Intip 7 Manfaat Buah Naga Penambah Darah yang Wajib Kamu Ketahui
Rabu, 18 Juni 2025 oleh journal
Konsumsi buah naga diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kadar hemoglobin dalam darah. Hal ini dikaitkan dengan kandungan nutrisi yang terdapat pada buah tersebut, seperti zat besi, vitamin, dan antioksidan, yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan penyerapan zat besi dalam tubuh. Asupan nutrisi dari buah ini dianggap mendukung proses hematopoiesis, yaitu pembentukan sel darah.
"Meskipun buah naga mengandung nutrisi penting seperti zat besi dan vitamin yang mendukung kesehatan darah, penting untuk diingat bahwa ia bukanlah pengganti pengobatan medis yang diresepkan untuk anemia atau kondisi kekurangan darah lainnya. Buah naga dapat menjadi bagian dari diet sehat yang mendukung kesehatan secara keseluruhan, tetapi konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat jika mengalami masalah kesehatan," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Wijaya menambahkan, "Kandungan vitamin C dalam buah naga juga membantu penyerapan zat besi, sehingga manfaatnya bisa lebih optimal jika dikonsumsi bersamaan dengan sumber zat besi lainnya."
Buah naga menawarkan sejumlah senyawa bioaktif yang berkontribusi pada potensi peningkatan kesehatan. Betalain, pigmen yang memberikan warna cerah pada buah naga, memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, kandungan zat besi di dalamnya berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Konsumsi buah naga secara teratur, dalam jumlah yang wajar, dapat menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan darah. Namun, bagi individu dengan kondisi medis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memasukkan buah naga ke dalam diet mereka secara signifikan.
Manfaat Buah Naga Penambah Darah
Buah naga memiliki potensi sebagai pendukung peningkatan kadar hemoglobin. Kandungan nutrisinya berperan dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan darah. Berikut adalah tujuh manfaat utama buah naga yang berkontribusi terhadap peningkatan kadar darah:
- Meningkatkan zat besi
- Mendorong pembentukan hemoglobin
- Meningkatkan penyerapan zat besi
- Sumber vitamin C
- Meningkatkan sel darah merah
- Sifat antioksidan
- Mendukung hematopoiesis
Manfaat-manfaat ini saling terkait dalam mendukung kesehatan darah. Sebagai contoh, kandungan zat besi dalam buah naga secara langsung berkontribusi pada pembentukan hemoglobin, protein penting dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen. Vitamin C meningkatkan efisiensi penyerapan zat besi, memaksimalkan dampaknya. Sifat antioksidan melindungi sel darah dari kerusakan, sementara efek keseluruhan mendukung proses hematopoiesis, yaitu pembentukan sel darah yang sehat dan fungsional.
Meningkatkan zat besi
Kandungan zat besi dalam buah naga memiliki peran signifikan dalam mendukung produksi hemoglobin, komponen esensial sel darah merah. Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk sintesis hemoglobin, protein yang bertanggung jawab membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penurunan produksi hemoglobin, yang berujung pada kondisi anemia defisiensi besi. Dengan mengonsumsi buah naga, asupan zat besi dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya mendukung produksi hemoglobin yang optimal. Peningkatan ketersediaan zat besi memungkinkan tubuh untuk menghasilkan lebih banyak sel darah merah yang sehat dan fungsional, sehingga membantu menjaga kadar hemoglobin dalam rentang normal. Oleh karena itu, konsumsi buah naga dapat berkontribusi pada pencegahan dan penanganan kondisi yang berkaitan dengan kekurangan zat besi dan rendahnya kadar hemoglobin.
Mendorong Pembentukan Hemoglobin
Pembentukan hemoglobin adalah proses krusial dalam menjaga kesehatan darah, dan nutrisi tertentu, termasuk yang terdapat dalam buah naga, dapat berperan penting dalam mendukung proses ini. Hemoglobin, protein kaya zat besi dalam sel darah merah, bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Dukungan terhadap pembentukan hemoglobin secara langsung berkontribusi pada kapasitas darah untuk membawa oksigen secara efisien.
- Ketersediaan Zat Besi
Zat besi adalah komponen utama hemoglobin. Buah naga mengandung zat besi yang, meskipun tidak dalam jumlah yang sangat tinggi, tetap berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan zat besi harian. Ketersediaan zat besi yang cukup memastikan tubuh memiliki bahan baku yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin. Contohnya, konsumsi buah naga secara teratur dapat membantu mencegah defisiensi zat besi ringan, terutama pada individu yang memiliki risiko kekurangan zat besi.
- Peran Vitamin C
Vitamin C, yang juga ditemukan dalam buah naga, meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) di usus. Zat besi non-heme cenderung kurang mudah diserap dibandingkan zat besi heme (dari sumber hewani). Vitamin C mengubah zat besi non-heme menjadi bentuk yang lebih mudah diserap, sehingga memaksimalkan manfaat zat besi yang terkandung dalam buah naga. Kombinasi zat besi dan vitamin C dalam buah naga memberikan sinergi yang menguntungkan.
- Dukungan Asam Amino
Hemoglobin adalah protein, dan protein dibangun dari asam amino. Meskipun buah naga bukanlah sumber protein yang signifikan, keberadaan asam amino esensial dalam jumlah kecil tetap berkontribusi pada ketersediaan bahan baku untuk sintesis protein, termasuk hemoglobin. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan.
- Pengaruh Antioksidan
Stres oksidatif dapat merusak sel darah merah dan mengganggu fungsi hemoglobin. Buah naga mengandung antioksidan, seperti betalain, yang membantu melindungi sel darah merah dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam buah naga mendukung kesehatan sel darah merah dan fungsi hemoglobin.
- Stimulasi Eritropoiesis
Eritropoiesis adalah proses pembentukan sel darah merah. Meskipun buah naga tidak secara langsung merangsang eritropoiesis, kandungan nutrisinya secara umum mendukung kesehatan sumsum tulang, tempat sel darah merah diproduksi. Dengan menjaga kesehatan sumsum tulang, buah naga secara tidak langsung berkontribusi pada pembentukan sel darah merah yang sehat dan, selanjutnya, produksi hemoglobin yang optimal.
Dengan menyediakan zat besi, meningkatkan penyerapannya melalui vitamin C, menyediakan asam amino sebagai bahan baku protein, melindungi sel darah merah dengan antioksidan, dan mendukung kesehatan sumsum tulang, konsumsi buah naga secara teratur dapat menjadi bagian dari strategi untuk mendukung pembentukan hemoglobin yang optimal, yang pada gilirannya berkontribusi pada kesehatan darah secara keseluruhan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa buah naga bukanlah pengganti pengobatan medis untuk kondisi kekurangan darah yang serius dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
Meningkatkan Penyerapan Zat Besi
Kemampuan suatu makanan untuk meningkatkan penyerapan zat besi memiliki implikasi signifikan terhadap potensi peningkatan kadar hemoglobin dalam darah. Zat besi adalah komponen krusial dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Namun, zat besi yang dikonsumsi melalui makanan tidak selalu diserap secara efisien oleh tubuh. Faktor-faktor seperti jenis zat besi (heme atau non-heme), keberadaan senyawa penghambat penyerapan (misalnya, fitat dan tanin), serta kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi seberapa banyak zat besi yang benar-benar diserap dan dimanfaatkan.
Buah naga, melalui kandungan vitamin C yang signifikan, berkontribusi pada peningkatan penyerapan zat besi non-heme. Vitamin C berperan sebagai agen pereduksi, mengubah zat besi non-heme (Fe3+) menjadi bentuk yang lebih mudah larut dan mudah diserap (Fe2+). Proses ini meningkatkan bioavailabilitas zat besi dari sumber nabati, termasuk zat besi yang terkandung dalam buah naga itu sendiri dan zat besi dari makanan lain yang dikonsumsi bersamaan. Dengan demikian, konsumsi buah naga dapat mengoptimalkan pemanfaatan zat besi dalam tubuh, memastikan ketersediaan yang cukup untuk sintesis hemoglobin dan pembentukan sel darah merah yang sehat.
Peningkatan penyerapan zat besi memiliki dampak positif yang berkelanjutan. Dengan lebih banyak zat besi yang tersedia, tubuh dapat memproduksi lebih banyak hemoglobin, meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen. Hal ini sangat penting bagi individu yang berisiko mengalami kekurangan zat besi, seperti wanita hamil, anak-anak, dan individu dengan pola makan terbatas. Dengan mendukung penyerapan zat besi yang efisien, konsumsi buah naga dapat menjadi bagian dari strategi diet yang komprehensif untuk menjaga kadar hemoglobin yang optimal dan mencegah anemia defisiensi besi.
Sumber Vitamin C
Keberadaan vitamin C dalam buah naga memiliki keterkaitan erat dengan potensi peningkatan kadar hemoglobin. Vitamin C, atau asam askorbat, berperan penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi non-heme, jenis zat besi yang banyak ditemukan dalam sumber nabati. Zat besi merupakan komponen esensial hemoglobin, protein yang bertugas mengangkut oksigen dalam sel darah merah. Zat besi non-heme cenderung kurang mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi heme (yang berasal dari sumber hewani). Vitamin C bekerja dengan mengubah zat besi non-heme menjadi bentuk yang lebih larut dan lebih mudah diserap oleh usus halus, sehingga meningkatkan bioavailabilitas zat besi secara keseluruhan.
Dengan mengoptimalkan penyerapan zat besi, vitamin C secara tidak langsung mendukung produksi hemoglobin yang memadai. Peningkatan ketersediaan zat besi memungkinkan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah yang sehat dan berfungsi optimal. Proses ini sangat penting untuk mencegah dan mengatasi anemia defisiensi besi, suatu kondisi yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin akibat kekurangan zat besi. Konsumsi buah naga, sebagai sumber vitamin C, dapat membantu memastikan bahwa zat besi dari makanan yang dikonsumsi diserap secara efisien, memaksimalkan dampaknya terhadap kesehatan darah.
Selain itu, vitamin C berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh, termasuk sel darah merah, dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif dapat mengganggu fungsi sel darah merah dan mengurangi efisiensi pengangkutan oksigen. Dengan melindungi sel darah merah, vitamin C berkontribusi pada kesehatan dan umur panjang sel darah tersebut, memastikan bahwa sel darah merah dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Dengan demikian, kombinasi peran vitamin C dalam meningkatkan penyerapan zat besi dan melindungi sel darah merah menjadikan buah naga sebagai kontributor potensial terhadap pemeliharaan kadar hemoglobin yang sehat.
Meningkatkan Sel Darah Merah
Peningkatan jumlah sel darah merah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan darah secara keseluruhan, dan potensi manfaat ini sering dikaitkan dengan konsumsi buah naga. Sel darah merah bertanggung jawab utama dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Jumlah sel darah merah yang memadai memastikan bahwa organ dan jaringan menerima pasokan oksigen yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, faktor-faktor yang mendukung produksi dan pemeliharaan sel darah merah berkontribusi signifikan terhadap kesehatan dan vitalitas tubuh.
- Stimulasi Eritropoiesis
Eritropoiesis adalah proses pembentukan sel darah merah di sumsum tulang. Nutrisi tertentu, seperti zat besi, vitamin B12, dan folat, sangat penting untuk proses ini. Meskipun buah naga bukan sumber utama vitamin B12 dan folat, kandungan zat besinya berkontribusi pada ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk eritropoiesis. Sebagai contoh, individu yang mengalami kekurangan zat besi mungkin mengalami penurunan produksi sel darah merah, yang dapat diatasi dengan meningkatkan asupan zat besi melalui konsumsi makanan yang tepat, termasuk buah naga.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Oksidatif
Sel darah merah rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak membran sel dan mengganggu fungsi sel. Buah naga mengandung antioksidan, seperti betalain, yang membantu melindungi sel darah merah dari kerusakan oksidatif. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam buah naga membantu memperpanjang umur sel darah merah dan memastikan bahwa mereka dapat berfungsi secara optimal dalam mengangkut oksigen.
- Peningkatan Ketersediaan Nutrisi Penting
Selain zat besi, buah naga juga mengandung vitamin C, yang meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati). Peningkatan penyerapan zat besi memastikan bahwa tubuh memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengikat oksigen. Dengan meningkatkan ketersediaan zat besi, buah naga secara tidak langsung mendukung produksi sel darah merah yang sehat dan fungsional.
- Dukungan Kesehatan Sumsum Tulang
Sumsum tulang adalah tempat terjadinya eritropoiesis. Kesehatan sumsum tulang sangat penting untuk produksi sel darah merah yang optimal. Meskipun buah naga tidak secara langsung memengaruhi kesehatan sumsum tulang, konsumsi makanan yang seimbang dan kaya nutrisi, termasuk buah-buahan seperti buah naga, dapat membantu menjaga kesehatan sumsum tulang secara keseluruhan. Sumsum tulang yang sehat lebih mampu memproduksi sel darah merah yang berkualitas.
- Pengaruh Terhadap Umur Sel Darah Merah
Umur sel darah merah terbatas, sekitar 120 hari. Setelah itu, sel darah merah yang tua dan rusak akan dihancurkan dan digantikan oleh sel darah merah yang baru. Nutrisi yang cukup, termasuk yang ditemukan dalam buah naga, dapat membantu memastikan bahwa sel darah merah yang baru diproduksi memiliki kualitas yang baik dan mampu menjalankan fungsinya dengan efisien. Dengan demikian, konsumsi buah naga dapat berkontribusi pada pemeliharaan populasi sel darah merah yang sehat dan berfungsi optimal.
Melalui kombinasi efek-efek ini, konsumsi buah naga dapat berkontribusi pada peningkatan jumlah dan kualitas sel darah merah, yang pada gilirannya mendukung kesehatan darah secara keseluruhan. Penting untuk diingat bahwa buah naga bukanlah pengganti pengobatan medis untuk kondisi kekurangan darah yang serius dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat. Konsumsi buah naga sebaiknya menjadi bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat.
Sifat Antioksidan
Kandungan antioksidan dalam buah naga memainkan peran pendukung dalam menjaga kesehatan darah, meskipun tidak secara langsung meningkatkan kadar hemoglobin. Sel darah merah, yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen, rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan selama metabolisme normal dan paparan lingkungan. Kerusakan oksidatif ini dapat mempersingkat umur sel darah merah, mengganggu fungsinya, dan bahkan menyebabkan hemolisis (pecahnya sel darah merah).
Antioksidan yang ditemukan dalam buah naga, seperti betalain (pigmen yang memberikan warna cerah pada buah), bertindak sebagai penangkal radikal bebas. Mereka menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel darah merah. Dengan melindungi sel darah merah dari kerusakan oksidatif, antioksidan membantu memperpanjang umur sel darah merah dan memastikan bahwa mereka dapat berfungsi secara optimal dalam mengangkut oksigen. Hal ini secara tidak langsung berkontribusi pada pemeliharaan kadar hemoglobin yang sehat, karena sel darah merah yang sehat lebih mampu membawa oksigen secara efisien.
Selain melindungi sel darah merah, antioksidan juga dapat melindungi sel-sel sumsum tulang, tempat sel darah merah diproduksi. Sumsum tulang yang sehat sangat penting untuk produksi sel darah merah yang optimal. Dengan mengurangi stres oksidatif di sumsum tulang, antioksidan dapat mendukung proses eritropoiesis (pembentukan sel darah merah) yang efisien.
Oleh karena itu, meskipun antioksidan dalam buah naga tidak secara langsung meningkatkan produksi hemoglobin atau kadar zat besi, mereka memainkan peran penting dalam melindungi sel darah merah dan sumsum tulang dari kerusakan oksidatif, yang pada gilirannya mendukung kesehatan darah secara keseluruhan. Efek perlindungan ini melengkapi manfaat lain yang terkait dengan buah naga, seperti kandungan vitamin C yang meningkatkan penyerapan zat besi.
Mendukung Hematopoiesis
Hematopoiesis, proses pembentukan sel darah, mencakup eritropoiesis (pembentukan sel darah merah), leukopoiesis (pembentukan sel darah putih), dan trombopoiesis (pembentukan trombosit). Proses kompleks ini terjadi terutama di sumsum tulang dan membutuhkan ketersediaan berbagai nutrisi penting. Dukungan terhadap hematopoiesis merupakan faktor kunci dalam memastikan produksi sel darah yang sehat dan berfungsi optimal, yang berdampak langsung pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk kadar hemoglobin.
Meskipun buah naga bukanlah sumber tunggal yang menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk hematopoiesis, kandungan nutrisinya berkontribusi pada beberapa aspek penting dari proses ini:
- Zat Besi: Eritropoiesis, pembentukan sel darah merah, sangat bergantung pada ketersediaan zat besi. Zat besi merupakan komponen utama hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengikat dan mengangkut oksigen. Kekurangan zat besi dapat mengganggu eritropoiesis dan menyebabkan anemia defisiensi besi. Kehadiran zat besi dalam buah naga memberikan kontribusi, meskipun kecil, terhadap pemenuhan kebutuhan zat besi harian, terutama ketika dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan sumber zat besi lainnya.
- Vitamin C: Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) di usus. Penyerapan zat besi yang lebih efisien memastikan bahwa lebih banyak zat besi tersedia untuk eritropoiesis. Dengan demikian, kandungan vitamin C dalam buah naga secara tidak langsung mendukung produksi sel darah merah yang sehat.
- Antioksidan: Stres oksidatif dapat merusak sel-sel sumsum tulang dan mengganggu hematopoiesis. Antioksidan dalam buah naga, seperti betalain, membantu melindungi sel-sel sumsum tulang dari kerusakan akibat radikal bebas. Perlindungan ini dapat membantu menjaga lingkungan sumsum tulang yang sehat, yang penting untuk hematopoiesis yang optimal.
- Nutrisi Pendukung Lainnya: Buah naga mengandung nutrisi lain, seperti vitamin dan mineral, yang secara umum mendukung kesehatan dan fungsi tubuh. Kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk hematopoiesis yang efisien.
Dengan menyediakan zat besi, meningkatkan penyerapan zat besi, melindungi sumsum tulang dari kerusakan oksidatif, dan memberikan nutrisi pendukung lainnya, konsumsi buah naga dapat berkontribusi pada dukungan hematopoiesis secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa buah naga bukanlah pengganti pengobatan medis untuk kondisi yang memengaruhi hematopoiesis dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat. Buah naga sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat untuk memaksimalkan manfaatnya bagi kesehatan darah dan kesehatan secara keseluruhan.
Tips untuk Mendukung Kesehatan Darah Melalui Konsumsi Buah Naga
Penerapan strategi yang tepat dapat memaksimalkan potensi buah naga dalam mendukung kesehatan darah. Berikut adalah beberapa panduan yang perlu diperhatikan:
Tip 1: Variasi Konsumsi
Tidak hanya mengandalkan buah naga sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Kombinasikan dengan makanan lain yang kaya zat besi, seperti daging merah tanpa lemak, sayuran hijau gelap, dan kacang-kacangan. Diversifikasi asupan memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi secara komprehensif. Contoh: Mengonsumsi buah naga sebagai makanan penutup setelah hidangan utama yang mengandung daging merah.
Tip 2: Optimalkan Penyerapan Zat Besi
Kandungan vitamin C dalam buah naga membantu penyerapan zat besi non-heme. Konsumsi buah naga bersamaan dengan makanan yang kaya zat besi nabati, seperti bayam atau lentil, dapat meningkatkan efisiensi penyerapan zat besi. Contoh: Menambahkan potongan buah naga ke dalam salad bayam.
Tip 3: Perhatikan Waktu Konsumsi
Hindari mengonsumsi buah naga bersamaan dengan teh atau kopi, karena kandungan tanin dalam minuman tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi. Berikan jeda waktu antara konsumsi buah naga dan minuman tersebut. Contoh: Mengonsumsi buah naga di antara waktu makan, bukan saat makan.
Tip 4: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Bagi individu dengan kondisi medis tertentu, seperti anemia atau gangguan penyerapan zat besi, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan. Profesional kesehatan dapat memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Contoh: Berkonsultasi dengan dokter sebelum mengintegrasikan buah naga ke dalam diet jika memiliki riwayat anemia.
Tip 5: Perhatikan Jumlah Konsumsi
Konsumsi buah naga dalam jumlah yang wajar. Meskipun buah naga menawarkan manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti diare atau perubahan warna urin. Moderasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat optimal. Contoh: Mengonsumsi satu buah naga berukuran sedang per hari.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat buah naga dalam mendukung kesehatan darah dapat dioptimalkan. Integrasikan buah naga ke dalam pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat untuk hasil yang berkelanjutan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Meskipun klaim tentang dampak buah naga terhadap peningkatan kadar hemoglobin sering beredar di masyarakat, penting untuk meninjau bukti ilmiah yang tersedia. Hingga saat ini, penelitian klinis secara khusus yang meneliti efek langsung konsumsi buah naga terhadap kadar hemoglobin pada manusia masih terbatas. Sebagian besar bukti pendukung bersifat anekdotal atau berdasarkan analisis kandungan nutrisi buah tersebut.
Beberapa studi in vitro (uji laboratorium) dan in vivo (pada hewan) telah meneliti efek ekstrak buah naga terhadap berbagai parameter hematologis. Hasil studi ini menunjukkan potensi efek antioksidan dan anti-inflamasi dari senyawa yang terkandung dalam buah naga, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi kesehatan sel darah. Namun, hasil ini tidak dapat diekstrapolasi secara langsung ke manusia dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Sebagai contoh, sebuah studi pada hewan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah naga dapat meningkatkan kadar zat besi dalam serum dan meningkatkan jumlah sel darah merah. Namun, studi ini memiliki keterbatasan, seperti ukuran sampel yang kecil dan penggunaan model hewan yang mungkin tidak sepenuhnya merepresentasikan fisiologi manusia. Selain itu, dosis ekstrak yang digunakan dalam studi tersebut mungkin tidak setara dengan jumlah buah naga yang dikonsumsi manusia dalam diet sehari-hari.
Perlu ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut, terutama studi klinis terkontrol secara acak (randomized controlled trials/RCTs) pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efek buah naga terhadap kadar hemoglobin dan parameter hematologis lainnya. Studi-studi ini harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti dosis, durasi konsumsi, karakteristik peserta (usia, jenis kelamin, status kesehatan), dan variabel pengganggu lainnya. Sementara menunggu bukti ilmiah yang lebih kuat, klaim tentang efek langsung buah naga terhadap peningkatan kadar hemoglobin sebaiknya diperlakukan dengan hati-hati.