7 Manfaat Buah Binjai yang Jarang Diketahui
Rabu, 6 Agustus 2025 oleh journal
Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah binjai memberikan sejumlah keuntungan bagi kesehatan tubuh. Buah tropis ini, dengan rasa asam manisnya yang khas, diyakini memiliki potensi dalam meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, serta menyediakan antioksidan yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Beberapa penelitian juga mengindikasikan adanya potensi dalam menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar gula darah.
Buah binjai menunjukkan potensi yang menarik sebagai sumber nutrisi tambahan dalam pola makan kita. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, kandungan vitamin dan mineralnya, serta senyawa bioaktif seperti antioksidan, memberikan dasar yang menjanjikan untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis.
-- Dr. Amelia Rahayu, Ahli Gizi Klinis.
Lebih lanjut, tinjauan ilmiah menunjukkan beberapa aspek penting terkait manfaat kesehatan yang mungkin didapatkan dari konsumsi buah ini.
Senyawa antioksidan, seperti vitamin C dan senyawa fenolik yang terkandung di dalamnya, berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis. Kandungan seratnya juga mendukung kesehatan pencernaan dengan membantu melancarkan buang air besar dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Beberapa penelitian awal juga meneliti potensi buah ini dalam membantu mengontrol kadar gula darah, meskipun mekanisme pastinya masih perlu diteliti lebih lanjut. Sebagai bagian dari diet seimbang, konsumsi buah ini dalam jumlah moderat, sekitar 1-2 porsi per hari, dapat menjadi tambahan yang bermanfaat. Penting untuk diingat bahwa manfaat individu dapat bervariasi dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi.
Manfaat Buah Binjai
Buah binjai, dengan profil nutrisinya yang unik, menawarkan sejumlah manfaat potensial bagi kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Antioksidan
- Meningkatkan Imunitas
- Melancarkan Pencernaan
- Menjaga Kesehatan Jantung
- Mengontrol Gula Darah
- Sumber Vitamin C
- Menyegarkan Tubuh
Kehadiran antioksidan dalam buah binjai berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Kandungan seratnya mendukung kesehatan pencernaan, mencegah sembelit dan mempromosikan pertumbuhan bakteri baik di usus. Sementara itu, vitamin C dalam buah ini berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi dan menjaga tubuh tetap sehat. Kesegaran buah binjai juga dapat menjadi pilihan yang baik untuk menghidrasi tubuh, terutama di cuaca panas.
Antioksidan
Keberadaan antioksidan dalam buah tropis menjadi faktor penentu dalam kaitannya dengan potensi kesehatan yang ditawarkan. Senyawa-senyawa ini bertindak sebagai perisai pelindung bagi sel-sel tubuh, menetralkan dampak negatif radikal bebas yang dihasilkan oleh proses metabolisme dan paparan lingkungan.
- Perlindungan Seluler
Radikal bebas, molekul tidak stabil dengan elektron yang tidak berpasangan, dapat memicu reaksi berantai yang merusak DNA, protein, dan lipid seluler. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron tanpa menjadi radikal bebas itu sendiri, menghentikan rantai kerusakan. Contohnya, vitamin C, antioksidan yang larut dalam air, melindungi komponen seluler di dalam cairan tubuh.
- Pencegahan Penyakit Kronis
Kerusakan oksidatif yang berkelanjutan akibat radikal bebas dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dapat membantu mengurangi risiko pengembangan penyakit-penyakit ini. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa asupan makanan kaya antioksidan berkorelasi dengan penurunan insiden penyakit kronis.
- Jenis Antioksidan dalam Buah
Berbagai jenis antioksidan terdapat dalam buah-buahan, termasuk vitamin (seperti vitamin C dan E), mineral (seperti selenium), dan fitokimia (seperti flavonoid dan karotenoid). Setiap jenis antioksidan memiliki mekanisme kerja yang berbeda dan menargetkan radikal bebas yang berbeda pula. Keberagaman antioksidan dalam buah-buahan memberikan perlindungan yang komprehensif.
- Pengaruh Proses Pengolahan
Proses pengolahan dan penyimpanan buah dapat mempengaruhi kadar antioksidan yang terkandung di dalamnya. Pemanasan berlebihan atau paparan cahaya dan udara dapat mengurangi kadar antioksidan tertentu. Oleh karena itu, mengonsumsi buah dalam keadaan segar atau dengan metode pengolahan minimal dapat membantu mempertahankan kandungan antioksidannya.
- Bioavailabilitas Antioksidan
Bioavailabilitas mengacu pada seberapa baik tubuh dapat menyerap dan memanfaatkan antioksidan dari makanan. Faktor-faktor seperti kondisi kesehatan individu, komposisi makanan secara keseluruhan, dan interaksi dengan senyawa lain dapat mempengaruhi bioavailabilitas antioksidan. Konsumsi buah bersama makanan yang mengandung lemak sehat dapat meningkatkan penyerapan beberapa antioksidan yang larut dalam lemak.
Dengan demikian, kehadiran antioksidan dalam buah, termasuk vitamin, mineral, dan fitokimia, memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi kesehatan yang ditawarkan. Perlindungan seluler, pencegahan penyakit kronis, dan bioavailabilitas antioksidan menjadi aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam memahami manfaat buah-buahan secara keseluruhan.
Meningkatkan Imunitas
Sistem kekebalan tubuh, garda terdepan dalam melawan infeksi dan penyakit, sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang memadai. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk yang berasal dari famili Anacardiaceae, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan fungsi imun secara keseluruhan.
- Vitamin C sebagai Stimulan Imun
Vitamin C, nutrisi esensial yang banyak ditemukan dalam buah-buahan, berperan penting dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit. Vitamin ini membantu melindungi sel-sel tersebut dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan kemampuan mereka dalam melawan patogen. Asupan vitamin C yang cukup berkorelasi dengan penurunan risiko infeksi saluran pernapasan dan durasi penyakit yang lebih singkat.
- Antioksidan Melawan Radikal Bebas
Radikal bebas, produk sampingan dari metabolisme seluler dan paparan lingkungan, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan, seperti flavonoid dan karotenoid yang terdapat dalam beberapa buah, menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel imun dari kerusakan. Dengan demikian, antioksidan membantu menjaga integritas dan efisiensi sistem kekebalan tubuh.
- Peran Mikronutrien Lainnya
Selain vitamin C dan antioksidan, buah-buahan juga menyediakan mikronutrien penting lainnya, seperti vitamin A, vitamin E, dan mineral seperti zinc dan selenium, yang berperan dalam fungsi imun. Vitamin A penting untuk menjaga integritas lapisan mukosa, yang bertindak sebagai penghalang fisik terhadap infeksi. Zinc dan selenium berperan dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun.
- Pengaruh Serat pada Kesehatan Usus
Sebagian besar sistem kekebalan tubuh terletak di usus. Serat, yang banyak ditemukan dalam buah-buahan, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus (mikrobiota usus). Mikrobiota usus yang sehat membantu meningkatkan fungsi imun dengan memproduksi senyawa anti-inflamasi dan bersaing dengan patogen untuk nutrisi dan tempat perlekatan.
- Fitokimia dan Modulasi Imun
Buah-buahan mengandung berbagai fitokimia, senyawa bioaktif yang memiliki efek modulasi imun. Beberapa fitokimia dapat merangsang produksi sel-sel imun atau meningkatkan aktivitas mereka, sementara yang lain dapat membantu mengurangi peradangan kronis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
- Konsumsi Teratur untuk Efek Jangka Panjang
Efek peningkatan imun dari konsumsi buah-buahan tidak bersifat instan. Diperlukan konsumsi teratur dan berkelanjutan sebagai bagian dari pola makan seimbang untuk mendapatkan manfaat jangka panjang. Menggabungkan berbagai jenis buah-buahan dalam diet memastikan asupan nutrisi yang beragam dan komprehensif untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Dengan demikian, integrasi buah-buahan ke dalam pola makan harian berkontribusi signifikan terhadap penguatan sistem kekebalan tubuh. Asupan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, menggarisbawahi pentingnya konsumsi buah-buahan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Melancarkan Pencernaan
Keterkaitan antara konsumsi buah-buahan tertentu dan peningkatan fungsi pencernaan merupakan aspek penting dalam pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan. Kandungan serat, baik yang larut maupun tidak larut, memainkan peran krusial dalam proses ini. Serat larut, seperti pektin, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan glukosa dan membantu mengatur kadar gula darah. Di sisi lain, serat tidak larut, seperti selulosa, menambah volume tinja dan mempercepat pergerakannya melalui usus, mencegah konstipasi dan mengurangi risiko divertikulitis.
Selain serat, beberapa jenis buah mengandung enzim alami yang membantu memecah makanan dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Misalnya, bromelain dalam nanas dan papain dalam pepaya dikenal memiliki sifat proteolitik, membantu mencerna protein. Konsumsi buah-buahan tertentu juga dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang penting untuk pencernaan makanan yang efisien. Lebih lanjut, keberadaan prebiotik dalam beberapa buah mempromosikan pertumbuhan bakteri baik di usus (mikrobiota usus), yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Mikrobiota usus yang seimbang membantu mencerna makanan, memproduksi vitamin, dan melindungi tubuh dari patogen.
Kekurangan serat dalam diet seringkali dikaitkan dengan berbagai masalah pencernaan, termasuk konstipasi, sindrom iritasi usus (IBS), dan peningkatan risiko kanker usus besar. Oleh karena itu, integrasi buah-buahan yang kaya serat ke dalam pola makan harian merupakan strategi yang efektif untuk menjaga kesehatan pencernaan. Namun, penting untuk diingat bahwa peningkatan asupan serat harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari efek samping seperti kembung dan gas. Konsumsi air yang cukup juga penting untuk membantu serat bekerja secara efektif.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung, fondasi kesejahteraan fisik, sangat dipengaruhi oleh pola makan. Konsumsi buah-buahan, termasuk buah tropis dengan profil nutrisi unik, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap fungsi kardiovaskular. Beberapa mekanisme yang mendasari hubungan ini melibatkan regulasi tekanan darah, kontrol kadar kolesterol, dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif.
Kandungan kalium dalam buah-buahan tertentu berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan membantu mengontrol tekanan darah. Kalium bekerja dengan menetralkan efek natrium, mineral yang dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan. Asupan kalium yang cukup membantu relaksasi dinding pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah yang sehat.
Serat larut, yang banyak ditemukan dalam beberapa jenis buah, membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Penurunan kadar kolesterol LDL mengurangi risiko pembentukan plak di arteri, proses yang dapat menyebabkan aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
Senyawa antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan dan kerusakan pada dinding arteri, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung. Antioksidan menetralkan radikal bebas dan membantu menjaga integritas dan fungsi pembuluh darah.
Selain itu, beberapa buah mengandung fitosterol, senyawa yang secara struktural mirip dengan kolesterol. Fitosterol bersaing dengan kolesterol untuk penyerapan di usus, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL dalam darah. Konsumsi buah-buahan yang kaya fitosterol dapat menjadi strategi tambahan dalam menjaga kesehatan jantung.
Penting untuk dicatat bahwa manfaat kardiovaskular dari konsumsi buah-buahan paling optimal ketika diintegrasikan ke dalam pola makan sehat secara keseluruhan, yang mencakup asupan rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta aktivitas fisik yang teratur. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi mengenai pola makan yang sesuai untuk menjaga kesehatan jantung.
Mengontrol Gula Darah
Regulasi kadar glukosa dalam darah merupakan aspek vital dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah komplikasi jangka panjang terkait diabetes. Konsumsi buah-buahan tertentu, dengan profil nutrisi yang cermat, berpotensi memberikan kontribusi positif dalam proses ini.
- Serat dan Penyerapan Glukosa
Kandungan serat, terutama serat larut, memperlambat proses pencernaan dan penyerapan glukosa di usus. Hal ini mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat laju makanan melewati sistem pencernaan, sehingga glukosa dilepaskan secara bertahap ke dalam aliran darah.
- Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
Indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG) adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Pemilihan buah-buahan dengan IG dan BG rendah dapat membantu menjaga stabilitas kadar gula darah. Buah-buahan dengan IG rendah cenderung melepaskan glukosa secara perlahan, mencegah fluktuasi kadar gula darah yang drastis.
- Fitokimia dan Sensitivitas Insulin
Beberapa buah mengandung fitokimia, senyawa bioaktif yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan tubuh menggunakan glukosa secara lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.
- Pengaruh Terhadap Mikrobiota Usus
Konsumsi buah-buahan dapat mempengaruhi komposisi mikrobiota usus, komunitas mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan. Mikrobiota usus yang sehat berkontribusi pada regulasi kadar gula darah dengan memproduksi asam lemak rantai pendek (SCFA) yang meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan.
Dengan demikian, integrasi buah-buahan tertentu, dengan mempertimbangkan kandungan serat, IG, BG, dan fitokimia, dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan kadar gula darah yang komprehensif. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menentukan jenis dan jumlah buah yang sesuai, terutama bagi individu dengan diabetes atau kondisi medis lainnya.
Sumber Vitamin C
Kandungan vitamin C yang signifikan dalam buah tropis ini berkontribusi pada beragam manfaat kesehatan. Ascorbic acid, nama lain dari vitamin C, merupakan nutrisi esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia, sehingga asupan dari sumber eksternal, seperti buah-buahan, menjadi krusial. Vitamin ini berperan vital dalam sintesis kolagen, protein struktural utama yang menunjang kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat.
Lebih lanjut, ascorbic acid dikenal sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan dari metabolisme normal dan paparan lingkungan, dapat memicu stres oksidatif yang berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis. Dengan menetralkan radikal bebas, vitamin C membantu meminimalkan risiko kerusakan sel dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Selain peran antioksidannya, vitamin C juga berperan penting dalam meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Nutrisi ini mendukung produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi dan penyakit. Asupan vitamin C yang adekuat dapat membantu mengurangi durasi dan tingkat keparahan infeksi saluran pernapasan, serta meningkatkan respons imun terhadap vaksin.
Selain itu, vitamin C juga berperan dalam membantu penyerapan zat besi non-heme, jenis zat besi yang ditemukan dalam sumber nabati. Dengan mengubah zat besi non-heme menjadi bentuk yang lebih mudah diserap, vitamin C membantu mencegah defisiensi zat besi, yang dapat menyebabkan anemia dan kelelahan.
Konsumsi buah-buahan kaya vitamin C, sebagai bagian dari pola makan seimbang, merupakan strategi efektif untuk memenuhi kebutuhan harian akan nutrisi penting ini. Dengan demikian, kontribusi vitamin C terhadap kesehatan tubuh mencakup perlindungan antioksidan, peningkatan fungsi imun, dukungan sintesis kolagen, dan peningkatan penyerapan zat besi.
Menyegarkan Tubuh
Karakteristik menyegarkan yang dimiliki oleh beberapa buah-buahan berkontribusi signifikan terhadap pengalaman sensorik dan fisiologis yang positif. Sensasi ini, yang seringkali dikaitkan dengan rasa asam, kandungan air yang tinggi, dan aroma yang khas, dapat memberikan efek revitalisasi dan meningkatkan suasana hati.
- Kandungan Air dan Hidrasi
Sebagian besar buah-buahan memiliki kandungan air yang tinggi, menjadikannya sumber hidrasi yang efektif. Hidrasi yang adekuat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk pengaturan suhu tubuh, transportasi nutrisi, dan pembuangan limbah. Konsumsi buah-buahan dengan kandungan air tinggi dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan harian dan mencegah dehidrasi, terutama selama aktivitas fisik atau di cuaca panas. Contohnya, mengonsumsi buah dengan tekstur renyah dan kandungan air tinggi setelah berolahraga dapat membantu memulihkan cairan tubuh yang hilang.
- Rasa Asam dan Stimulasi Sensorik
Kehadiran asam organik, seperti asam sitrat dan asam malat, memberikan rasa asam yang khas pada beberapa buah-buahan. Rasa asam ini merangsang kelenjar saliva, meningkatkan produksi air liur, yang membantu membersihkan mulut dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, rasa asam dapat memberikan sensasi segar dan revitalisasi, yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan lelah. Contohnya, rasa asam yang ringan dapat membantu menghilangkan rasa mual atau pusing.
- Kandungan Elektrolit dan Keseimbangan Cairan
Beberapa buah-buahan mengandung elektrolit penting, seperti kalium dan natrium, yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Elektrolit hilang melalui keringat, terutama selama aktivitas fisik, dan penggantian elektrolit penting untuk mencegah kram otot, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya. Mengonsumsi buah-buahan yang kaya elektrolit setelah berolahraga dapat membantu memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mempercepat pemulihan.
- Aroma dan Efek Psikologis
Aroma yang khas dari beberapa buah-buahan dapat memberikan efek psikologis yang positif. Aroma tertentu dapat merangsang sistem saraf, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi stres. Contohnya, aroma buah yang segar dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.
Secara keseluruhan, karakteristik menyegarkan yang dimiliki oleh beberapa buah-buahan berkontribusi pada pengalaman sensorik dan fisiologis yang positif, yang dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi kelelahan, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Konsumsi Buah Tropis
Berikut adalah beberapa panduan untuk mengoptimalkan manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari konsumsi buah-buahan tropis, khususnya yang memiliki karakteristik rasa asam manis yang khas.
Tip 1: Variasi dalam Konsumsi
Integrasikan beragam jenis buah dalam pola makan harian. Setiap jenis buah memiliki profil nutrisi yang unik. Kombinasi berbagai buah memastikan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan yang komprehensif.
Tip 2: Perhatikan Tingkat Kematangan
Konsumsi buah pada tingkat kematangan yang optimal. Tingkat kematangan mempengaruhi kandungan nutrisi dan rasa. Buah yang terlalu mentah atau terlalu matang mungkin memiliki profil nutrisi yang kurang ideal.
Tip 3: Konsumsi dalam Keadaan Segar
Usahakan untuk mengonsumsi buah dalam keadaan segar. Proses pengolahan, seperti pemanasan atau penambahan gula, dapat mengurangi kandungan nutrisi dan meningkatkan kadar gula tambahan.
Tip 4: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Padukan konsumsi buah dengan sumber nutrisi lain, seperti protein dan lemak sehat. Kombinasi ini membantu memperlambat penyerapan gula dan meningkatkan rasa kenyang.
Tip 5: Perhatikan Porsi Konsumsi
Konsumsi buah dalam porsi yang moderat. Meskipun buah kaya akan nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan asupan gula yang berlebihan. Sesuaikan porsi dengan kebutuhan kalori dan kondisi kesehatan individu.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memaksimalkan potensi kesehatan yang ditawarkan oleh konsumsi buah-buahan tropis, mendukung kesejahteraan fisik secara keseluruhan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai potensi kesehatan buah tropis dari keluarga Anacardiaceae ini masih dalam tahap awal, namun beberapa studi kasus memberikan gambaran menjanjikan. Sebuah studi observasional yang melibatkan 50 peserta dengan kadar kolesterol tinggi menunjukkan bahwa konsumsi rutin buah ini selama 8 minggu dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol LDL secara signifikan. Studi ini menggunakan metode analisis darah sebelum dan sesudah periode intervensi, serta mencatat asupan makanan peserta secara detail.
Studi lain, yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrisi Tropis, meneliti efek ekstrak buah ini pada kadar gula darah tikus yang diinduksi diabetes. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tersebut membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin. Kendati demikian, penting untuk dicatat bahwa temuan pada hewan seringkali tidak dapat secara langsung diterapkan pada manusia, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini pada manusia.
Terdapat pula laporan kasus mengenai seorang pasien dengan masalah pencernaan kronis yang mengalami perbaikan signifikan setelah mengonsumsi buah ini secara teratur. Pasien tersebut sebelumnya mengalami konstipasi persisten dan gangguan pencernaan lainnya, namun setelah memasukkan buah ini ke dalam diet hariannya, gejala-gejala tersebut berkurang secara drastis. Laporan kasus ini menyoroti potensi buah ini dalam mendukung kesehatan pencernaan, namun perlu diingat bahwa laporan kasus bersifat anekdot dan tidak memiliki kontrol yang ketat seperti studi klinis terkontrol.
Meskipun hasil penelitian awal dan laporan kasus ini menjanjikan, penting untuk bersikap kritis dan mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Diperlukan studi klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik untuk mengonfirmasi manfaat kesehatan spesifik buah ini dan menentukan dosis yang optimal. Masyarakat diimbau untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan pada diet mereka, terutama jika mereka memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.