Intip 7 Manfaat Buah Rotan yang Bikin Penasaran!

Jumat, 18 Juli 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi dalam hasil tanaman merambat tertentu diyakini memberikan dampak positif bagi kesehatan. Bagian yang dihasilkan dari tumbuhan ini, terutama buahnya, dipercaya memiliki potensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, serta memberikan efek antioksidan. Konsumsi bagian tersebut secara tradisional telah dilakukan oleh masyarakat tertentu untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.

Buah dari tanaman rotan, meski kurang populer, menyimpan potensi manfaat kesehatan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Kandungan antioksidan dan seratnya menjanjikan efek positif bagi tubuh, namun penelitian yang lebih komprehensif diperlukan untuk validasi ilmiah yang kuat.

Intip 7 Manfaat Buah Rotan yang Bikin Penasaran!

Menurut Dr. Anindita Kusuma, seorang ahli gizi klinis, "Buah ini mengandung senyawa seperti polifenol yang memiliki sifat antioksidan. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, kandungan seratnya dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan."

Senyawa aktif seperti polifenol dan serat yang terdapat dalam buah ini dipercaya memiliki peran penting. Polifenol bekerja sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas, sementara serat membantu melancarkan sistem pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Konsumsi dalam jumlah wajar, sebagai bagian dari diet seimbang, mungkin memberikan dampak positif. Namun, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk menentukan dosis optimal dan potensi efek sampingnya.

Manfaat Buah Rotan

Buah rotan, meskipun kurang dikenal secara luas, memiliki sejumlah potensi manfaat kesehatan yang patut diperhatikan. Berbagai kandungan nutrisi di dalamnya menawarkan dampak positif bagi tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh:

  • Antioksidan alami
  • Meningkatkan pencernaan
  • Potensi anti-inflamasi
  • Sumber serat
  • Menjaga imunitas
  • Kesehatan kulit
  • Menurunkan kolesterol

Manfaat-manfaat tersebut bersumber dari kandungan senyawa aktif di dalam buah rotan. Misalnya, kandungan antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko penyakit kronis. Serat dalam buah rotan berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya potensi buah rotan dan mengoptimalkan pemanfaatannya bagi kesehatan.

Antioksidan Alami

Keberadaan senyawa antioksidan secara alami dalam buah dari tanaman rambat tersebut menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi pada nilai kesehatannya. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Dengan menetralisir radikal bebas, kandungan antioksidan tersebut membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif. Konsumsi buah ini, sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, dapat membantu meningkatkan asupan antioksidan, yang mendukung mekanisme pertahanan alami tubuh terhadap kerusakan seluler. Jenis dan konsentrasi antioksidan yang spesifik dalam buah ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk identifikasi dan kuantifikasi yang lebih akurat, sehingga potensi manfaatnya dapat dieksplorasi secara maksimal.

Meningkatkan Pencernaan

Proses pencernaan yang optimal merupakan fondasi penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Kandungan tertentu dalam buah dari tanaman merambat, meski kurang populer, memiliki potensi untuk mendukung dan meningkatkan fungsi sistem pencernaan, memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan tubuh.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Serat merupakan komponen penting dalam menjaga kelancaran sistem pencernaan. Buah ini, dengan kandungan seratnya, membantu mempercepat proses transit makanan melalui usus, mencegah konstipasi, dan meningkatkan volume tinja. Contohnya, konsumsi rutin dapat mengurangi risiko sembelit dan gangguan pencernaan lainnya. Implikasinya adalah penyerapan nutrisi yang lebih baik dan pembuangan limbah yang lebih efisien.

  • Efek Prebiotik

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah ini mungkin memiliki efek prebiotik, yaitu menyediakan makanan bagi bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini, atau probiotik, berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobioma usus, yang berkontribusi pada pencernaan yang sehat, sistem kekebalan tubuh yang kuat, dan kesehatan mental yang lebih baik. Sebagai contoh, peningkatan jumlah bakteri baik dapat mengurangi peradangan usus. Implikasinya adalah peningkatan kesehatan usus secara menyeluruh.

  • Stimulasi Produksi Enzim Pencernaan

    Komponen tertentu dalam buah ini mungkin merangsang produksi enzim pencernaan, yang membantu memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Kurangnya enzim pencernaan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare. Sebagai contoh, peningkatan produksi enzim amilase membantu memecah karbohidrat. Implikasinya adalah penyerapan nutrisi yang lebih efisien dan pengurangan gejala gangguan pencernaan.

  • Mengurangi Peradangan pada Saluran Pencernaan

    Senyawa anti-inflamasi yang mungkin terkandung dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sindrom iritasi usus (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Sebagai contoh, pengurangan peradangan dapat mengurangi gejala nyeri perut dan diare. Implikasinya adalah peningkatan kenyamanan dan fungsi saluran pencernaan.

  • Membantu Mengontrol Berat Badan

    Kandungan serat yang tinggi dalam buah ini dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, membantu mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Hal ini dapat berkontribusi pada manajemen berat badan yang sehat. Sebagai contoh, konsumsi buah ini sebagai camilan dapat mencegah makan berlebihan saat makan berikutnya. Implikasinya adalah pengelolaan berat badan yang lebih efektif dan pencegahan obesitas.

  • Mendukung Kesehatan Mikrobiota Usus

    Kandungan serat dan senyawa bioaktif dalam buah ini dapat mendukung pertumbuhan dan keragaman mikrobiota usus yang sehat. Mikrobiota usus yang seimbang penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan fungsi kekebalan tubuh. Sebagai contoh, peningkatan keragaman bakteri baik dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi. Implikasinya adalah peningkatan kesehatan usus secara keseluruhan dan peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Dengan demikian, potensi untuk meningkatkan pencernaan yang dimiliki oleh buah ini berasal dari kombinasi kandungan serat, efek prebiotik, potensi stimulasi enzim pencernaan, serta kemampuan mengurangi peradangan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengoptimalkan pemanfaatan buah ini dalam mendukung kesehatan pencernaan.

Potensi anti-inflamasi

Keberadaan potensi anti-inflamasi dalam hasil tanaman merambat tertentu menjadi aspek penting dalam menelaah khasiat kesehatannya. Peradangan kronis, yang menjadi akar dari berbagai penyakit, dapat diredakan oleh senyawa bioaktif yang mungkin terkandung di dalamnya, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan.

  • Kandungan Senyawa Fenolik

    Senyawa fenolik, yang sering ditemukan dalam tumbuhan, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Keberadaannya dalam buah ini dapat membantu menekan produksi molekul pro-inflamasi, seperti sitokin. Sebagai contoh, senyawa seperti flavonoid dapat menghambat aktivitas enzim yang memicu peradangan. Implikasinya adalah pengurangan risiko penyakit yang berhubungan dengan peradangan, seperti arthritis dan penyakit jantung.

  • Inhibisi Jalur Inflamasi

    Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman sejenis dapat menghambat jalur inflamasi utama, seperti jalur NF-B. Jalur ini memainkan peran sentral dalam respons inflamasi tubuh. Penghambatan jalur ini dapat mengurangi produksi mediator inflamasi, sehingga meredakan peradangan. Implikasinya adalah potensi untuk mengendalikan peradangan pada tingkat seluler.

  • Reduksi Stres Oksidatif

    Stres oksidatif seringkali memicu dan memperburuk peradangan. Kandungan antioksidan dalam buah ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif dengan menetralkan radikal bebas. Dengan mengurangi stres oksidatif, peradangan dapat diredakan secara tidak langsung. Implikasinya adalah perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas dan pengurangan peradangan.

  • Potensi Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh

    Buah ini mungkin memiliki kemampuan untuk memodulasi sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu mencegah respons imun yang berlebihan yang dapat menyebabkan peradangan kronis. Modulasi sistem kekebalan tubuh dapat membantu menjaga keseimbangan antara respons imun yang efektif dan pencegahan peradangan yang merusak. Implikasinya adalah pencegahan penyakit autoimun dan kondisi inflamasi lainnya.

Potensi anti-inflamasi ini, meskipun menjanjikan, memerlukan validasi melalui penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia. Namun, keberadaan senyawa bioaktif yang memiliki sifat anti-inflamasi menunjukkan bahwa buah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mengurangi risiko dan pengelolaan penyakit yang berhubungan dengan peradangan.

Sumber Serat

Kandungan serat yang terdapat dalam buah dari tumbuhan merambat berkontribusi signifikan terhadap berbagai dampak positif yang dimilikinya. Serat, sebagai komponen penting dalam diet sehat, berperan krusial dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Keberadaannya dalam buah ini membantu melancarkan proses pencernaan dengan meningkatkan volume tinja dan mempercepat transit makanan melalui usus, sehingga mengurangi risiko konstipasi. Lebih lanjut, serat juga berkontribusi dalam menjaga kadar gula darah yang stabil dengan memperlambat penyerapan glukosa, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena penyakit tersebut. Selain itu, konsumsi serat yang cukup dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengurangi risiko penyakit jantung. Rasa kenyang yang diberikan oleh serat juga dapat membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga berat badan ideal. Dengan demikian, kandungan serat dalam buah ini menjadi salah satu faktor kunci yang menjadikannya berpotensi memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan.

Menjaga Imunitas

Sistem kekebalan tubuh yang kuat merupakan garda terdepan dalam melawan berbagai ancaman kesehatan. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri dari serangan patogen, seperti virus dan bakteri, sangat bergantung pada fungsi sistem imun yang optimal. Kandungan nutrisi dalam sumber daya alam tertentu, termasuk hasil tanaman merambat, dapat berperan dalam mendukung dan memperkuat sistem pertahanan alami tubuh tersebut.

  • Kandungan Vitamin C

    Vitamin C dikenal luas sebagai imunomodulator yang kuat. Senyawa ini berperan penting dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit. Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Konsumsi sumber alami vitamin C dapat meningkatkan resistensi tubuh terhadap infeksi. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan fungsi imun dan meningkatkan risiko infeksi.

  • Keberadaan Antioksidan Lain

    Selain vitamin C, senyawa antioksidan lain, seperti polifenol dan flavonoid, juga dapat berkontribusi dalam menjaga imunitas. Antioksidan ini membantu menetralkan radikal bebas yang dihasilkan selama respons imun, mencegah kerusakan seluler, dan mengurangi peradangan. Dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, antioksidan membantu mempertahankan fungsi imun yang optimal. Kekurangan antioksidan dapat menyebabkan penurunan fungsi imun dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

  • Peran Mikronutrien Esensial

    Mikronutrien seperti zinc, selenium, dan vitamin D juga berperan penting dalam menjaga imunitas. Zinc terlibat dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun, sementara selenium membantu meningkatkan aktivitas enzim antioksidan yang melindungi sel-sel imun. Vitamin D berperan dalam modulasi respons imun dan membantu mencegah infeksi saluran pernapasan. Kekurangan mikronutrien esensial dapat menyebabkan penurunan fungsi imun dan meningkatkan risiko infeksi.

  • Efek Prebiotik pada Kesehatan Usus

    Kesehatan usus memiliki peran penting dalam imunitas, karena sebagian besar sel-sel imun berada di saluran pencernaan. Kandungan serat dalam sumber daya alam tertentu dapat berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berkontribusi pada fungsi imun yang optimal. Mikrobiota usus yang seimbang membantu meningkatkan produksi antibodi dan sel-sel imun, serta mengurangi peradangan. Ketidakseimbangan mikrobiota usus dapat menyebabkan penurunan fungsi imun dan meningkatkan risiko penyakit autoimun.

Dengan demikian, potensi untuk menjaga imunitas melalui konsumsi sumber daya alam tertentu berasal dari kombinasi kandungan vitamin C, antioksidan lain, mikronutrien esensial, serta efek prebiotik yang mendukung kesehatan usus. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam ini dalam meningkatkan fungsi imun dan mencegah penyakit infeksi.

Kesehatan Kulit

Kondisi kulit mencerminkan kesehatan internal tubuh, dan asupan nutrisi yang tepat memainkan peran vital dalam menjaganya. Sumber daya alam tertentu, termasuk buah dari tanaman merambat, berpotensi memberikan kontribusi positif bagi kesehatan kulit melalui kandungan senyawa bioaktif di dalamnya.

  • Kandungan Antioksidan dan Perlindungan dari Radikal Bebas

    Paparan radikal bebas dari lingkungan, seperti polusi dan sinar UV, dapat merusak sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan dini. Keberadaan antioksidan dalam buah ini, seperti vitamin C dan flavonoid, membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi kulit dari kerusakan. Sebagai contoh, konsumsi rutin dapat membantu mengurangi kerutan dan menjaga elastisitas kulit. Implikasinya adalah perlindungan terhadap kerusakan kulit akibat faktor lingkungan.

  • Hidrasi dan Kelembapan Kulit

    Kandungan air yang cukup dalam buah ini dapat membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih segar, kenyal, dan bercahaya. Sebagai contoh, konsumsi buah ini dapat membantu mengurangi kulit kering dan pecah-pecah. Implikasinya adalah peningkatan kelembapan dan elastisitas kulit.

  • Peran Vitamin dan Mineral dalam Regenerasi Sel Kulit

    Vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin E, dan zinc, berperan penting dalam regenerasi sel kulit dan produksi kolagen. Kolagen adalah protein yang memberikan struktur dan kekuatan pada kulit. Asupan vitamin dan mineral yang cukup dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan menjaga elastisitas kulit. Sebagai contoh, vitamin A membantu mengurangi jerawat, sementara vitamin E melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Implikasinya adalah perbaikan dan perlindungan struktur kulit.

  • Efek Anti-inflamasi dan Pengurangan Iritasi Kulit

    Senyawa anti-inflamasi yang mungkin terkandung dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi pada kulit. Peradangan pada kulit dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti eksim dan psoriasis. Sebagai contoh, aplikasi topikal ekstrak buah ini dapat membantu meredakan gatal dan kemerahan pada kulit. Implikasinya adalah pengurangan gejala penyakit kulit inflamasi.

  • Dukungan terhadap Mikrobiota Kulit yang Sehat

    Mikrobiota kulit, yaitu komunitas bakteri baik yang hidup di permukaan kulit, berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Keseimbangan mikrobiota kulit dapat membantu melindungi kulit dari infeksi dan menjaga kelembapan. Beberapa senyawa dalam buah ini mungkin memiliki efek prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di kulit. Sebagai contoh, peningkatan jumlah bakteri baik dapat mengurangi risiko jerawat dan infeksi kulit. Implikasinya adalah peningkatan pertahanan alami kulit terhadap patogen.

Kombinasi kandungan antioksidan, vitamin, mineral, dan senyawa anti-inflamasi dalam buah ini menunjukkan potensi manfaatnya bagi kesehatan kulit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengoptimalkan pemanfaatan buah ini dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan kulit.

Menurunkan Kolesterol

Salah satu potensi dampak positif dari konsumsi buah tanaman merambat tertentu adalah kemampuannya dalam membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Efek ini sangat relevan mengingat tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular yang seringkali dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi. Mekanisme penurunan kolesterol ini diduga melibatkan beberapa faktor kunci yang berhubungan dengan komposisi nutrisi buah tersebut.

Serat Larut: Keberadaan serat larut dalam buah ini berperan penting dalam mengikat kolesterol di saluran pencernaan, sehingga mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Serat larut membentuk gel di dalam usus yang kemudian membawa kolesterol keluar dari tubuh melalui feses. Proses ini secara efektif mengurangi jumlah kolesterol yang beredar dalam sistem sirkulasi. Konsumsi serat larut yang cukup telah terbukti secara signifikan menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat").

Fitosterol: Senyawa fitosterol, yang secara struktural mirip dengan kolesterol, juga dapat ditemukan dalam buah tersebut. Fitosterol bekerja dengan menghalangi penyerapan kolesterol di usus. Ketika fitosterol hadir dalam saluran pencernaan, mereka bersaing dengan kolesterol untuk diserap. Akibatnya, lebih sedikit kolesterol yang diserap ke dalam aliran darah, dan kadar kolesterol secara keseluruhan dapat menurun.

Antioksidan dan Pencegahan Oksidasi LDL: Kandungan antioksidan dalam buah ini, seperti polifenol, juga berperan penting. Antioksidan membantu mencegah oksidasi LDL. Kolesterol LDL yang teroksidasi lebih mudah menempel pada dinding arteri, membentuk plak yang dapat menyebabkan aterosklerosis dan penyakit jantung. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan membantu menjaga kesehatan arteri dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Pengaruh terhadap Metabolisme Lipid: Beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa komponen tertentu dalam buah tersebut dapat memengaruhi metabolisme lipid di hati. Hati memainkan peran sentral dalam mengatur kadar kolesterol dalam darah. Komponen-komponen tersebut mungkin memodulasi aktivitas enzim yang terlibat dalam sintesis kolesterol atau meningkatkan ekskresi kolesterol melalui empedu. Namun, mekanisme ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dipahami sepenuhnya.

Meskipun potensi efek penurunan kolesterol ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa efektivitas buah ini dalam menurunkan kolesterol dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jumlah yang dikonsumsi, komposisi makanan secara keseluruhan, dan kondisi kesehatan individu. Oleh karena itu, konsumsi buah ini sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, serta di bawah pengawasan profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada.

Tips Pemanfaatan Optimal

Untuk memaksimalkan potensi dampak positif yang mungkin diberikan oleh sumber daya alam ini, perlu diperhatikan beberapa aspek penting dalam konsumsi dan pengolahannya.

Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Moderat dan Teratur
Konsumsi berlebihan suatu jenis makanan, termasuk buah-buahan, tidak selalu memberikan manfaat yang lebih baik. Penting untuk mengonsumsi dalam jumlah yang wajar dan menjadikannya bagian dari pola makan seimbang. Integrasikan ke dalam menu harian atau mingguan secara teratur untuk mendapatkan manfaat jangka panjang.

Tip 2: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang unik. Konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan lainnya, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu, alergi, atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan konsumsi aman dan tidak menimbulkan interaksi yang merugikan.

Tip 3: Pilih yang Segar dan Olah dengan Benar
Pilihlah yang segar dan berkualitas baik untuk memastikan kandungan nutrisi optimal. Proses pengolahan dapat memengaruhi kandungan nutrisi. Hindari pengolahan berlebihan yang dapat merusak senyawa bioaktif. Metode pengolahan minimal seperti dikonsumsi langsung atau diolah menjadi jus segar lebih disarankan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Pola Makan Sehat dan Gaya Hidup Aktif
Konsumsi sumber daya alam ini sebaiknya tidak menjadi satu-satunya fokus. Kombinasikan dengan pola makan sehat yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Dukung dengan gaya hidup aktif, termasuk olahraga teratur dan istirahat yang cukup, untuk mencapai kesehatan yang optimal.

Dengan mengikuti tips ini, potensi manfaat yang mungkin diberikan dapat dioptimalkan. Penting untuk diingat bahwa pendekatan holistik terhadap kesehatan melibatkan berbagai faktor, dan konsumsi sumber daya alam ini hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan strategi.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Evaluasi komprehensif terhadap potensi terapeutik produk alami tertentu telah menarik perhatian komunitas ilmiah. Meskipun belum banyak penelitian yang secara spesifik meneliti efek dari buah tanaman merambat ini, beberapa studi kasus dan penelitian pendahuluan memberikan gambaran awal mengenai kemungkinan manfaatnya.

Sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan tradisional melaporkan adanya perbaikan signifikan pada kondisi pasien dengan gangguan pencernaan kronis setelah mengonsumsi ekstrak dari buah tersebut secara teratur selama beberapa minggu. Studi ini mencatat peningkatan frekuensi buang air besar, penurunan rasa kembung, dan perbaikan konsistensi feses. Namun, perlu dicatat bahwa studi ini hanya melibatkan satu pasien, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan.

Penelitian in vitro juga menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan. Aktivitas ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat berkontribusi pada berbagai penyakit kronis. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah efek ini juga terjadi pada manusia.

Perlu ditekankan bahwa bukti ilmiah yang ada saat ini masih terbatas dan bersifat awal. Diperlukan penelitian yang lebih besar, terkontrol, dan sistematis untuk secara definitif menentukan potensi terapeutik dan keamanan dari buah ini. Masyarakat diimbau untuk bersikap kritis terhadap informasi yang tersedia dan selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi produk alami apa pun untuk tujuan pengobatan.