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, yang bekerja secara sinergis untuk melindungi, memperbaiki, dan merevitalisasi kulit dari dalam.
- Produksi Kolagen
Vitamin C, yang berlimpah dalam buah-buahan ini, merupakan kofaktor penting dalam sintesis kolagen. Kolagen adalah protein struktural utama yang memberikan kekuatan, elastisitas, dan kekenyalan pada kulit. Asupan vitamin C yang cukup memastikan produksi kolagen yang optimal, membantu menjaga kulit tetap kencang, halus, dan awet muda.
- Perlindungan Antioksidan
Buah-buahan tersebut kaya akan antioksidan, seperti vitamin C, flavonoid, dan karotenoid. Antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya. Radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dini, keriput, dan berbagai masalah kulit.
- Hidrasi Optimal
Kandungan air yang tinggi dalam buah-buahan tersebut membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih segar, lembut, dan bercahaya. Hidrasi yang cukup juga membantu menjaga fungsi pelindung kulit dan mencegah kekeringan serta iritasi.
- Pengurangan Peradangan
Flavonoid dalam buah-buahan ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit. Peradangan dapat memicu berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan rosacea. Mengonsumsi buah-buahan ini dapat membantu menenangkan kulit dan mengurangi gejala peradangan.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Akibat Sinar Matahari
Beberapa senyawa dalam buah-buahan ini, seperti karotenoid, memiliki sifat fotoprotektif yang dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV). Meskipun bukan pengganti tabir surya, asupan rutin buah-buahan ini dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap efek buruk sinar matahari.
- Peningkatan Regenerasi Sel Kulit
Vitamin C berperan penting dalam proses penyembuhan luka dan regenerasi sel kulit. Asupan vitamin C yang cukup membantu mempercepat penyembuhan luka, mengurangi pembentukan bekas luka, dan meningkatkan pergantian sel kulit yang sehat.
Oleh karena itu, memasukkan buah-buahan tersebut ke dalam menu harian merupakan strategi yang efektif untuk mendukung kesehatan kulit secara alami. Kombinasi unik nutrisi dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya memberikan perlindungan komprehensif terhadap berbagai faktor yang dapat merusak kulit, membantu menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan awet muda.
Cegah Inflamasi
Kemampuan buah citrus dalam meredakan peradangan merupakan aspek krusial dari efek positifnya bagi kesehatan. Peradangan kronis, yang seringkali tidak disadari, merupakan akar dari berbagai penyakit serius. Senyawa aktif dalam buah tersebut berperan penting dalam memodulasi respons inflamasi tubuh.
- Flavonoid sebagai Agen Anti-Inflamasi
Flavonoid, pigmen alami yang memberikan warna cerah pada buah citrus, memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan. Flavonoid bekerja dengan menghambat produksi molekul-molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang memicu dan memperburuk peradangan. Contohnya, hesperidin dan naringenin, dua jenis flavonoid yang umum ditemukan dalam jeruk, telah terbukti efektif mengurangi peradangan pada berbagai kondisi, termasuk penyakit kardiovaskular dan arthritis.
- Vitamin C Menetralkan Radikal Bebas
Vitamin C, antioksidan kuat yang berlimpah dalam buah citrus, membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan dengan mengaktifkan jalur-jalur inflamasi di dalam sel. Dengan menetralkan radikal bebas, vitamin C membantu mengurangi stres oksidatif dan mencegah peradangan kronis.
- Limonoid Menekan Aktivitas Inflamasi
Limonoid, senyawa unik yang ditemukan dalam buah citrus, memiliki sifat anti-inflamasi yang menjanjikan. Penelitian menunjukkan bahwa limonoid dapat menekan aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam proses inflamasi, seperti cyclooxygenase (COX) dan lipoxygenase (LOX). Penekanan aktivitas enzim ini membantu mengurangi produksi molekul-molekul pro-inflamasi dan meredakan peradangan.
- Serat Mendukung Kesehatan Usus
Kandungan serat dalam buah citrus berkontribusi pada kesehatan usus, yang secara tidak langsung dapat mengurangi peradangan. Serat membantu menjaga keseimbangan flora usus dan mencegah pertumbuhan bakteri patogen yang dapat memicu peradangan. Selain itu, serat menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) saat difermentasi oleh bakteri usus, dan SCFA memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan di seluruh tubuh.
Dengan demikian, konsumsi rutin buah citrus memberikan perlindungan komprehensif terhadap peradangan. Kombinasi sinergis flavonoid, vitamin C, limonoid, dan serat dalam buah tersebut bekerja bersama-sama untuk menekan aktivitas inflamasi, melindungi sel dari kerusakan, dan mendukung kesehatan usus, sehingga berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kualitas hidup.
Hidrasi Optimal
Kandungan air yang signifikan dalam buah-buahan citrus berkontribusi vital pada hidrasi optimal tubuh, memperkuat efek positif yang diperoleh dari konsumsinya. Hidrasi yang adekuat merupakan fondasi bagi berbagai fungsi fisiologis esensial, dan buah-buahan ini menawarkan cara yang lezat dan efektif untuk memenuhi kebutuhan cairan harian.
- Peningkatan Fungsi Seluler: Air merupakan komponen utama sel tubuh, dan hidrasi yang cukup memastikan fungsi sel berjalan optimal. Proses metabolisme, transportasi nutrisi, dan pembuangan limbah sangat bergantung pada keberadaan air yang memadai. Buah-buahan citrus, dengan kandungan airnya yang tinggi, mendukung kelancaran proses-proses ini.
- Regulasi Suhu Tubuh: Air berperan penting dalam regulasi suhu tubuh melalui mekanisme pendinginan evaporatif, seperti keringat. Konsumsi buah-buahan citrus membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, terutama saat cuaca panas atau setelah beraktivitas fisik, mencegah dehidrasi dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.
- Peningkatan Fungsi Ginjal: Ginjal berfungsi menyaring limbah dari darah dan membuangnya melalui urin. Hidrasi yang cukup penting untuk fungsi ginjal yang optimal, membantu mencegah pembentukan batu ginjal dan menjaga kesehatan saluran kemih. Buah-buahan citrus, dengan kandungan air dan elektrolitnya, mendukung fungsi ginjal yang sehat.
- Peningkatan Elastisitas Kulit: Hidrasi yang memadai berkontribusi pada elastisitas dan kelembaban kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih segar, lembut, dan bercahaya. Konsumsi buah-buahan citrus membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam, mengurangi risiko kulit kering, pecah-pecah, dan keriput.
- Peningkatan Energi dan Fokus: Dehidrasi ringan sekalipun dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi. Konsumsi buah-buahan citrus, dengan kandungan air dan nutrisinya, membantu menjaga hidrasi optimal, meningkatkan energi, dan memperbaiki fokus mental.
- Peningkatan Penyerapan Nutrisi: Air berperan penting dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Hidrasi yang cukup membantu melarutkan nutrisi dari makanan dan memfasilitasi transportasinya ke seluruh tubuh. Konsumsi buah-buahan citrus, dengan kandungan air dan vitaminnya, mendukung penyerapan nutrisi yang efisien.
Oleh karena itu, konsumsi buah-buahan citrus bukan hanya memberikan manfaat nutrisi, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap hidrasi tubuh. Hidrasi yang optimal, yang didukung oleh konsumsi buah-buahan ini, merupakan fondasi bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal.
Tips untuk Mendapatkan Manfaat Optimal dari Konsumsi Buah Citrus
Mendapatkan hasil maksimal dari asupan buah-buahan kaya vitamin C membutuhkan strategi yang cermat. Berikut adalah beberapa panduan untuk mengoptimalkan keuntungan kesehatan dari kebiasaan ini:
Tip 1: Variasi Jenis Citrus
Memvariasikan jenis buah yang dikonsumsi memastikan asupan nutrisi yang lebih lengkap. Setiap varietas memiliki profil vitamin, mineral, dan antioksidan yang unik. Misalnya, jeruk bali kaya akan likopen, sementara lemon kaya akan vitamin C dan limonoid. Kombinasi berbagai jenis memberikan spektrum perlindungan yang lebih luas.
Tip 2: Konsumsi Utuh, Bukan Hanya Jus
Mengkonsumsi buah dalam bentuk utuh mempertahankan kandungan serat yang penting untuk pencernaan dan pengaturan kadar gula darah. Proses pembuatan jus seringkali menghilangkan serat, mengurangi manfaat kesehatan secara keseluruhan.
Tip 3: Perhatikan Waktu Konsumsi
Mengonsumsi buah di antara waktu makan atau sebagai bagian dari sarapan dapat memaksimalkan penyerapan nutrisi. Hindari mengonsumsi buah segera setelah makan besar, karena dapat mengganggu pencernaan bagi sebagian orang.
Tip 4: Simpan dengan Benar
Menyimpan buah di tempat yang sejuk dan kering membantu mempertahankan kandungan vitamin dan antioksidannya. Hindari menyimpan buah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau suhu yang ekstrem. Buah yang telah dipotong sebaiknya disimpan di dalam wadah kedap udara di lemari es.
Dengan menerapkan panduan ini, individu dapat memaksimalkan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh buah-buahan kaya nutrisi, berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan dan pencegahan penyakit.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Efek positif konsumsi buah-buahan golongan citrus telah menjadi subjek penelitian intensif selama beberapa dekade. Berbagai studi epidemiologis menunjukkan korelasi terbalik antara asupan buah-buahan ini dengan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan gangguan metabolik. Studi-studi tersebut seringkali menggunakan kuesioner frekuensi makanan untuk menilai asupan diet partisipan dan melacak perkembangan kesehatan mereka selama periode waktu yang signifikan.
Salah satu studi kunci yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menganalisis data dari lebih dari 50.000 wanita selama periode 20 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi buah-buahan citrus secara teratur memiliki risiko stroke iskemik yang lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi buah-buahan tersebut. Mekanisme yang mendasari efek protektif ini diduga melibatkan kombinasi faktor, termasuk kandungan flavonoid yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, serta kandungan kalium yang membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Studi lain yang dilakukan oleh National Cancer Institute menemukan bahwa konsumsi buah-buahan citrus berhubungan dengan penurunan risiko kanker esofagus dan kanker lambung. Studi ini mengidentifikasi senyawa limonoid sebagai agen antikanker potensial yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram).
Meskipun bukti yang mendukung manfaat kesehatan buah-buahan citrus sangat kuat, terdapat juga beberapa perdebatan dan sudut pandang yang kontras. Beberapa studi menunjukkan bahwa efek protektif buah-buahan ini mungkin lebih kuat pada kelompok populasi tertentu, seperti individu dengan riwayat keluarga penyakit kardiovaskular atau individu yang merokok. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jus buah citrus, terutama yang ditambahkan gula, mungkin tidak memberikan manfaat yang sama dengan konsumsi buah utuh. Hal ini disebabkan oleh hilangnya serat dan peningkatan kadar gula yang dapat memicu respons insulin yang merugikan.
Oleh karena itu, penting untuk terlibat secara kritis dengan bukti yang tersedia dan mempertimbangkan konteks individu saat mengevaluasi manfaat potensial konsumsi buah-buahan citrus. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan lainnya dapat membantu dalam mengembangkan pola makan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan spesifik individu, termasuk mempertimbangkan peran buah-buahan citrus dalam mencapai kesehatan yang optimal.