Temukan 7 Manfaat Daun Bawang Prei yang Wajib Kamu Intip!
Minggu, 10 Agustus 2025 oleh journal
Bawang prei, atau dikenal juga sebagai daun bawang, menawarkan sejumlah keuntungan bagi kesehatan. Bagian tanaman ini mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Konsumsi secara teratur dapat memberikan efek positif pada sistem kekebalan tubuh, pencernaan, dan kesehatan jantung. Selain itu, senyawa yang terkandung di dalamnya berpotensi membantu melawan peradangan dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
"Konsumsi rutin sayuran allium, termasuk yang memiliki aroma khas ini, dapat menjadi tambahan yang berharga untuk diet seimbang. Kandungan nutrisinya mendukung berbagai fungsi tubuh dan berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis," ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Amelia menambahkan bahwa...
Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa sayuran ini kaya akan senyawa aktif yang berkontribusi pada kesehatan.
Senyawa allicin, misalnya, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa allicin dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsinya secara teratur sebagai bagian dari masakan sehari-hari, baik dalam keadaan mentah maupun dimasak ringan untuk mempertahankan kandungan nutrisinya. Penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada sebagian orang, sehingga moderasi adalah kunci.
Manfaat Daun Bawang Prei
Daun bawang prei menawarkan berbagai manfaat signifikan bagi kesehatan. Konsumsi rutin dapat memberikan dampak positif pada fungsi tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama daun bawang prei:
- Imunitas meningkat
- Pencernaan lancar
- Jantung sehat
- Anti-inflamasi
- Tekanan darah stabil
- Kadar kolesterol turun
- Tulang kuat
Manfaat-manfaat tersebut bersumber dari kandungan nutrisi yang kaya dalam daun bawang prei. Sebagai contoh, sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti arthritis. Kandungan vitamin K berkontribusi pada pembekuan darah yang sehat dan kepadatan tulang, sementara senyawa allicin dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang pada gilirannya mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. Peningkatan imunitas juga penting untuk melawan infeksi.
Imunitas Meningkat
Peningkatan imunitas merupakan salah satu dampak positif dari konsumsi daun bawang prei. Sistem kekebalan tubuh yang optimal sangat penting dalam melawan berbagai infeksi dan penyakit. Kandungan nutrisi dalam sayuran ini berkontribusi dalam memperkuat mekanisme pertahanan alami tubuh.
- Kandungan Vitamin C
Daun bawang prei mengandung vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan kuat dan berperan penting dalam meningkatkan fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Vitamin C membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan mendukung produksi sel darah putih, yang merupakan komponen penting dalam melawan infeksi.
- Senyawa Allicin
Senyawa allicin, yang juga ditemukan dalam bawang putih, memiliki sifat antimikroba dan antivirus. Allicin dapat membantu tubuh melawan berbagai patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Konsumsi daun bawang prei secara teratur dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap infeksi.
- Kandungan Antioksidan Lainnya
Selain vitamin C dan allicin, daun bawang prei juga mengandung antioksidan lainnya seperti flavonoid dan polifenol. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan peradangan, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
- Dukungan untuk Kesehatan Usus
Kesehatan usus memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Daun bawang prei mengandung serat yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat mendukung fungsi kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi.
- Peningkatan Produksi Sel Imun
Nutrisi yang terkandung dalam daun bawang prei, seperti vitamin dan mineral, berkontribusi pada produksi sel-sel imun yang sehat. Sel-sel imun ini, seperti sel T dan sel B, berperan penting dalam mengenali dan menghancurkan patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Dengan kandungan vitamin, mineral, antioksidan, dan senyawa aktif lainnya, konsumsi daun bawang prei secara teratur dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu melindungi tubuh dari berbagai infeksi. Kombinasi nutrisi ini bekerja secara sinergis untuk meningkatkan fungsi sel-sel imun, melawan radikal bebas, dan menjaga kesehatan usus, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan imunitas secara keseluruhan.
Pencernaan Lancar
Kelancaran proses pencernaan memegang peranan krusial dalam penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah tubuh. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk yang memiliki aroma khas ini, dapat berkontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan.
- Kandungan Serat
Sayuran ini merupakan sumber serat yang baik. Serat makanan, baik larut maupun tidak larut, memainkan peran penting dalam menjaga keteraturan buang air besar. Serat larut membantu memperlambat pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah, sementara serat tidak larut menambahkan massa pada tinja, memfasilitasi pergerakan melalui usus dan mencegah konstipasi.
- Prebiotik Alami
Mengandung prebiotik alami, yang merupakan makanan bagi bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini membantu memecah makanan, menghasilkan vitamin, dan melindungi usus dari bakteri jahat. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang optimal dan kesehatan secara keseluruhan.
- Senyawa Allium
Senyawa allium, seperti allicin, yang memberikan aroma khas pada sayuran ini, memiliki sifat antimikroba. Senyawa ini dapat membantu mengendalikan pertumbuhan bakteri jahat dalam usus, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan bakteri baik dan pencernaan yang sehat.
- Stimulasi Produksi Enzim Pencernaan
Konsumsi sayuran ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan oleh tubuh. Enzim ini membantu memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil, sehingga lebih mudah diserap oleh usus. Peningkatan produksi enzim pencernaan dapat meningkatkan efisiensi proses pencernaan secara keseluruhan.
- Mengurangi Peradangan pada Saluran Pencernaan
Kandungan antioksidan dan senyawa anti-inflamasi dalam sayuran ini dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Dengan mengurangi peradangan, sayuran ini dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Dengan kandungan serat, prebiotik, senyawa allium, kemampuan untuk menstimulasi produksi enzim pencernaan, dan sifat anti-inflamasi, konsumsi sayuran ini dapat memberikan dukungan yang signifikan untuk kelancaran pencernaan dan kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan. Hal ini menjadikan sayuran ini sebagai tambahan yang berharga untuk diet yang seimbang dan mendukung kesehatan pencernaan.
Jantung Sehat
Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam menjaga kualitas hidup secara keseluruhan. Nutrisi yang tepat memainkan peran krusial dalam memelihara fungsi jantung yang optimal. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk yang memiliki aroma khas, diketahui memiliki potensi dalam mendukung kesehatan kardiovaskular.
- Penurunan Tekanan Darah
Kandungan kalium dalam sayuran ini membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengurangi efek natrium, yang dapat berkontribusi pada tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terkontrol dengan baik mengurangi beban kerja jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung.
- Penurunan Kadar Kolesterol
Senyawa allicin, yang memberikan aroma khas, telah terbukti memiliki efek menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Penurunan kadar kolesterol LDL membantu mencegah penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan aterosklerosis dan penyakit jantung.
- Efek Antioksidan
Sayuran ini kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, yang membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada arteri, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Sifat Anti-inflamasi
Kandungan senyawa anti-inflamasi dalam sayuran ini dapat membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah. Peradangan kronis pada pembuluh darah merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Melalui kombinasi efek penurunan tekanan darah, penurunan kadar kolesterol, efek antioksidan, dan sifat anti-inflamasi, konsumsi sayuran ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kesehatan jantung. Memasukkan sayuran ini ke dalam diet seimbang dapat menjadi langkah preventif dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Anti-inflamasi
Peradangan kronis merupakan faktor risiko signifikan dalam perkembangan berbagai penyakit degeneratif. Kemampuan suatu bahan alami untuk meredakan peradangan menjadi kunci dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi kesehatan. Sayuran dengan aroma khas ini menunjukkan potensi sebagai agen anti-inflamasi alami, berkontribusi pada profil manfaat kesehatannya.
- Kandungan Senyawa Allicin
Senyawa allicin, yang hadir dalam sayuran ini, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Allicin bekerja dengan menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi yang memicu respons peradangan. Efek ini dapat membantu meredakan gejala kondisi inflamasi seperti arthritis.
- Flavonoid sebagai Agen Peredam Peradangan
Flavonoid, kelompok antioksidan yang melimpah dalam sayuran ini, juga berperan dalam meredakan peradangan. Flavonoid bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan. Selain itu, flavonoid dapat menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam proses inflamasi.
- Pengaruh Terhadap Jalur NF-kB
Jalur NF-kB merupakan jalur pensinyalan seluler yang memainkan peran penting dalam mengatur respons inflamasi. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam sayuran ini dapat menghambat aktivasi jalur NF-kB, mengurangi ekspresi gen yang terlibat dalam produksi sitokin pro-inflamasi.
- Kontribusi Terhadap Kesehatan Usus
Peradangan pada saluran pencernaan dapat memicu masalah kesehatan yang lebih luas. Dengan mendukung keseimbangan mikrobiota usus dan mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, sayuran ini berkontribusi pada kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit inflamasi usus.
- Potensi dalam Pencegahan Penyakit Kronis
Sifat anti-inflamasi sayuran ini berpotensi dalam pencegahan penyakit kronis yang terkait dengan peradangan, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi peradangan kronis, sayuran ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mengurangi risiko perkembangan penyakit tersebut.
Kombinasi senyawa aktif dengan sifat anti-inflamasi menjadikan sayuran ini sebagai pilihan yang menjanjikan dalam mendukung kesehatan dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan peradangan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme aksi dan potensi terapeutiknya.
Tekanan Darah Stabil
Stabilitas tekanan darah merupakan faktor krusial dalam memelihara kesehatan kardiovaskular secara menyeluruh. Pemeliharaan tekanan darah dalam rentang normal meminimalkan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk yang memiliki aroma khas, dapat berperan dalam membantu mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang sehat.
- Kandungan Kalium dan Keseimbangan Elektrolit
Kalium, mineral esensial yang ditemukan dalam sayuran ini, berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Kalium membantu menetralkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan kalium yang memadai berkontribusi pada relaksasi pembuluh darah, memungkinkan aliran darah yang lebih lancar dan penurunan tekanan darah.
- Senyawa Allicin dan Relaksasi Pembuluh Darah
Senyawa allicin, yang memberikan aroma khas pada sayuran ini, memiliki efek vasodilatasi, yaitu kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah mengurangi resistensi terhadap aliran darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Efek ini membantu meringankan beban kerja jantung dan meningkatkan sirkulasi darah secara keseluruhan.
- Efek Diuretik Alami
Beberapa senyawa dalam sayuran ini memiliki efek diuretik ringan, yang berarti dapat membantu tubuh membuang kelebihan cairan melalui urin. Pengurangan volume cairan dalam tubuh dapat menurunkan tekanan darah, terutama pada individu dengan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh retensi cairan.
- Kandungan Antioksidan dan Kesehatan Pembuluh Darah
Sayuran ini kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, yang melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan dan merusak lapisan pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Antioksidan membantu menjaga integritas pembuluh darah dan memastikan fungsi yang optimal.
Melalui mekanisme yang melibatkan keseimbangan elektrolit, vasodilatasi, efek diuretik, dan perlindungan antioksidan, konsumsi sayuran ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas tekanan darah. Integrasi sayuran ini ke dalam pola makan sehat dapat menjadi strategi preventif dalam mendukung kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko komplikasi terkait tekanan darah tinggi.
Kadar Kolesterol Turun
Penurunan kadar kolesterol merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Tingginya kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) atau "kolesterol jahat", dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Konsumsi sayuran tertentu, termasuk yang memiliki aroma khas, telah dikaitkan dengan potensi penurunan kadar kolesterol dalam darah.
- Senyawa Allicin dan Penghambatan Sintesis Kolesterol
Senyawa allicin, yang bertanggung jawab atas aroma khas sayuran ini, telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat enzim yang terlibat dalam sintesis kolesterol di hati. Dengan menghambat enzim ini, produksi kolesterol LDL dapat berkurang, sehingga menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL dalam darah. Penelitian in vitro dan in vivo telah mendukung efek ini.
- Serat dan Pengikatan Asam Empedu
Kandungan serat dalam sayuran ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat asam empedu di usus. Asam empedu, yang diproduksi oleh hati dari kolesterol, membantu dalam pencernaan lemak. Ketika serat mengikat asam empedu, tubuh perlu menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu baru, sehingga mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
- Antioksidan dan Pencegahan Oksidasi LDL
Kandungan antioksidan, seperti flavonoid dan vitamin C, dalam sayuran ini dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL. Kolesterol LDL yang teroksidasi lebih mudah menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan membantu melindungi pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
- Pengaruh pada Metabolisme Lipid
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran ini dapat memengaruhi metabolisme lipid secara keseluruhan, termasuk peningkatan kadar kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) atau "kolesterol baik". Kolesterol HDL membantu membersihkan kolesterol LDL dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk dibuang. Peningkatan kadar kolesterol HDL berkontribusi pada profil lipid yang lebih sehat.
Efek penurunan kadar kolesterol yang terkait dengan konsumsi sayuran ini merupakan salah satu kontribusi penting terhadap kesehatan kardiovaskular. Dengan mengintegrasikan sayuran ini ke dalam pola makan seimbang, individu dapat mengambil langkah proaktif dalam mengelola kadar kolesterol mereka dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Tulang Kuat
Kekuatan dan kepadatan tulang adalah faktor krusial dalam menjaga mobilitas dan mencegah osteoporosis, terutama seiring bertambahnya usia. Konsumsi nutrisi yang tepat, termasuk sayuran tertentu, memainkan peran penting dalam memelihara kesehatan tulang. Beberapa komponen yang terdapat dalam sayuran aromatik ini berkontribusi pada kekuatan dan kepadatan tulang.
- Vitamin K dan Mineralisasi Tulang:
Sayuran ini merupakan sumber vitamin K yang baik. Vitamin K berperan penting dalam proses mineralisasi tulang, yaitu proses pembentukan dan penguatan tulang. Vitamin K membantu mengaktifkan protein yang terlibat dalam pengikatan kalsium ke matriks tulang, sehingga meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
- Kalsium dan Struktur Tulang:
Meskipun bukan sumber utama kalsium, sayuran ini tetap memberikan kontribusi kalsium yang signifikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Kalsium adalah mineral utama yang menyusun struktur tulang, dan asupan kalsium yang memadai sangat penting untuk menjaga kekuatan dan kepadatan tulang sepanjang hidup.
- Antioksidan dan Perlindungan Sel Tulang:
Kandungan antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, dalam sayuran ini membantu melindungi sel-sel tulang dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel tulang, yang dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas dan menjaga kesehatan sel-sel tulang.
- Kontribusi terhadap Kesehatan Usus dan Penyerapan Nutrisi:
Dengan mendukung kesehatan usus dan meningkatkan penyerapan nutrisi, sayuran ini secara tidak langsung berkontribusi pada kesehatan tulang. Usus yang sehat mampu menyerap nutrisi penting, seperti kalsium dan vitamin D, yang dibutuhkan untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat.
Meskipun sayuran ini bukan satu-satunya sumber nutrisi penting untuk kesehatan tulang, konsumsinya sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kekuatan dan kepadatan tulang, terutama jika dikombinasikan dengan asupan kalsium dan vitamin D yang memadai, serta gaya hidup aktif.
Tips Pemanfaatan Optimal Sayuran Aromatik untuk Kesehatan
Untuk memaksimalkan potensi kesehatan dari sayuran dengan aroma khas ini, beberapa strategi dapat diterapkan dalam pola makan dan gaya hidup sehari-hari. Penerapan tips berikut dapat membantu mengoptimalkan manfaat nutrisi dan senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.
Tip 1: Konsumsi Secara Teratur dalam Diet Seimbang
Integrasikan sayuran ini ke dalam menu harian secara konsisten. Tambahkan ke dalam sup, tumisan, salad, atau sebagai hiasan pada hidangan utama. Konsumsi rutin akan memastikan asupan nutrisi berkelanjutan yang berkontribusi pada kesehatan.
Tip 2: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Padukan sayuran ini dengan sumber protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat untuk menciptakan hidangan yang seimbang dan bergizi. Kombinasi ini memastikan tubuh mendapatkan spektrum nutrisi yang lengkap untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal. Contohnya, tambahkan ke dalam omelet bersama sayuran lain dan sumber protein seperti ayam atau tahu.
Tip 3: Perhatikan Cara Memasak yang Tepat
Hindari memasak terlalu lama, karena panas berlebihan dapat merusak beberapa nutrisi dan senyawa aktif. Lebih disarankan untuk mengonsumsi mentah (jika memungkinkan dan aman) atau memasak dengan metode cepat seperti menumis atau mengukus. Hal ini membantu mempertahankan kandungan nutrisi yang berharga.
Tip 4: Variasikan Pengolahan untuk Menghindari Kebosanan
Eksplorasi berbagai cara pengolahan untuk menghindari kebosanan dan memastikan konsumsi yang berkelanjutan. Coba tambahkan ke dalam saus, pesto, atau sebagai bahan dasar sup. Variasi ini juga memungkinkan untuk mengeksplorasi cita rasa yang berbeda.
Tip 5: Pertimbangkan Kondisi Kesehatan Individual
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan pencernaan atau alergi, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi dalam jumlah besar. Hal ini untuk memastikan tidak ada interaksi negatif dengan kondisi kesehatan atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Tip 6: Dapatkan dari Sumber yang Terpercaya
Pilih sayuran ini dari sumber yang terpercaya dan menerapkan praktik pertanian yang baik. Hal ini untuk memastikan kualitas dan keamanan produk, serta meminimalkan risiko paparan pestisida atau kontaminan lainnya.
Penerapan tips di atas, secara konsisten dan disesuaikan dengan kebutuhan individu, dapat membantu mengoptimalkan manfaat kesehatan dari sayuran dengan aroma khas ini. Integrasi ke dalam pola makan dan gaya hidup yang sehat merupakan kunci untuk mencapai manfaat jangka panjang.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Sejumlah penelitian telah menyoroti potensi positif konsumsi bawang prei terhadap kesehatan. Studi-studi ini umumnya berfokus pada kandungan senyawa aktif di dalamnya, seperti allicin dan flavonoid, serta dampaknya terhadap berbagai aspek fisiologis. Meskipun sebagian besar penelitian masih berada pada tahap awal, hasilnya memberikan dasar yang kuat untuk eksplorasi lebih lanjut.
Salah satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry meneliti efek ekstrak bawang prei terhadap sel kanker usus besar secara in vitro. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas sitotoksik, yang berarti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian in vitro tidak selalu mencerminkan efek yang sama pada manusia, dan diperlukan uji klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Studi lain, yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition, meneliti hubungan antara konsumsi sayuran allium (termasuk bawang prei) dan risiko penyakit kardiovaskular. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi lebih banyak sayuran allium memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung. Meskipun studi ini bersifat observasional dan tidak membuktikan hubungan sebab-akibat, hasilnya konsisten dengan temuan lain yang menunjukkan efek positif senyawa allicin terhadap kesehatan jantung.
Perlu dicatat bahwa terdapat variasi dalam metodologi dan hasil penelitian yang ada. Beberapa studi mungkin menggunakan dosis ekstrak yang tinggi, sementara yang lain berfokus pada konsumsi bawang prei sebagai bagian dari diet utuh. Oleh karena itu, penting untuk menafsirkan bukti yang ada dengan hati-hati dan mempertimbangkan keterbatasan masing-masing studi. Penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol secara acak, diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi bawang prei dan untuk menentukan dosis optimal dan cara konsumsi yang paling efektif.