Temukan 7 Manfaat Daun Suji, Yang Wajib Kamu Intip!
Selasa, 12 Agustus 2025 oleh journal
Daun suji, dikenal dengan warna hijaunya yang pekat, seringkali digunakan untuk memberikan warna alami pada makanan dan minuman. Selain itu, ekstrak dari tumbuhan ini juga berperan sebagai penambah aroma khas pada berbagai hidangan tradisional, memberikan sentuhan rasa yang unik dan menggugah selera.
Penggunaan daun suji dalam kuliner dan pengobatan tradisional telah lama dikenal. Namun, perlu diingat bahwa manfaat kesehatannya perlu diteliti lebih lanjut dengan studi klinis yang lebih komprehensif.
- Dr. Amelia Hartono, Spesialis Gizi Klinik.
Daun suji mengandung senyawa aktif seperti klorofil dan beberapa jenis flavonoid yang berpotensi memberikan efek antioksidan. Klorofil, selain memberikan warna hijau alami, diyakini memiliki efek detoksifikasi ringan. Flavonoid, di sisi lain, dikenal karena kemampuannya menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Penggunaan daun suji dalam jumlah wajar, misalnya sebagai pewarna alami makanan atau bahan tambahan dalam minuman herbal, dianggap relatif aman. Namun, konsumsi berlebihan sebaiknya dihindari, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaannya.
Daun Suji Dimanfaatkan Sebagai
Daun suji memiliki peran penting dalam berbagai aspek, terutama karena sifat alaminya yang memberikan manfaat signifikan. Penggunaannya telah lama dikenal dan terus dieksplorasi untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Manfaat-manfaat utama daun suji mencakup berbagai bidang, mulai dari kuliner hingga potensi kesehatan.
- Pewarna alami makanan.
- Penambah aroma khas.
- Sumber klorofil.
- Potensi antioksidan.
- Alternatif pewarna sintetis.
- Bahan minuman tradisional.
- Efek detoksifikasi ringan.
Manfaat daun suji sebagai pewarna alami sangat penting dalam mengurangi penggunaan pewarna sintetis yang berpotensi berbahaya. Misalnya, dalam pembuatan kue tradisional seperti klepon, daun suji memberikan warna hijau yang menarik tanpa efek samping bahan kimia. Aroma khas yang dihasilkan juga meningkatkan cita rasa makanan, memberikan pengalaman kuliner yang lebih otentik. Lebih lanjut, kandungan klorofil dan antioksidan dalam daun suji berpotensi memberikan efek positif bagi kesehatan, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memvalidasi klaim ini.
Pewarna alami makanan.
Penggunaan daun suji sebagai pewarna alami makanan merupakan aplikasi yang signifikan dalam dunia kuliner. Pemanfaatannya didasarkan pada kandungan klorofil yang tinggi, yang memberikan warna hijau pekat dan stabil tanpa memerlukan bahan kimia tambahan. Hal ini menjadikannya alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan dibandingkan pewarna sintetis.
- Kandungan Klorofil Tinggi
Klorofil dalam daun suji bertanggung jawab atas warna hijau alami yang intens. Proses ekstraksi yang tepat dapat menghasilkan pewarna dengan kualitas warna yang baik, stabil terhadap panas, dan minim perubahan warna selama penyimpanan. Hal ini krusial dalam aplikasi makanan yang memerlukan proses pemanasan atau penyimpanan jangka panjang.
- Alternatif Pewarna Sintetis
Pewarna sintetis seringkali mengandung bahan kimia yang dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Daun suji, sebagai pewarna alami, menawarkan solusi yang lebih aman dan berkelanjutan. Penggunaannya mendukung tren gaya hidup sehat dan permintaan konsumen akan produk makanan yang lebih alami.
- Aplikasi dalam Kuliner Tradisional
Dalam berbagai hidangan tradisional Indonesia, daun suji digunakan secara luas untuk memberikan warna pada kue-kue seperti klepon, dadar gulung, dan getuk lindri. Warna hijau yang dihasilkan tidak hanya mempercantik tampilan makanan, tetapi juga memberikan ciri khas yang membedakannya dari hidangan serupa yang menggunakan pewarna buatan.
- Proses Ekstraksi Sederhana
Proses ekstraksi warna dari daun suji relatif sederhana, biasanya melibatkan perendaman atau perebusan daun dalam air. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dapat langsung digunakan sebagai pewarna. Metode ini memungkinkan penggunaan daun suji secara luas, bahkan dalam skala rumah tangga.
- Pengaruh Terhadap Tekstur dan Aroma
Selain memberikan warna, penggunaan daun suji dalam beberapa kasus juga dapat mempengaruhi tekstur dan aroma makanan. Beberapa senyawa dalam daun suji dapat berinteraksi dengan bahan lain, menghasilkan tekstur yang lebih lembut atau aroma yang lebih segar pada hidangan.
Sebagai pewarna alami, daun suji memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan produk makanan yang lebih sehat, menarik, dan bernilai estetika tinggi. Keberlanjutan penggunaannya mendukung praktik kuliner yang lebih bertanggung jawab dan selaras dengan alam.
Penambah aroma khas.
Daun suji tidak hanya berperan sebagai pewarna alami, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam memberikan aroma khas pada berbagai hidangan. Aroma yang dihasilkan berasal dari senyawa volatil yang terkandung dalam daun, menciptakan pengalaman sensorik yang unik dan membedakan.
- Senyawa Volatil Pembentuk Aroma
Senyawa volatil dalam daun suji, seperti beberapa jenis alkohol dan ester, bertanggung jawab atas aroma yang khas. Komposisi dan konsentrasi senyawa-senyawa ini bervariasi tergantung pada faktor seperti varietas daun, kondisi pertumbuhan, dan metode ekstraksi. Keberadaan senyawa-senyawa ini menciptakan profil aroma yang kompleks dan menarik.
- Aplikasi dalam Kuliner Tradisional
Dalam pembuatan kue-kue tradisional Indonesia, daun suji sering ditambahkan untuk memberikan aroma yang khas dan menyegarkan. Contohnya, pada pembuatan bubur sumsum atau kue talam, aroma daun suji memberikan sentuhan yang meningkatkan cita rasa dan daya tarik hidangan tersebut. Aroma ini seringkali diasosiasikan dengan rasa nyaman dan nostalgia.
- Pengaruh Terhadap Persepsi Rasa
Aroma yang dihasilkan oleh daun suji dapat mempengaruhi persepsi rasa secara keseluruhan. Aroma yang menyenangkan dapat meningkatkan ekspektasi terhadap rasa, sehingga membuat hidangan terasa lebih lezat dan memuaskan. Hal ini menunjukkan pentingnya peran aroma dalam menciptakan pengalaman kuliner yang holistik.
- Metode Ekstraksi Aroma
Aroma daun suji dapat diekstraksi melalui berbagai metode, seperti perendaman, perebusan, atau penguapan. Setiap metode dapat menghasilkan ekstrak aroma dengan profil yang sedikit berbeda. Pemilihan metode ekstraksi yang tepat bergantung pada tujuan penggunaan dan jenis hidangan yang akan ditambahkan aroma.
- Perbandingan dengan Aroma Sintetis
Meskipun aroma sintetis dapat meniru aroma daun suji, aroma alami memiliki karakteristik yang lebih kompleks dan halus. Aroma alami cenderung lebih otentik dan memberikan kesan yang lebih alami pada hidangan. Penggunaan aroma alami juga sejalan dengan tren makanan sehat dan alami yang semakin populer.
Dengan kemampuannya memberikan aroma khas, daun suji menjadi bahan yang berharga dalam menciptakan hidangan dengan cita rasa yang unik dan menggugah selera. Penggunaan aroma alami dari daun suji merupakan alternatif yang lebih baik dibandingkan penggunaan aroma sintetis, mendukung terciptanya pengalaman kuliner yang lebih sehat dan alami.
Sumber klorofil.
Kandungan klorofil yang melimpah dalam daun suji menjadi landasan penting mengapa tumbuhan ini dimanfaatkan secara luas. Klorofil, pigmen hijau yang esensial dalam fotosintesis, tidak hanya memberikan warna alami pada daun, tetapi juga menawarkan berbagai potensi aplikasi yang relevan dalam berbagai bidang.
- Pewarna Alami yang Unggul
Klorofil dalam daun suji berfungsi sebagai pewarna alami yang kuat dan stabil. Keunggulannya terletak pada kemampuannya memberikan warna hijau cerah tanpa tambahan bahan kimia berbahaya, menjadikannya alternatif yang aman dan sehat untuk pewarna sintetis dalam industri makanan dan minuman. Contohnya, dalam pembuatan kue tradisional seperti klepon, klorofil dari daun suji memberikan warna hijau yang khas dan menggugah selera.
- Potensi Antioksidan
Klorofil memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya secara klinis, potensi antioksidan klorofil memberikan nilai tambah pada pemanfaatan daun suji. Ini dapat berkontribusi pada promosi kesehatan secara alami melalui konsumsi makanan dan minuman yang mengandung ekstrak daun suji.
- Detoksifikasi Alami
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa klorofil dapat membantu proses detoksifikasi dalam tubuh dengan mengikat dan menghilangkan racun. Meskipun efek ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, potensi detoksifikasi klorofil menjadi alasan tambahan mengapa daun suji dihargai dalam pengobatan tradisional. Penggunaan daun suji dalam minuman herbal dapat membantu membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya.
- Suplemen Kesehatan Alami
Klorofil dari daun suji dapat diekstraksi dan diolah menjadi suplemen kesehatan alami. Suplemen klorofil seringkali dipromosikan karena manfaatnya dalam meningkatkan energi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki kondisi kulit. Meskipun klaim ini memerlukan validasi ilmiah yang lebih kuat, potensi manfaat kesehatan klorofil terus mendorong penelitian dan pengembangan produk berbasis daun suji.
- Alternatif Ramah Lingkungan
Pemanfaatan klorofil dari daun suji sebagai pewarna dan suplemen merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan bahan-bahan sintetis. Produksi klorofil dari daun suji melibatkan proses yang lebih alami dan berkelanjutan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ini mendukung praktik pertanian dan industri yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dengan demikian, kandungan klorofil yang kaya dalam daun suji tidak hanya memberikan warna hijau yang menarik, tetapi juga membuka berbagai peluang pemanfaatan dalam bidang kuliner, kesehatan, dan lingkungan. Potensi manfaatnya terus dieksplorasi dan dikembangkan, menjadikan daun suji sebagai sumber daya alam yang berharga dan relevan dalam berbagai aplikasi.
Potensi antioksidan.
Keberadaan senyawa antioksidan dalam Pleomele angustifolia (daun suji) menjadi pertimbangan signifikan dalam pemanfaatannya. Senyawa-senyawa ini, termasuk beberapa jenis flavonoid dan komponen fenolik lainnya, berperan penting dalam menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas, sebagai molekul tidak stabil yang dihasilkan dari proses metabolisme normal atau paparan lingkungan (seperti polusi dan radiasi UV), dapat memicu stres oksidatif dan merusak sel-sel tubuh. Kerusakan sel akibat stres oksidatif ini dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif.
Pemanfaatan daun suji, dengan potensi antioksidannya, menjadi relevan sebagai upaya preventif dalam mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut. Ekstrak daun suji, ketika dikonsumsi atau diaplikasikan secara topikal, dapat membantu menetralkan radikal bebas, sehingga melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Efek perlindungan ini memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama studi klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan daun suji sebagai sumber antioksidan. Meskipun studi in vitro dan in vivo (pada hewan) menunjukkan hasil yang menjanjikan, dampaknya pada manusia mungkin berbeda. Oleh karena itu, pemanfaatan daun suji sebagai sumber antioksidan sebaiknya dilakukan dengan bijak dan berdasarkan informasi yang valid serta rekomendasi dari profesional kesehatan.
Selain itu, konsentrasi senyawa antioksidan dalam daun suji dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti varietas tanaman, kondisi pertumbuhan, dan metode pengolahan. Oleh karena itu, standardisasi ekstrak daun suji diperlukan untuk memastikan kandungan antioksidan yang konsisten dan efektif dalam setiap aplikasi.
Alternatif pewarna sintetis.
Penggunaan daun suji sebagai alternatif pewarna sintetis muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran akan dampak kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan pewarna buatan. Pemanfaatan sumber daya alami ini menawarkan solusi yang lebih aman dan berkelanjutan dalam berbagai aplikasi, terutama dalam industri makanan dan minuman.
- Keamanan Pangan yang Ditingkatkan
Pewarna sintetis seringkali mengandung bahan kimia yang dapat memicu alergi, hiperaktivitas pada anak-anak, atau bahkan memiliki potensi karsinogenik. Daun suji, sebagai pewarna alami, meminimalkan risiko tersebut, memberikan jaminan keamanan pangan yang lebih tinggi bagi konsumen. Misalnya, penggunaan ekstrak daun suji dalam pembuatan sirup atau es krim dapat mengurangi paparan terhadap pewarna buatan yang berpotensi berbahaya.
- Dukungan Terhadap Keberlanjutan Lingkungan
Produksi pewarna sintetis melibatkan proses kimia yang kompleks dan menghasilkan limbah berbahaya. Penggunaan daun suji sebagai pewarna alami mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Budidaya daun suji juga dapat dilakukan secara berkelanjutan, mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan.
- Peningkatan Nilai Gizi
Selain memberikan warna, daun suji juga mengandung senyawa-senyawa bermanfaat seperti klorofil dan antioksidan. Penggunaan daun suji sebagai pewarna dapat meningkatkan nilai gizi produk makanan atau minuman, memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan konsumen. Hal ini berbeda dengan pewarna sintetis yang hanya memberikan warna tanpa nilai gizi.
- Penerimaan Konsumen yang Lebih Baik
Konsumen semakin sadar akan pentingnya bahan-bahan alami dalam makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Produk yang menggunakan pewarna alami seperti daun suji cenderung lebih disukai oleh konsumen karena dianggap lebih sehat dan aman. Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk dan membangun citra merek yang positif.
Dengan demikian, pemanfaatan daun suji sebagai alternatif pewarna sintetis tidak hanya memberikan solusi yang lebih aman dan berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan nilai gizi produk dan memenuhi preferensi konsumen yang semakin sadar kesehatan. Penggunaan daun suji mendukung praktik industri yang lebih bertanggung jawab dan selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Bahan minuman tradisional.
Penggunaan tumbuhan lokal dalam formulasi minuman tradisional mencerminkan kekayaan budaya dan pengetahuan masyarakat mengenai khasiat alam. Daun suji, dengan karakteristik uniknya, memiliki peran tersendiri dalam memperkaya varian minuman tradisional di berbagai daerah.
- Pewarna Alami dalam Minuman
Ekstrak daun suji memberikan warna hijau alami pada minuman tradisional, menghindari penggunaan pewarna sintetis yang berpotensi menimbulkan efek samping. Contohnya, dalam pembuatan es cendol atau es dawet, ekstrak daun suji memberikan warna yang menarik dan alami, meningkatkan daya tarik visual minuman tersebut.
- Penambah Aroma pada Minuman Herbal
Selain warna, daun suji juga memberikan aroma khas pada minuman herbal tradisional. Aroma ini dapat meningkatkan cita rasa dan memberikan pengalaman sensorik yang unik. Dalam pembuatan jamu atau minuman penyegar tradisional, daun suji dapat ditambahkan untuk memberikan aroma yang menyegarkan dan meningkatkan nilai jual produk.
- Kombinasi dengan Bahan Tradisional Lain
Daun suji seringkali dikombinasikan dengan bahan-bahan tradisional lain seperti jahe, serai, dan pandan untuk menciptakan minuman yang kaya akan manfaat kesehatan. Kombinasi ini menghasilkan minuman yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki potensi khasiat obat. Contohnya, dalam pembuatan wedang uwuh, daun suji dapat ditambahkan untuk memberikan aroma yang lebih kompleks dan meningkatkan manfaat antioksidan.
- Penggunaan dalam Minuman Ritual atau Upacara
Di beberapa daerah, daun suji digunakan dalam minuman yang disajikan dalam ritual atau upacara adat. Penggunaan ini mencerminkan nilai simbolis dan spiritual yang melekat pada tumbuhan ini. Minuman yang mengandung daun suji dianggap memiliki kekuatan untuk membersihkan, melindungi, atau memberikan keberkahan.
Pemanfaatan daun suji dalam bahan minuman tradisional tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya dan pengetahuan lokal, tetapi juga menawarkan alternatif yang lebih sehat dan berkelanjutan dibandingkan penggunaan bahan-bahan sintetis. Keberlanjutan penggunaan daun suji dalam minuman tradisional dapat mendukung pelestarian pengetahuan tradisional dan praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Efek detoksifikasi ringan.
Tumbuhan Pleomele angustifolia, atau yang dikenal sebagai daun suji, memiliki potensi dalam membantu proses detoksifikasi tubuh, meskipun efeknya tergolong ringan. Efek ini dikaitkan dengan kandungan klorofil yang signifikan dalam daun. Klorofil, pigmen hijau yang berperan penting dalam fotosintesis, memiliki kemampuan untuk mengikat beberapa jenis senyawa berbahaya dan membantu proses pengeluarannya dari tubuh. Mekanisme kerjanya melibatkan pengikatan klorofil dengan zat-zat toksin tertentu di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi penyerapan zat-zat tersebut ke dalam aliran darah. Proses ini dapat membantu meringankan beban kerja organ-organ detoksifikasi utama, seperti hati dan ginjal.
Meskipun demikian, penting untuk dipahami bahwa efek detoksifikasi yang dihasilkan oleh konsumsi daun suji tidak sebanding dengan intervensi medis yang ditujukan untuk kasus keracunan atau kondisi medis serius lainnya. Penggunaan daun suji lebih tepat dipandang sebagai upaya pendukung untuk menjaga kesehatan secara umum, bukan sebagai pengobatan utama untuk detoksifikasi. Efek detoksifikasi yang ringan ini lebih relevan dalam membantu tubuh memproses dan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme sehari-hari atau paparan ringan terhadap polutan lingkungan.
Selain itu, penting untuk memperhatikan dosis dan cara konsumsi daun suji. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti gangguan pencernaan. Konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi, disarankan sebelum mengonsumsi daun suji secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaannya dalam mendukung proses detoksifikasi tubuh.
Tips Pemanfaatan Optimal Tumbuhan Suji
Pemanfaatan tanaman Pleomele angustifolia secara efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang karakteristik dan potensi aplikasinya. Berikut beberapa panduan untuk memaksimalkan manfaat yang ditawarkan oleh tumbuhan ini:
Tip 1: Ekstraksi Warna yang Optimal
Untuk mendapatkan warna hijau yang pekat dan stabil, gunakan daun suji segar dan berkualitas baik. Proses ekstraksi sebaiknya dilakukan dengan metode perendaman atau penghancuran daun, diikuti dengan penyaringan untuk memisahkan ampas. Hindari pemanasan berlebihan karena dapat merusak pigmen klorofil dan mengurangi intensitas warna. Contoh: Pada pembuatan kue tradisional, gunakan ekstrak daun suji yang baru diekstraksi untuk warna hijau yang lebih cerah dan tahan lama.
Tip 2: Penggunaan Aroma yang Tepat
Aroma khas tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa berbagai hidangan. Tambahkan potongan daun suji segar pada masakan atau minuman pada tahap akhir pemasakan untuk mempertahankan aroma volatilnya. Hindari penggunaan berlebihan karena aroma yang terlalu kuat dapat mendominasi rasa hidangan. Contoh: Pada pembuatan kolak, tambahkan beberapa lembar daun suji pada saat kolak hampir matang untuk aroma yang lebih segar dan menggugah selera.
Tip 3: Pertimbangkan Kandungan Nutrisi
Selain sebagai pewarna dan penambah aroma, tumbuhan ini juga mengandung senyawa-senyawa bermanfaat seperti klorofil dan antioksidan. Konsumsi dalam jumlah moderat dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan. Namun, perhatikan potensi interaksi dengan obat-obatan atau kondisi kesehatan tertentu. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsi secara rutin. Contoh: Menambahkan sedikit ekstrak daun suji pada minuman herbal dapat memberikan manfaat antioksidan tambahan.
Tip 4: Pelestarian dan Pengelolaan Tanaman
Untuk memastikan ketersediaan tumbuhan ini secara berkelanjutan, lakukan budidaya yang tepat. Pilih lokasi yang sesuai dengan kondisi pertumbuhan optimal, lakukan pemupukan yang teratur, dan hindari penggunaan pestisida kimia yang berlebihan. Pemanenan daun sebaiknya dilakukan secara selektif untuk menjaga kesehatan tanaman. Contoh: Menanam tumbuhan ini di pekarangan rumah tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga menyediakan sumber pewarna dan aroma alami yang siap digunakan.
Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan tumbuhan Pleomele angustifolia dapat dioptimalkan, memberikan manfaat maksimal dalam berbagai aplikasi, mulai dari kuliner hingga kesehatan. Penerapan praktik berkelanjutan juga penting untuk memastikan ketersediaan sumber daya alam ini bagi generasi mendatang.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Pemanfaatan Pleomele angustifolia telah menjadi subjek berbagai studi yang meneliti sifat-sifat dan potensinya dalam berbagai aplikasi. Beberapa studi fokus pada ekstraksi pigmen klorofil dan stabilitas warnanya dalam berbagai kondisi, seperti suhu dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini memiliki stabilitas warna yang baik, menjadikannya alternatif yang menjanjikan untuk pewarna sintetis dalam industri makanan.
Studi lain meneliti aktivitas antioksidan dari ekstrak Pleomele angustifolia. Metode pengujian yang digunakan meliputi uji DPPH dan FRAP, yang mengukur kemampuan ekstrak dalam menangkal radikal bebas. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan, yang dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan ketika digunakan dalam makanan atau minuman. Namun, perlu dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama studi klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya secara in vivo.
Terdapat pula studi kasus yang mendokumentasikan penggunaan tradisional Pleomele angustifolia dalam pengobatan herbal. Informasi ini diperoleh dari wawancara dengan praktisi pengobatan tradisional dan analisis resep-resep kuno. Studi kasus ini memberikan wawasan tentang bagaimana tumbuhan ini telah digunakan secara empiris selama berabad-abad untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Meskipun demikian, bukti anekdotal ini perlu didukung oleh penelitian ilmiah yang lebih ketat untuk memvalidasi klaim-klaim khasiatnya.
Penting untuk dicatat bahwa terdapat variasi dalam metodologi dan hasil penelitian yang telah dilakukan. Beberapa studi mungkin menggunakan metode ekstraksi yang berbeda, yang dapat mempengaruhi komposisi dan aktivitas ekstrak yang dihasilkan. Oleh karena itu, interpretasi hasil penelitian harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor metodologis yang relevan. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih komprehensif dan standar yang jelas diperlukan untuk memberikan bukti yang lebih kuat dan konsisten mengenai manfaat Pleomele angustifolia.